c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

17 November 2025

14:58 WIB

Ekstrak Kulit Buah, Teh, Hingga Tembakau Bisa Hambat Korosi

Hal-hal yang bersifat antioksidan, seperti beberapa kulit buat, teh, hingga tembakau yang dijadikan ekstrak, dapat menghambat proses korosi. 

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Ekstrak Kulit Buah, Teh, Hingga Tembakau Bisa Hambat Korosi</p>
<p>Ekstrak Kulit Buah, Teh, Hingga Tembakau Bisa Hambat Korosi</p>

Ilustrasi tangki bensin motor yang berkarat. Tiktok/edodt_

JAKARTA - Korosi merupakan sifat kimia yang tidak dapat dihilangkan, namun dapat diminimalisasi. Karena itu, korosi masih menjadi salah satu tantangan terbesar di dunia konstruksi dan industri logam. 

Pasalnya, seperti diketahui, korosi menyebabkan penurunan kualitas logam, merusak struktur, hingga menyebabkan kerugian ekonomi dalam jumlah besar. 

Namun demikian, beberapa hasil riset menunjukan bahwa ekstrak kulit buah kelengkeng, kulit buah naga, tembakau, daun talas, dan daun teh mampu menghambat proses korosi.

"Korosi merupakan proses alamiah yang dapat terjadi karena adanya reaksi reduksi dan oksidasi antara logam dengan udara dan air. Oksidasi dengan melepaskan elektron atau ion, sedangkan reduksi dengan menangkap elekron yang akan bereaksi dengan oksigen dan air," ungkap Peneliti Ahli Utama dari Pusat Riset Metalurgi (PRM) Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Gadang Priyotomo.

Gadang menggambarkan, konsep radikal bebas di bidang medis disamakan dengan proses elektrokimia korosi seperti reaksi reduksi oksidasi, yang sama-sama melibatkan pelepasan ion atau elektron bebas. 

“Berdasarkan pemikiran tersebut, metode mitigasi korosi dapat dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan alami yang bersifat antioksidan. Pendekatan ini dinilai sebagai solusi alami untuk memperpanjang umur material logam, tanpa bergantung pada bahan kimia sintetis yang dapat mencemari lingkungan," tegasnya dikutip dari laman BRIN.

Zat antioksidan berbasis senyawa polifenol dapat digunakan sebagai zat anti korosi, yang akan berikatan secara adsorpsi dengan logam. Tentunya untuk membentuk lapisan pelindung di permukaan logam. 

"Logam yang teroksidasi akan ditangkap oleh gugus hidroksil senyawa antioksidan sehingga terbentuk lapisan pelindung," ujar Gadang.

Ia mengungkapkan, Indonesia yang kaya keanekaragaman hayati baik di terestrial dan lautan berpotensi dieksplor lebih lanjut untuk dijadikan zat aktif korosi. 

"Indonesia memiliki sumber daya alam biasa yang dapat kita eskplorasi. Kita kaji dan teliti untuk dikembangkan menjadi ekstrak zat anti korosi," jelas Gadang.

Menurut Gadang, korosi tidak dapat dicegah sepenuhnya namun hanya dapat dapat dikendalikan agar umur pakai komponen logam menjadi lebih panjang.

"Korosi tidak bisa dihilangkan sepenuhnya, namun bisa dikendalikan dan diperlambat. Dengan teknologi berbasis tumbuhan, kita tidak hanya memperlambat korosi, tetapi juga menjaga lingkungan dari paparan bahan kimia berbahaya," tambahnya.

Ia juga menyebutkan, senyawa antioksidan yang biasa digunakan dalam kosmetik ternyata efektif sebagai penghambat korosi. 

"Salah satunya adalah kombinasi asam askorbat dan ekstrak ubi ungu yang telah diuji dan menunjukkan hasil positif dalam menekan laju korosi," tutupnya. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar