17 November 2025
16:16 WIB
Equinix x Groq Hadirkan Layanan AI Rendah Karbon Di Asia Pasifik
Equinix dan Groq berkolaborasi menghadirkan sistem layanan AI rendah karbon di kawasan Asia Pasific.
Penulis: Arief Tirtana
Ilustrasi sistem teknologi AI. Foto: Freepik.
JAKARTA - Di tengah ledakan teknologi AI global, ada satu tantangan besar yang sering tak disadari, yakni jejak karbon yang dihasilkan. Semakin pintar sebuah model AI, semakin besar pula daya komputasi yang dibutuhkan, seperti konsumsi listrik tinggi dan peningkatan emisi dari pusat data.
Selain itu, pada praktiknya, masih banyak pengguna AI yang meninggalkan jejak karbon tinggi. Misalnya, banyak perusahaan yang menyewa atau membangun infrastruktur besar untuk AI; banyak pusat data menggunakan GPU tradisional yang dibuat serba guna sehingga membutuhkan daya tinggi; hingga jarak lokasi pusat data yang terlalu jauh, sehingga sistem bekerja lebih keras dengan latensi tinggi dan beban infrastruktur yang menghasilkan dampak negatif bagi lingkungan.
Akan hal itu, perusahaan AI Amerika, Grog menjalin kerja sama dengan Equinix, perusahaan infrastruktur digital global yang mengkhususkan diri pada pusat data menghadirkan infrastruktur AI berperforma tinggi di Sydney, Australia, yang secara khusus akan menjangkau pasar Asia Pasifik, termasuk Indonesia.
Dengan lokasi pusat data yang lebih dekat, teknologi ini bukan hanya menawarkan kemampuan AI yang lebih cepat, tapi juga lebih hemat energi dibanding teknologi tradisional.
Groq membawa teknologi khusus bernama LPU Inference Engine, sebuah cip yang dirancang untuk menjalankan model AI, bukan serbaguna seperti GPU tradisional. LPU Inference Engine memberikan throughput tinggi dan latensi sangat rendah, sehingga tugas AI selesai cepat dengan energi minimal. Selain itu, karena fokusnya lebih sempit (hanya untuk model AI), konsumsi energinya jauh lebih efisien.
Fasilitas baru ini juga beroperasi dalam data center International Business Exchange (IBX) milik Equinix, yang dikenal sebagai salah satu operator global paling efisien energi, dengan pemanfaatan energi terbarukan dan teknologi pendinginan canggih. Kombinasi keduanya dipastikan akan memungkinkan beban kerja AI yang lebih cepat sekaligus lebih ramah lingkungan.
Equinix Fabric memungkinkan koneksi langsung, sehingga mengurangi perjalanan data dan energi jaringan. Karena teknologi Groq dapat diakses melalui GroqCloud, perusahaan di Indonesia dan seluruh Asia-Pasifik dapat mengakses koneksi dengan lebih aman, cepat, dan efisien. Tidak perlu lagi membangun pusat data baru atau menggunakan GPU besar-besaran yang boros daya.
"Implementasi kami di data center Equinix Sydney menjadi langkah awal untuk menghadirkan AI inference berperforma tinggi dan hemat biaya yang lebih dekat ke kawasan, memberikan akses aman dan berlatensi rendah sambil mendukung kedaulatan dan privasi data. Bersama-sama, kami membangun infrastruktur yang mendorong inovasi dan pertumbuhan AI di Asia-Pasifik," General Manager Asia Pacific, Groq, Scott Albin.
Selain upaya mendekatkan jangkauan AI ke pengguna agar lebih rendah karbon, kerja sama ini tak lepas dari adopsi AI yang terus meningkat di Asia-Pasifik. Berdasarkan Worldwide AI and Generative AI Spending Guide terbaru dari IDC, investasi AI dan Generative AI (GenAI) di kawasan ini diproyeksikan mencapai US$110 miliar pada tahun 2028, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 24,0% dari 2023 hingga 2028.