c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

05 Agustus 2024

20:28 WIB

Cerita Pasha, Bermusik Dan Berdamai Dengan Bayang-Bayang Nama Chrisye

Pasha Chrisye, putra mendiang penyanyi legendaris Indonesia, itu harus berjibaku dengan perasaan dan pemikirannya sendiri untuk bisa tumbuh di luar bayang-bayang nama besar sang ayah.

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Cerita Pasha, Bermusik Dan Berdamai Dengan Bayang-Bayang Nama Chrisye</p>
<p>Cerita Pasha, Bermusik Dan Berdamai Dengan Bayang-Bayang Nama Chrisye</p>

Pasha Chrisye, penyanyi, putra Chrisye. Dok: Validnews/ Andesta.

JAKARTA – Menjadi anak dari seorang musisi legendaris tak selalu mudah. Adakalanya ‘nasib’ itu menjadi jalan untuk maju dan berkembang, ada kalanya pula ia justru menjadi ‘teror’ yang menghadang langkah si anak untuk membangun jalan karirnya sendiri.

Seperti pada Pasha Chrisye, putra dari mendiang penyanyi legendaris Indonesia, Chrisye. Sang putra harus berjibaku dengan perasaan dan pemikirannya sendiri untuk bisa tumbuh di luar bayang-bayang nama besar sang ayah.

Beban sebagai anak Chrisye, itu cukup lama menghantui Pasha. Meski menyukai dunia musik, dia sempat menahan angannya untuk memulai kiprah bermusik secara serius, karena terlalu takut akan ekspektasi publik. Apa kata orang-orang jika anak dari seorang penyanyi legendaris, yang lagu-lagunya abadi, ternyata tak bisa bernyanyi atau membuat sebuah lagu yang berkesan?

“Dulu, saya memang pernah nggak mau bermusik. Karena berat memang, terlalu gede aja namanya. Susah loh ketika berkarya dan kita punya bapak yang namanya itu gede, dalam bayang-bayang dia terus kan kitanya,” ungkap Pasha bercerita, ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.

Tekanan sebagai seorang anak legenda musik, membuat Pasha sempat berada di fase takut untuk bermusik. Dia takut akan komentar orang-orang tentang dirinya maupun karya-karyanya, takut terbawa perasaan ketika mendapat komentar-komentar yang membandingkan dia dan sosok sang ayah.

Tapi masa-masa itu telah lewat, dan kini Pasha telah memantapkan dirinya untuk berjalalan di musik. Pasha yang ditinggal ayahnya ketika dia berusia 17 tahun, kini tumbuh dengan kepercayaan lebih baik terhadap pilihan karirnya.

Perubahan pada Pasha terjadi pada dia 2021, ketika pandemi merenggut orang-orang tercinta baginya. Di masa itulah, Pasha menemukan semacam kekuatan untuk bangkit lebih kuat dan lebih percaya diri akan kualitas dirinya sendiri.

“Itu namanya  kalau dalam istilah mereka yang mempelajari spiritual, awakening. Dulu saya takut nggak bisa kayak Papa,” kata Pasha.

“Pada 2020 itu pandemi, 2021 ibu saya meninggal. Terjadilah di batin saya bangkitnya kesadaran itu, di situ saya putuskan untuk bermusik. Walaupun mulai dari nol prosesnya, tapi saya merasa diri saya dalam dua tahun ini bertumbuh. Ini perjalanan spiritual saya sebenarnya,” lanjutnya.

Dari momen ‘awakening’, Pasha mulai menekuni musik, dan masuk langsung ke industri tersebut. Nama besar Chrisye tak bisa dipungkiri, turut membantu jalan Pasha untuk mengakses jaringan pelaku di industri musik, sehingga dia bisa memperkenalkan karya-karyanya.

Pertama-tama, Pasha menyanyikan hits milik Chrisye, “Kisah-Kasih di Sekolah”. Setelah itu, dia menciptakan dua single dan dirilis sepanjang 2022 dan 2023, yaitu “Bidadari” dan “Hanya Kau Yang Kumau”.

Menurut pengakuan Pasha, ayahnya tak pernah mengarahkan dia untuk bermusik. Bahkan, Chrisye tak menginginkan anaknya juga berada di industri musik atau hiburan karena tak ingin sang anak turut merasakan tekanan industri seperti yang dirasakannya.

“Dia nggak mau saya mengalami pressure seperti yang dia rasakan. Cuman pressure itu yang bikin kita tumbuh kan secara jiwa,” ujar Pasha.

Pasha memang menyukai musik, dan tanpa sadar banyak terpengaruh oleh musik sang ayah. Lagu-lagunya Pasha yang dirilis sejauh ini memperdengarkan nuansa yang mirip Chrisye, lagu-lagu bernada sendu dan penuh penghayatan bagi para pendengar.

Setelah mantap bermusik, Pasha masih memiliki jalan panjang untuk membangun karir dan namanya sendiri sebagai musisi. Bayang-bayang nama Chrisye, bagi Pasha, kini tak lagi jadi beban, justru dia pandang sebagai keistimewaan yang tidak semua orang memilikinya.

Pasha paling tidak telah memulai jalannya dengan baik, dengan merilis lagu-lagu baru yang dia ciptakan sendiri atau bersama kolaborator. Dia tak sekadar ‘mendompleng’ nama Chrisye atau memasuki industri musik hanya dengan membawa status sebagai anak dari musisi legendaris.

“Sekarang aku udah mantap bermusik. Aku mau rilis lagu baru juga 15 Agustus nanti. Itu jadi single keempat, lagu ciptaan Adrian Martadinata, vokalis band Samson,” ungkap Pasha membocorkan rilisannya yang akan datang.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar