28 Januari 2025
13:33 WIB
Feng Shui: Bisnis Berelemen Tanah Perlu Bijak Kelola Energi
Bidang usaha berelemen tanah di antaranya, properti, infrastruktur, perbankan, asuransi, pertanian dan sembako, barang konsumsi/ makanan, peternakan, kulit, SDA, multifinance, koperasi dan grosiran
Ilustrasi. Calon pembeli mencoba baju nuansa imlek yang dijual di kawasan Pecinan Glodok, Jakarta, Kamis (16/1/ 2025). AntaraFoto/Asprilla Dwi Adha
JAKARTA - Pakar Feng Shui Yulius Fang menyebutkan, bisnis yang berelemen tanah perlu lebih perhatian untuk bijak mengelola energi dan sumber daya bisnis. Termasuk lebih terbuka pada potensi kerja sama atau kolaborasi.
“Bidang bisnis yang masuk kategori cukup maupun kurang, biasanya bukan kami sebut sial, bukan berarti akan boncos, namun perlu upaya lebih untuk mempertahankan dan mencapai pertumbuhan,” kata Yulius seperti dilansir Antara di Jakarta, Selasa (28/1).
Yulius menyebutkan bidang usaha berelemen tanah itu antara lain properti, infrastruktur, perbankan, asuransi tradisional, pertanian dan sembako. Kemudian, barang konsumsi atau makanan, peternakan, produk kulit, sumber daya alam, multifinance, koperasi dan grosiran.
Kemudian untuk bidang usaha yang berelemen api memiliki prospek bisnis yang cukup di tahun Ular Kayu ini. Contohnya yakni restoran atau kuliner, energi, bahan bakar, kimia, pasar uang, pasar saham, asuransi modern, penerbangan, teknologi, pendidikan, pertunjukan, elektrikal, advertising, fotografi, game, spekulasi.
Yulius melanjutkan, untuk usaha berelemen logam dan kayu sama-sama memiliki prospek bisnis yang sedang. Contoh bidang usaha dengan elemen logam yaitu elektronik, komputer, mesin, alat berat, sparepart, tools dan equipment, fintech, pertambangan mineral produk logam, emas, perhiasan, farmasi, salon, musik, bisnis kecantikan dan telekomunikasi.
“Khusus otomotif, berpotensi masih terkendala karena suku bunga tinggi,” ujar dia.
Adapun untuk bidang usaha berelemen kayu contohnya tekstil, fashion, kesehatan, perhutanan, perkebunan, furnitur, percetakan, stationery, produk kayu, kurir, ekspedisi dan logistik, pergudangan, obat tradisional, eceran, jaringan.
Kemudian untuk bidang usaha elemen air, Yulius menyebut prospek bisnis di tahun ini sedang bagus. Bisnis yang termasuk bidang usaha elemen air antara lain minuman, kafe, tour-travel, hotel, transportasi, perkapalan, perikanan, hiburan, IT atau software, media online, laundry, bisnis jasa.
Arah Timur
Pakar Feng Shui lainnya, Gunadi Widjaja menyebut arah timur dalam tata letak rumah menjadi “pintu yang membawa berkah” di tahun Ular Kayu 2025.
“Tips tahun ini, sektor timur dari titik rumah, terserah rumah mau menghadap kemana, cari dimana utara, dimana timur, timur itu adalah pintu rezeki,” kata Gunadi.
Menanggapi kiat agar “hoki” dan “cuan” melalui pengaturan tata letak rumah, Gunadi mengatakan arah timur pada tahun ini diyakini sebagai pembawa rezeki yang berlimpah bagi keluarga.
Apabila di dalam kamar tidur, posisi kasur berada di arah lain, ia menyarankan untuk menggeser kasur ke arah timur. Menurut dia, rumah yang berada di utara dan barat laut memiliki energi yang kurang bagus.
“Daerah tersebut tidak bagus, itu yang bisa membuat sakit, itu yang bisa membuat keributan, itu yang bisa membuat kerampokan atau tertipu. Jadi yang tinggal kamarnya di timur itu yang terbagus,” ujarnya.
Calon pembeli melihat pernak pernik imlek yang dijual di kawasan Pecinan Glodok, Jakarta, Kamis (16/ 1/2025). AntaraFoto/Asprilla Dwi Adha
Sedangkan terkait dengan dekorasi yang meningkatkan keuntungan, Yulius Fang menjelaskan bahwa dalam penerapan feng shui yang ilmiah, tidak mengandalkan penggunaan barang simbolik untuk menciptakan peruntungan, tetapi menitikberatkan pada pengaturan tata letak dan energi (Qi) di dalamnya guna menciptakan peruntungan tersebut.
“Hal ini dikarenakan energi sebuah bangunan akan lebih besar daripada energi sebuah benda. Penggunaan barang simbolik seperti patung dan lukisan, silahkan dipakai bagi yang percaya, namun hal ini tidak wajib digunakan,” ujar dia.
Semua barang yang dipajang dalam rumah tetap dengan syarat selama barang simbolik tersebut tidak mempunyai bentuk yang jelek, seram, aneh atau makna yang ambigu. Tidak ada patokan yang pasti untuk elemen atau dekorasi yang cocok, yang hanya digunakan di tahun Ular Kayu.
“Ini sifatnya adalah relatif, karena dekorasi tersebut harus harmonis dengan arah hadap rumah serta sektor dimana ruangan tersebut berada, bukan berdasarkan dari energi tahunan yang sedang berjalan,” ujar dia.
Ia mencontohkan jika rumah menghadap ke timur dan sektor yang mau didekorasi ada di timur, maka yang terbaik di dekor dengan sesuatu yang berelemen kayu. Misalnya penggunaan parkit lantai, wallpaper warna kayu, misalnya hijau, toska, coklat kayu, coklat tua atau produk dari kayu lainnya.
Menurutnya bila sektor timur yang harmonis dengan elemen kayu, terlalu banyak benda dengan elemen logam, maka sektor tersebut bisa dikatakan tidak harmonis karena dianggap logam melemahkan kayu.
“Seperti kapak menebang pohon, bila sektor timur tersebut tidak harmonis, dalam jangka panjang akan memberikan pengaruh, misalnya masalah kesehatan atau akan ada penghuni yang dirugikan karena elemen kayu dalam rumah dilemahkan,” ujar Yulius.
Sementara untuk penggunaan warna elemen api seperti warna merah, merah muda, persik, oranye kemerahan, boleh digunakan selama tidak berlebih. Warna elemen api bisa digunakan di area utara atau selatan dari rumah. Misalnya berupa sofa bantal, karpet, keset, atau aksesori lainnya.
“Di tahun ular kayu, jagalah area utara dan selatan rumah atau ruangan anda dengan lebih baik, bersih, rapi dan terang. Perhatikan agar area tersebut tidak kotor berantakan, tidak penuh barang, bila semakin rapi dan lapang akan semakin bagus. Bila area tersebut adalah area kosong, area sudut, atau gudang, maka pastikan untuk tetap menjaga area tersebut selalu terang meski tidak terpakai,” katanya.
Shio Ciong
Sementara itu, Yulius Fang meminta seluruh pemilik shio yang ciong atau sial pada Tahun Ular Kayu, yang dimulai ketika Tahun Baru Imlek pada 29 Januari, untuk mawas diri dan fokus memperbaiki hidup.
“Energi ciong ini bukan berarti kesialan atau negatif, tapi, bisa diartikan sebagai perubahan, di mana seolah diri ditubruk atau dipaksa keluar dari zona nyaman,” kata Yulius.
Yulius menyebut shio yang bakal terkena ciong di tahun ini adalah shio babi, monyet, macan dan ular. Menurut dia, seseorang biasanya berubah atau akan berubah ketika komponen shio pada peta kelahiran mengalami ciong. Energi kesialan tersebut berada dalam siklus yang adil untuk 12 shio dan akan silih berganti setiap tahun.
“Dalam siklus 12 tahun setiap orang akan berpotensi mengalami minimal empat tahun terkena ciong dari energi tahunan. Dengan demikian, energi ciong ini disikapi bukan sebagai ancaman atau hal negatif yang mengintai, tetapi, sebagai kesempatan untuk bisa berubah, kesempatan melakukan penyesuaian atau memperbaiki diri serta sebagai potensi tantangan yang perlu diantisipasi,” kata Yulius.
Proses perubahan bisa terjadi dalam berbagai bentuk misalnya aktivitas, pekerjaan, tempat tinggal, kondisi hubungan dan lain sebagainya. Perubahan itu prosesnya mungkin tidak nyaman, maka diri perlu fleksibel menyesuaikan.
“Namun, hasil akhirnya tetap bisa baik selama diri lebih fokus ke solusi, bisa juga mencari aman dan menghindari konflik, seperti ujian untuk naik kelas,” tuturnya.
Yulius mengatakan, energi ciong juga bisa membuat diri menjadi lebih sibuk, banyak hal yang perlu diurus, sehingga diperlukan ketahanan dan ketenangan diri dalam menghadapi permasalahan. Saat sibuk, pikiran juga bisa kurang jernih, disarankan untuk lebih mawas diri agar tidak melakukan kesalahan yang akibatnya kadang tidak bisa dikendalikan.
Salah satu saran yang dia berikan bagi para pemilik shio sial yakni, menghindari melakukan renovasi rumah atau tempat usaha untuk mencegah aktivasi energi buruk atau membuat energi bangunan menjadi tidak stabil dan bisa memperburuk efek ciong tersebut.
Ciong, kata Yulius, adalah bahasa Hokkien yang berati bertubrukan. Ciong pada shio berkaitan dengan posisi relatif Planet Jupiter terhadap Bumi pada tahun tersebut.
Jika shio disimbolkan sebagai binatang, maka posisi tertentu Planet Jupiter pada ilmu feng shui disimbolkan sebagai ciong atau sial. Energi Planet Jupiter yang sangat besar (planet tersebut ialah yang terbesar pada sistem tata surya) tidak berjalan harmonis dengan komponen shio sehingga disebut sebagai ciong.
Dulu, pakar feng shui mengamati langit dan objek langit, kemudian menerjemahkan pengaruh energi objek langit terhadap peruntungan manusia menggunakan astrologi China seperti BaZi. Sementara pengaruh energi objek langit terhadap bangunan dan alam dikaji melalui feng shui.