30 November 2023
19:48 WIB
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA - Banyak bisnis di dunia yang kini semakin ramah dengan disabilitas. Mengingat para penyandang disabilitas ini hanya terbatas secara fisik, namun secara mental maupun kemampuan bekerja belum tentu mereka kalah dari orang-orang sehat, bahkan mungkin melebihi.
Berangkat dari pemahaman ini serta menjelang momentum Hari Disabilitas Internasional yang diperingati setiap 3 Desember, platform end-to-end property-tech yang telah beroperasi di Indonesia sejak 2020, Pinhome pun mempertegas komitmen mereka mendukung komunitas difabel Indonesia.
Hingga hari ini Pinhome telah memberdayakan 10 ribu orang lebih rekan jasa, yang terbuka bagi para difabel, dalam berkontribusi dalam layanan home cleaning, cuci mobil, hingga pijat.
Keterbukaan ini pun membuka jalan bagi para difabel seperti Endang Suhanda (Tuna Rungu) dari Tangerang Selatan, Banten yang mengaku menjadi rekan jasa Pinhome untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
“Dulu saya tukang jahit, karena bosan dengan pekerjaan yang monoton, awal Maret lalu saya beranikan diri daftar jadi Rekan Jasa cuci mobil walaupun ditentang keluarga karena dianggap penghasilannya belum pasti seperti menjahit. Tapi ternyata saya suka, dan yang terpenting bisa menghasilkan," kata Endang dalam keterangan yang diterima Validnews.
Ia mengaku selain menghasilkan, pekerjaan sebagai pencuci mobil pun menjadi menyenangkan karena dia bisa secara tidak terduga bertemu dengan artis yang menggunakan jasa Pinhome.
"Saya bersyukur selalu bertemu dengan customer yang baik, ada yang mau berusaha komunikasi walau tetap ada kendala karena saya tuna rungu. Saya sekarang lebih enjoy bekerja dan merasa lebih diterima masyarakat,” lanjutnya.
Selain itu, ada Ridwan Kurniawan dan Yunita Persetiawati, suami istri yang mengaku taraf hidupnya meningkat pesat sejak 2 tahun ini menjadi rekan jasa (Tuna Rungu).
“Sebelumnya, kami tukang pijat panggilan tapi sejak pandemi order berkurang drastis. Penghasilan kami nol dan sangat susah cari pekerjaan baru, mau usaha tidak ada modal. Pelanggan yang dulu tidak mau ada kontak fisik karena takut covid. Kami bersyukur sekarang punya banyak teman disabilitas sesama rekan jasa sehingga kami lebih percaya diri dan banyak pengetahuan baru seputar pijat kesehatan dari pelatihan,” jelas Yunita.
CEO & Founder Pinhome Dayu Dara Permata mengaku bangga bisa bekerja sama dengan ratusan difabel berbakat (72% Tuna Rungu, 28% Tuna Netra) di Jabodetabek dan Pulau Jawa.
“Kami berharap jumlahnya terus bertambah. Jangan khawatir, untuk memastikan kemudahan akses komunikasi dan keamanan saat bertugas, kami ciptakan fitur user friendly berupa in-app chat, call untuk terhubung dengan customer dan panic button untuk keadaan darurat saat bertugas," kata Dara.
Lebih dari sekedar bekerja sama, Pinhome pun menjaga para rekan jasa, di mana perusahaan akan bertindak tegas jika dalam menjalankan tugasnya para rekan jasa mendapat perlakuan menyalahi norma.
Dara mengatakan inovasi terhadap fitur-fitur tersebut akan terus dilakukan untuk mendorong lebih banyak lagi pekerja difabel di Indonesia semakin produktif.
“Kami percaya kekuatan keberagaman. Dengan memberikan peluang yang sama, kami bisa berkontribusi pada masyarakat dengan lebih nyata. Pinhome berkomitmen meruntuhkan batasan dan menciptakan tempat kerja di mana semua orang dapat berhasil," pungkas Dara.