16 Mei 2025
17:15 WIB
Diabetes Dan Hipertensi Dominasi Hasil CKG Warga
Mereka yang berusia 60 tahun ke atas mengalami hipertensi 44,0% dan diabetes 12,7% di Kepri. Kedua penyakit ini lebih disebabkan oleh gaya hidup dan kurangnya olahraga.
Editor: Rikando Somba
Ilustrasi diabetes. Shutterstock/Raihana Asral |
TANJUNGPINANG- Diabetes dan hipertensi mendominasi hasil pemeriksaan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang dilakukan pemerintah Kepulauan Riau. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Mochammad Bisri merincikan, proporsi hipertensi dan diabetes menurut umur pada peserta CKG 2025 di Kepri. Mereka yang berusia 60 tahun ke atas mengalami hipertensi 44,0% dan diabetes 12,7%.
"Kondisi ini menggambarkan beban penyakit kita ke depannya akan sangat tinggi, jika kondisi hipertensi dan diabetes masyarakat tidak bisa dikendalikan dengan ketat," kata Bisri di Tanjungpinang, Jumat (16/5).
Diuraikannya, hasil pemeriksaan menyimpulkan untuk mereka di usia 18-29 tahun mengalami hipertensi 5,8% dan diabetes 1,8%. Sedang di rentang usia 30-39 tahun ada hipertensi 9,8% dan diabetes 3,%. Sedang usia 40-59 tahun ada hipertensi 25,6% dan diabetes 8,7%.
Sampai saat ini dari total 96 puskesmas tersebar di tujuh kabupaten/kota se-Kepri, 95 di antaranya sudah melaksanakan program cek kesehatan gratis mulai awal 2025.
Sementara jumlah masyarakat yang hadir mengikuti Program CKG di puskesmas, tercatat sebanyak 7.899 orang dari total jumlah pendaftar mencapai 9.358 orang. Target sasaran CKG di Kepri menyasar 2,2 juta penduduk.
Bisri menyampaikan penyakit hipertensi dan diabetes bisa berdampak pada komplikasi serius bagi organ tubuh seseorang apabila tidak terkontrol dengan baik, termasuk penyakit jantung, stroke, kerusakan ginjal, masalah mata hingga saraf.
Baca juga : 885 Warga Aceh Barat Alami Gangguan Jiwa
Jaga Kesehatan Kulit Bayi Di Iklim Tropis Dengan Pendekatan Microbiome
Menurutnya kedua penyakit berbahaya tersebut. Keduanya lebih dominan dipicu faktor gaya hidup tidak sehat, terutama pola makan ditambah kurangnya aktivitas fisik atau berolahraga. Karenanya, masyarakat diimbau rutin melakukan cek kesehatan dan diet sehat.
Bisri mengajak masyarakat memanfaatkan program CKG untuk mendeteksi kondisi awal risiko penyakit seseorang, mulai dari bayi baru lahir, lalu anak kecil, remaja, dewasa sampai orangtua.

Lebih Dari 5 Juta
Puskesmas di Kepri dalam sehari rata-rata mampu melayani 30-40 peserta CKG, dengan sasaran 50 persen indikator pemeriksaan kesehatan dari total 39 indikator CKG.
CKG merupakan program Presiden-Wakil Presiden Prabowo-Gibran yang memberikan pemeriksaan kesehatan gratis kepada masyarakat Indonesia. Program ini bertujuan mendeteksi masalah kesehatan sejak dini, mencegah penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Terhadap program ini, Kementerian Kesehatan dikutip dari Antara, mencatat sudah ada 5,3 juta orang mengikuti Cek Kesehatan Gratis (CKG), dan per harinya ada 187 ribu orang yang dilayani, sehingga diperkirakan angka itu akan melesat setelah CKG untuk anak sekolah dijalankan Juli nanti.
Dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI di Jakarta, Rabu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa ada penambahan sebanyak 4 juta orang dalam waktu satu bulan. Meski demikian, masih ada tantangan, contohnya seperti rendahnya cakupan CKG di daerah yang justru banyak penduduknya.
"Jawa Barat provinsi paling banyak (orangnya). Tetapi dia nomor 3, kalah sama Jawa Tengah dan Jawa Timur. Jadi memang ini tantangan nomor 1. Ini sangat tergantung dari leadership dari kepala daerah," kata Budi.
Oleh karena itu, dia mengkomunikasikan hal tersebut ke Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian serta ke seluruh gubernur. Dia mencontohkan, masalah kesehatan yang banyak ditemukan pada anak balita dan prasekolah adalah sakit gigi, namun jumlah dokter gigi belum memadai sehingga masalahnya tidak tertangani.