c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

19 September 2025

13:32 WIB

Ekstrak Kembang Sepatu Berpotensi Jadi Obat Penghenti Pendarahan

Kandungan senyawa aktif yang ada di dalam bunga kembang sepatu berpotensi dijadikan sebagai obat untuk menghentikan pendarahan. 

Penulis: Arief Tirtana

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Ekstrak Kembang Sepatu Berpotensi Jadi Obat Penghenti Pendarahan</p>
<p>Ekstrak Kembang Sepatu Berpotensi Jadi Obat Penghenti Pendarahan</p>

Bunga kembang sepatu di taman dengan latar hijau daun. Shutterstock/Maliflower73.

JAKARTA - Pendarahan yang terjadi pascaoperasi dapat menjadi komplikasi berisiko tinggi, bukan hanya memperlambat penyembuhan luka dan meningkatkan risiko infeksi luka bedah, dalam kasus tertentu juga mengancam jiwa.

Saat terjadi pendarahan, mekanisme pembekuan darah terbilang cukup kompleks, salah satunya dengan melakukan penyumbatan yang melibatkan platelet atau keping darah (trombosit) pada pembuluh darah yang terluka. 

Tapi sayangnya, hemostatik atau obat yang digunakan untuk menghentikan atau memperlambat pendarahan memiliki sejumlah kelemahan, diantara efikasi yang bervariasi, harga yang cukup mahal, dan kemungkinan efek samping.

Hal tersebut mendorong adanya penelitian berkelanjutan untuk mengembangkan bahan hemostatik alternatif dari bahan herbal. Bahan herbal dalam bentuk ekstrak cenderung lebih disukai karena biokompatibilitas dan potensi farmakologi yang luas. 

Bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis Linn) disebut berpotensi untuk dikembangkan menjadi bahan hemostatik. Kandungan senyawa aktif dalam kembang sepatu seperti alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, and terpenoids, mempunyai potensi terapeutik antara lain anti bakteri, anti jamur, anti oksidan, anti inflamasi, penyembuhan luka, bersifat kardioprotektif, neuroprotektif, dan hepatoprotektif. 

Berdasarkan potensi ketersediaan dan potensi terapeutik, maka selanjutnya dilakukan penelitian untuk menggali potensi daun kembang sepatu sebagai bahan hemostatik. 

Pengembangannya dilakukan melalui beberapa proses untuk menjamin kandungan bahan aktif dalam tanaman. "Karena alasan tersebut kami melakukan penelitian untuk mengevaluasi kandungan fitokimia ekstrak daun kembang sepatu, efek ekstrak pada viabilitas sel, dan aktivitas platelet," tulis tim peneliti seperti dikutip dari laman unair.ac.id.

Ekstrak daun kembang sepatu didapatkan dengan metode maserasi dengan etanol 96% dan dilakukan uji fitokimia kandungan tanin, polifenol, flavonoid, dan saponin. Uji viabilitas dilakukan dengan menghitung jumlah sel hidup pada kultur setelah diberikan ekstrak daun kembang sepatu dalam beberapa konsentrasi yang diinkubasi selama 24, 48, dan 72 jam. 

Uji viabilitas ini dilakukan untuk menghasilkan konsentrasi ekstrak yang mempunyai efek optimal pada pertumbuhan sel dan konstrasi toksik. Sementara uji potensi hemostatik dilakukan untuk mengevaluasi adhesi dengan menghitung kadar p-selectin dan agregasi platelet.

Hasil penelitian menunjukkan, ekstrak daun kembang sepatu memilik kandungan flavonoid minimal, tanin 3,53%, polifenol 2,24%, alkaloid 5,59%, saponin 14,9%. Konsentrasi ekstrak dibawah sampai 250mg/ml menunjukkan pertumbuhan sel lebih dari 70% pada inkubasi 24 jam.

Dedangkan pada 48 jam ekstrak daun kembang sepatu dengan konsentrasi sampai 62,5% menunjukkan pertumbuhan sel lebih dari 70%;  dan pada 72 jam konsentrasi ekstrak yang potensial adalah 15,6 mg/ml dan 62,5 mg/ml. 

Uji aktivitas platelet menunjukkan kadar p-selectin yang tinggi pada konsentrasi ekstrak 125 dan 250 mg/ml, sedangkan agregasi platelet tertinggi terjadi pada pemberian konsentrasi rendah yaitu 7,8 mg/dl dan 31,2 mg/ml.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kembang sepatu mempunyai potensi untuk digunakan sebagai obat herbal. Kandungan tanin pada ekstrak ini meningkatkan aktivasi platelet yang penting dalam pembentukan bekuan darah. 

Adhesi platelet didapatkan pada konsentrasi lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi ekstrak yang meningkatkan agregasi platelet. Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh fenomena bifasik yang dimiliki oleh bahan herbal, yaitu efek tergantung dosis.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar