21 Desember 2024
08:52 WIB
Festival Noken Merayakan Kekayaan Budaya Indonesia
Bukan sekadar simbol dan identitas masyarakat, noken Papua punya nilai yang lebih mendalam, dari sisi lingkungan dan ekonomi.
Editor: Satrio Wicaksono
Mama-mama pedagang menjelaskan proses pembuatan tas noken yang dijual di Taman Budaya, Kota Jayapura. ANTARA FOTO/Saptono
JAKARTA - Noken merupakan salah satu simbol kekayaan dan keragaman dari masyarakat Indonesia paling timur. Keberadaannya masih tetap lestari sampai dengan hari.
Dan untuk merayakannya serta mengenalkannya lebih luas, digelar Festival Noken selama tiga hari di Gedung Sarinah Jakarta. Lebih jauh, acara ini sebagai penghargaan dan penghormatan atas budaya asli Papua.
Menteri Kebudayaan (Menkebud) Fadli Zon dalam pembukaan festival tersebut mengungkapkan, Festival Noken bertujuan untuk merayakan kekayaan dan keragaman budaya Indonesia.
Dalam sambutannya, Fadli Zon menegaskan pentingnya menjaga warisan budaya sebagai jembatan antar generasi, penghubung tradisi, dan sumber inspirasi untuk masa depan.
"Festival ini bukan hanya sekadar perayaan, melainkan tonggak pencapaian budaya Indonesia. Dengan ini, kita juga menandai pengakuan internasional terhadap warisan budaya kita," katanya.
Fadli menyampaikan, Festival Noken yang berlangsung selama tiga hari ke depan di Gedung Sarinah Jakarta, menjadi platform penting untuk mempromosikan budaya Indonesia yang telah diakui UNESCO sebagai bagian dari warisan budaya dunia," ungkapnya
Ia menjelaskan, dalam festival tersebut Kemenkebud menampilkan seni tradisional yang mengandung nilai-nilai keberlanjutan dan kesadaran ekologis, seperti Noken, yang kini menghadapi tantangan dalam pelestariannya.
Ia juga berharap kolaborasi lintas sektor dapat memastikan budaya ini tidak hanya dilestarikan, tetapi juga berkembang dan memberi manfaat bagi masyarakat.
Dirinya mengungkapkan, selain sebagai simbol identitas budaya, Noken juga berperan dalam pelestarian lingkungan sebagai alternatif pengganti plastik.
Pemerintah bekerja sama dengan masyarakat Papua, komunitas budaya, dan dunia usaha, termasuk PT Freeport, untuk memastikan kelestarian Noken dan mendorong dibangunnya Museum Papua di Timika.
Lebih lanjut dirinya juga menekankan bahwa pelestarian budaya adalah tanggung jawab bersama.
"Melestarikan budaya bukan hanya tugas satu pihak, tetapi tugas kita semua. Kita semua harus berperan aktif dalam menjaga kekayaan budaya Indonesia," ujarnya.
Lewat festival ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk terus menjaga dan memajukan warisan budaya Indonesia, dengan keterlibatan aktif dalam kegiatan pelestarian dan pengembangan budaya.
Sebagai bagian dari komitmen pemerintah untuk memajukan kebudayaan Indonesia, Fadli Zon juga mengingatkan pentingnya Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan sebagai dasar hukum yang mendukung pelestarian dan pengembangan kebudayaan di tengah peradaban dunia.
"Indonesia memiliki kekayaan budaya yang tiada banding. Kita harus terus berupaya menjadikan Indonesia sebagai pusat kebudayaan dunia," kata Fadli Zon.