02 Agustus 2025
12:42 WIB
Ekonomi Sulit, Generasi Sandwich Makin Pailit! Ini Tips Stabil Finansial
Di tengah kondisi ekonomi yang semakin tidak menentu ditambah gelombang PHK, membuat mereka yang ada di posisi generasi sandwich jadi ketar-ketir. Pengelolaan keuangan harus semakin ketat.
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Satrio Wicaksono
Ilustrasi generasi sandwich. Shutterstock/Mamat Suryadi
JAKARTA - Laporan PINA Indonesia 2024 mengungkapkan, 8 dari 10 penduduk Indonesia tergolong generasi sandwich yang harus menopang dua generasi sekaligus. Beban ini semakin berat akibat tingginya biaya hidup dan rendahnya kesiapan finansial.
Menanggung beban dua generasi membuat banyak individu kewalahan mengelola arus kas harian. Akhirnya, tidak jarang dari mereka yang harus berutang demi memenuhi kebutuhan.
Survei YouGov 2025 mencatat, 62% generasi sandwich pernah meminjam uang dalam 12 bulan terakhir. Ini berdampak pada pemasukan mereka yang tergerus untuk kebutuhan rutin tanpa kesempatan menabung.
Nah, ada beberapa hal penting yang bisa dilakukan oleh generasi sandwich dalam mengelola keuangan mereka. Tujuannya agar tetap stabil secara finansial. Apa sajakah? Berikut tips praktisnya dari IFG Life.
Susun Anggaran
Langkah awal yang tidak boleh dilewatkan bagi generasi sandwich adalah menyusun anggaran yang mencakup seluruh elemen pengeluaran. Mulai dari kebutuhan pribadi, pasangan, anak-anak, sampai orang tua. Catat seluruh pemasukan dan pengeluaran secara terperinci, termasuk biaya rutin seperti tagihan bulanan dan premi asuransi, dan sisihkan untuk pengeluaran tidak terduga.
Selanjutnya, tetapkan prioritas pengeluaran, mana yang penting dan mendesak, dan mana yang bisa ditunda. Diskusikan soal kebutuhan dan kemampuan dengan pasangan, saudara, atau orang tua. Penting untuk menetapkan batasan dan menolak permintaan di luar kemampuan demi menjaga kestabilan finansial.
Fokus Perencanaan Jangka Panjang
Perencanaan jangka panjang mencakup berbagai kebutuhan penting, seperti dana darurat, pensiun, pendidikan anak, sampai warisan. Evaluasi pengeluaran rutin, tetapkan target tahunan, dan dokumentasikan perencanaan keuangan secara teratur. Setelah memahami kondisi keuangan pribadi dan keluarga, penting untuk menyusun strategi yang realistis seperti asuransi jiwa.
Asuransi jiwa tidak hanya memberikan perlindungan saat ini, tetapi juga bisa diwariskan pada anak sebagai pondasi stabilitas finansial lintas generasi.
Sediakan Proteksi
Situasi tidak terduga bisa terjadi kapan saja. Dalam kondisi keuangan yang terbatas, biaya medis mendadak atau kecelakaan dapat mengguncang kestabilan finansial keluarga. Di sinilah pentingnya memiliki perlindungan yang tepat, seperti asuransi jiwa dan kesehatan. Dengan proteksi yang sesuai, ketika dihadapkan pada risiko besar seseorang tidak perlu mengobarkan keamanan finansial.
Premi asuransi saat ini sudah semakin terjangkau dengan perlindungan menyeluruh tanpa membebani pengeluaran sehari-hari. Maka itu, pastikan memiliki asuransi dan pilih yang sesuai dengan kebutuhan.
Edukasi Keuangan
Semakin dini seluruh anggota memahami tanggung jawab finansial, maka semakin ringan beban yang ditanggung. Libatkan anak atau anggota keluarga lain dalam diskusi sederhana tentang pengelolaan uang, dana darurat, hingga pentingnya perlindungan seperti asuransi.
Langkah kecil seperti ini bisa menumbuhkan kemandirian secara bertahap dan memperkuat pondasi keuangan keluarga. Sedikit demi sedikit, ini juga bisa membantu menciptakan masa depan yang lebih stabil dan membuka peluang memutus rantai generasi sandwich.
Itulah beberapa tips agar generasi sandwich tetap stabil finansial. Tidak hanya berhemat, generasi sandwich juga perlu membangun kesadaran, menetapkan batas yang sehat, dan menyiapkan perlindungan jangka panjang. Selamat mencoba!