JAKARTA - Pantai Pangandaran mampu menyerap lebih dari 3 juta wisatawan sepanjang 2023. Namun, di balik angka yang tinggi itu terdapat tantangan besar dalam memastikan pertumbuhan ekonomi serta keberlanjutan pelestarian lingkungan di sana.
Mendukung upaya keberlanjutan wisata di sana, Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengambil peran dengan memopulerkan penggunaan mesin tempel atau OutBoard Motor berjenis 4-Tak sebagai mesin transportasi perairan ramah lingkungan.
Kebutuhan akan mesin tempel perahu atau kapal yang ideal dan minim risiko dinilai menjadi prioritas, sebab bukan hanya berkontribusi pada sektor wisata, namun juga ekonomi masyarakat Pangandaran yang masih banyak bergantung pada mata pencaharian sebagai nelayan.
"Kami percaya pariwisata dapat berkembang bersama pelestarian ekosistem. Melalui adopsi mesin tempel 4-Tak, Pangandaran bisa menjadi contoh destinasi dalam keberhasilan menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan keberlanjutan alam," kata Aceng Ulumudin, Department Head of Suzuki Marine PT SIS.
Guna memastikan keberlanjutan sektor ini, memang diperlukan inovasi teknologi yang mampu memitigasi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti polusi air dan udara. Sebab selama ini, nelayan tradisional umumnya masih menggunakan mesin tempel 2-Tak yang relatif tidak lebih ramah lingkungan.
Berbeda dengan 2-Tak, mekanisme 4-Tak tidak memerlukan oli campur, sehingga tidak mengeluarkan emisi asap yang banyak mencemari lingkungan.
Mesin tempel 4-Tak Suzuki dirancang guna mengurangi emisi gas buang maupun polusi suara, sambil sekaligus meningkatkan efisiensi. Sehingga biaya pengoperasian lebih rendah.
Salah satu mesin tempel 4-Tak yang dipopulerkan Suzuki di Pangandaran, ada model DF20A.
Model ini telah mengusung teknologi mutakhir bersifat ramah lingkungan dan ekonomis, berkat penerapan inovasi bernama Lean Burn Control System, yang bisa bekerja secara otomatis mengatur suplai bahan bakar beserta udara untuk menghasilkan kinerja optimal.
DF20A dinilai sesuai bagi penggunaan sehari-hari dikarenakan berdimensi kompak, dengan bobot hanya 45 kg. Spesifikasi tersebut menjadikan mesin ini teringan di kelasnya. Suzuki DF20A juga merupakan satu-satunya mesin tempel yang dibekali teknologi Battery- Less Electronic Fuel Injection.