25 Juli 2025
19:19 WIB
Fenomena Rojali dan Rohana Jadi Tantangan Pelaku UMKM Gaet Pembeli
Di tengah fenomena 'Rojali' dan 'Rohana' jadi tantangan buat para pelaku UMKM dan pegadang untuk bisa menarik pembeli.
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Satrio Wicaksono
Rendezvous Modest Market di AEON Mall Delta Mas, Cikarang. Foto: Validnews/ Gemma F Purbaya
JAKARTA - Belakangan ini ramai di media sosial soal istilah yang sering terdengar di pusat perbelanjaan, yakni 'Rojali dan Rohana'. Istilah ini menjadi perbincangan karena mewakili perilaku masyarakat yang sering ditemui di kehidupan sehari-hari.
'Rojali' sendiri adalah singkatan dari 'rombongan jarang beli'. Istilah ini merujuk pada sekelompok orang yang datang ke pusat perbelanjaan, tetapi hanya berjalan-jalan, melihat-lihat, berfoto, atau menikmati fasilitas yang ada tanpa melakukan transaksi pembelian.
Sementara 'Rohana' merujuk pada sekelompok orang yang hanya bertanya tentang produk di pusat perbelanjaan, singkatan dari 'rombongan hanya nanya-nanya'. Sama halnya seperti 'Rojali', 'Rohana' juga tidak melakukan transaksi pembelian dan hanya nongkrong saja di pusat perbelanjaan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Fenomena ini marak ditemui karena di tengah tekanan ekonomi dan kebutuhan akan hiburan yang murah, pusat perbelanjaan jadi pilihan ideal untuk menghabiskan waktu tanpa harus mengeluarkan uang.
Melihat hal itu, Head Creative Rendezvous Modest Market, Eras Pragitha mengatakan, sebenarnya fenomena 'Rojali dan Rohana' sudah ada cukup lama.
"'Rojali dan Rohana' itu pasti ada, tetapi jumlahnya banyak atau tidak, kita tidak tahu pasti. Namun pasti ada yang window shopping seperti itu. Wajar-wajar saja di tengah kondisi ekonomi yang seperti ini, mungkin karena daya belinya belum siap dan belum bertemu kebutuhannya juga," kata Eras saat ditemui di acara Rendezvous Modest Market di AEON Mall Delta Mas, Cikarang, Kamis (24/7).
Baca juga: Menjadikan Daur Ulang Sebagai Gaya Hidup Penunjang Ekonomi
Selanjutnya yang menjadi tantangan adalah bagaimana para pelaku UMKM atau tenant menarik perhatian para pengunjung pusat perbelanjaan. Dengan demikian, transaksi pembelian bisa terjadi.
"Itu tantangannya, bagaimana tenant bisa menarik perhatian pengunjung supaya tidak lihat-lihat aja, tetapi ikut membeli. Makanya kami berupaya menghadirkan bazaar dengan memberikan harga-harga spesial bagi pengunjung agar mereka tertarik untuk membeli," imbuh Eras.
Bazaar ini menjadi ajang pertemuan pelaku fesyen modest lokal dengan pelanggan, sambil memperkenalkan produk-produk unggulan mereka secara online. Membawa lebih dari 40 brand fesyen modest lokal, Rendezvous Modest Market sendiri berlangsung mulai dari tanggal 23 Juli sampai 3 Agustus 2025 mendatang di AEON Mall Delta Mas Cikarang.
Harapannya, acara ini dapat membantu memperkenalkan brand-brand fesyen modest lokal dan mengakomodir kebutuhan busana modest di semua kalangan, khususnya wanita aktif dan pekerja industri yang berada di sekitar.