c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

23 Agustus 2025

11:41 WIB

Film Animasi Panji Tengkorak Angkat Pesona Silat Indonesia

Tim produksi film animasi Panji Tengkorak secara sengaja memilih gaya animasi dua dimensi yang cenderung ekspresif, demi bisa optimal dalam menangkap kedinamisan gerak pencak silat.

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p id="isPasted">Film Animasi <em>Panji Tengkorak&nbsp;</em>Angkat Pesona Silat Indonesia</p>
<p id="isPasted">Film Animasi <em>Panji Tengkorak&nbsp;</em>Angkat Pesona Silat Indonesia</p>

Cuplikan film animasi Panji Tengkorak. Sumber foto: YouTube/ Falcon.

JAKARTA - Film animasi Panji Tengkorak dari Falcon Pictures mengangkat kembali khazanah cerita silat legendaris karya komikus Indonesia Hans Jaladra. Dari narasi dan gambar komik, semesta cerita ini dihadirkan dalam format film animasi 2D untuk bioskop.

Produser, Frederica mengatakan, film animasi ini hendak mengangkat lagi kekakayaan cerita Indonesia, khususnya menggambarkan pesona silat Indonesia. Hal ini sekaligus menjadi alasan film Panji Tengkorak dihadirkan dalam versi animasi 2D, alih-alih 3D.

Menurut Frederica, tim produksi secara sengaja memilih gaya animasi dua dimensi, didasari oleh keinginan untuk menangkap kedinamisan gerak pencak silat. Menurut mereka, kedinamisan itu hanya bisa terekam maksimal melalui gaya animasi dua dimensi yang cenderung ekspresif.

"Kami ingin setiap adegan pertarungan terasa kuat dan ekspresif. Jadi, 2D dengan 'matte painting' ini adalah memang satu keputusan yang kita ambil bersama-sama tim," ujar Frederica dalam gala perdana film Panji Tengkorak di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (22/8), dilansir dari Antara.

Frederica menambahkan, gaya dua dimensi memungkinkan para seniman leluasa menggambarkan setiap gerakan, ayunan pedang atau tendangan untuk terlihat dramatis. Selain itu, film Panji Tengkorak memanfaatkan teknik "matte painting" untuk menciptakan kesan megah dan mendetail pada gambaran dunianya di latar belakang.

Kombinasi karakter 2D yang lincah dengan dunia yang dilukis secara artistik itu diharapkan menghasilkan estetika visual yang khas, seperti halnya animasi populer dari Jepang, Korea, hingga Amerika Serikat.

"Saya sejak kecil memang suka dengan animasi, dengan film, yang dunianya memang tidak nyata, tapi kok riil begitu, terasa benar, bisa dipercaya begitu," kata sutradara Daryl Wilson.

Daryl menambahkan, "Tapi kami juga kepingin itu terasa seperti di Indonesia, sehingga ada aspek imajinasi yang akan kami coba terapkan."

Film Panji Tengkorak berkisah tentang usaha para pendekar menghentikan peperangan yang terpicu oleh persaingan kerajaan-kerajaan besar, salah satunya Kerajaan Madyantara. Tokoh utama pendekar di film animasi tersebut adalah Panji Tengkorak (aktor Denny Sumargo sebagai pengisi suara). Ia ditakuti kawan maupun lawan karena menimba ilmu hitam dan menghabisi banyak nyawa yang dianggapnya berdosa.

Menurut Daryl, pembuatan film animasi ini melibatkan sekitar 250 seniman animasi ilustrasi hingga desain kreatif asli Indonesia.

Menarik pula, Falcon menggandeng musisi Iwan Fals dan Isyana Sarasvati untuk membawakan lagu tema Panji Tengkorak, yakni lagu "Bunga Terakhir" ciptaan Bebi Romeo.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar