09 Januari 2025
15:28 WIB
Ecoton Peringatkan Bahaya Mikroplastik Dalam Jajanan Kantin Sekolah
Penelitian yang dilakukan oleh Ecoton pada 2024 telah mengidentifikasi kandungan mikroplastik pada sampel minuman dalam kemasan yang banyak dijual di kantin sekolah
Ilustrasi - Siswa-siswa SD membeli makanan di kantin sekolah. Antara/ Lia Wanadriani Santosa
JAKARTA - Ecoton memperingatkan potensi mikroplastik ditemukan dalam kemasan plastik produk minuman yang banyak dijual di kantin sekolah yang dapat mempengaruhi kesehatan anak-anak.
Manajer Program Zero Waste Ecoton Tonis Afrianto dalam diskusi daring diikuti dari Jakarta, Kamis (9/1) menjelaskan, penelitian yang dilakukan oleh Ecoton pada 2024 telah mengidentifikasi kandungan mikroplastik pada sampel minuman dalam kemasan yang banyak dijual di kantin sekolah.
"Tim peneliti Ecoton itu meneliti beberapa kemasan minuman yang siap minum yang biasa tersaji di kantin sekolah, lalu koperasi dan minimarket dan itu memang banyak banget kontaminasi mikroplastiknya," katanya.
Dari sekitar tiga puluhan produk minuman yang diteliti, tim Ecoton berhasil mengidentifikasi kandungan mikroplastik mayoritas berjenis ilamen, dengan beberapa produk ditemukan kandungan mikroplastik jenis fiber.
"Filamen itu adalah plastik pipih, jadi kalau kita tidak melihatnya dengan mikroskop maka tidak akan terlihat dan sebagian ada kandungan jenis fiber yang menyerupai benang," jelasnya.
Terkait temuan itu, dia mengimbau agar siswa mulai mengurangi jajanan air minum dalam kemasan tersebut. Karena selain potensi kandungan gula berlebih yang berpengaruh terhadap kesehatan terdapat juga keberadaan mikroplastik yang bisa masuk ke dalam tubuh.
Dia memperingatkan, keberadaan mikroplastik yang masuk ke dalam tubuh manusia akan berdampak mulai dari penyakit jangka panjang sampai dengan gangguan di beberapa bagian tubuh. Termasuk potensi gangguan pernapasan dan pencernaan, sampai meningkatkan risiko penyakit kanker ketika menumpuk di dalam tubuh.
Tidak hanya itu, mikroplastik juga dapat menjadi vektor dari penyebaran bakteri serta menjadi pengikat polutan berbahaya yang ada di lingkungan dan dapat membawanya masuk ke dalam tubuh manusia.
Menghirup Mikroplastik
Belum lama ini, studi yang diterbitkan Environmental Science & Technology memberikan gambaran yang komprehensif dan meresahkan, tentang mikroplastik yang bisa memengaruhi kesehatan pencernaan, reproduksi, dan pernapasan.
Ditulis laman Health, Selasa, secara khusus penulis studi menemukan, ada dugaan hubungan antara menghirup mikroplastik dan kanker usus besar, masalah kesuburan bagi pria dan wanita, serta memburuknya fungsi paru-paru, sehingga meningkatkan risiko kanker paru-paru.
“Kami memahami, ada dampak pada sistem pencernaan, pernapasan, dan reproduksi dari mikroplastik,” kata penulis utama studi Nicholas Chartres, PhD, peneliti senior di Universitas Sydney.
“Saat kita menghirup, atau mengonsumsi makanan laut, atau minum air, mikroplastik ini masuk ke dalam tubuh kita, sistem pernapasan, dan saluran pencernaan kita,” lanjutnya.
Meskipun sebagian besar penelitian dilakukan pada hewan, terutama hewan pengerat, Chartres menjelaskan, temuan tersebut tetap berlaku pada manusia, mengingat manusia dan hewan sama-sama mengalami paparan serupa.
“Tinjauan skala besar semacam ini tergolong baru, dan temuannya menyoroti fakta bahwa ada beberapa jenis dampak yang hampir ada di mana-mana terhadap kesehatan kita dari mikroplastik ini, kata Mary Johnson, MD, PhD , seorang ilmuwan peneliti di departemen kesehatan lingkungan di Harvard TH Chan School of Public Health.
Tingkat Paparan
Mikroplastik, imbuhnya, tidak hanya mengandung polimer plastik itu sendiri, tetapi juga bahan kimia yang telah ditambahkan ke dalam plastik. “Hal itu mungkin mengubah toksisitas dan tingkat paparan, tetapi penelitian kami belum cukup maju untuk dapat menarik kesimpulan,” jelas Johnson.
Untuk diketahui, mikroplastik digunakan secara sengaja dalam kosmetik, kemasan, ban, cat, kain sintetis, dan banyak lagi. Juga ditemukan dalam jaringan manusia, makanan, minuman, dan udara.
“Asap kebakaran hutan adalah cara umum lain orang menghirup mikroplastik,” kata Johnson.
Saat kebakaran melanda kota-kota dengan rumah-rumah modern yang sudah jadi, kebakaran tersebut membakar dan menyebarkan mikroplastik ke udara.
“Melarang penggunaan plastik untuk penggunaan yang tidak penting, adalah salah satu cara untuk mengurangi paparan mikroplastik, menuntut pemerintah untuk memeriksa data dari penelitian ini untuk (memberikan informasi) regulasi yang memadai adalah cara lain,” kata Chartres.