22 Oktober 2025
16:17 WIB
CEO Netflix: AI Tak Gantikan Kreativitas, Taylor Swift Buktinya
Jika AI memiliki potensi seperti manusia, kreator atau musisi sudah dilupakan. Tapi itu tidak terjadi, buktinya AI kini sudah maju tapi Taylor Swift terus bertambah populer dan jadi bintang utama.
Editor: Andesta Herli Wijaya
Aksi panggung musisi Taylor Swift. Shutterstock/Brian Friedman.
JAKARTA - Co-CEO Netflix Ted Sarandos mengungkapkan pandangan perusahaan tentang artificial intelligence (AI) di industri konten dan streaming. Menurut mereka, AI tak mengancam posisisi manusia sebagai sumber kreativitas, namun menjadi alat yang membantu manusia memaksimalkan potensi kreatif yang ada.
Ted Sarandos mengatakan, ada potensi ancaman terhadap Netflix yang ditimbulkan oleh model video generatif seperti Sora 2 milik OpenAI. Tren itu mungkin bisa menarik pemirsa meninggalkan konten yang dibuat manusia.
Namun dia menegaskan bahwa serial dan film yang diproduksi secara profesional, serta karya seni lainnya, akan tetap menjadi wilayah kreativitas manusia.
"Dibutuhkan seniman hebat untuk menciptakan sesuatu yang hebat. Menulis dan membuat acara serta film dengan baik adalah hal yang langka, dan hanya sedikit orang yang berhasil melakukannya, Jadi, AI dapat memberikan alat yang lebih baik bagi para kreator untuk meningkatkan pengalaman menonton film TV mereka secara keseluruhan bagi anggota kami," ungkap Sarandos selama wawancara pendapatan kuartal ketiga perusahaan yang dilaporkan Deadline, Rabu (22/10).
Sarandos menambahkan, "AI tidak serta merta menjadikan Anda seseorang menjadi pendongeng yang hebat jika Anda belum menjadi pendongeng yang hebat."
Sarandos pun menengok ke wilayah industri musik yang menurutnya industri yang paling signifikan terdampak AI. Namun dia tetap meyakini kalau AI tak benar-benar bisa menggantikan manusia kreatif, apalagi mengeliminasi peluang manusia untuk tampil dengan karya terbaik.
Baca juga: Aktris AI Tilly Norwood Bikin Berang Bintang Hollywood
Manusia kreatif, menurut Sarandos, akan tetap muncul dan menjadi besar meski AI mencoba meniru karya mereka. Dia pun mencontohkan Taylor Swift, bintang utama di industri musik global saat ini yang menurutnya merupakan bukti terbaik tentang peluang kreator atau musisi tetap tumbuh dan bersinar dengan bakat kreatifnya.
"Musik yang dihasilkan AI sudah ada sejak lama, dan jumlahnya banyak. Dan itu hanya sebagian kecil dari total pendengar, dan artis-artis mapan seperti Taylor Swift terus menjadi lebih populer dari sebelumnya. Jadi, bahkan di dunia yang dipenuhi musik AI, AI tampaknya lebih merupakan alat bagi musisi untuk membawa musik mereka ke arah yang baru," katanya.
Sebagaimana diketahui, AI telah menjadi pembicaraan pelik di komunitas kreatif di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir. Baru-baru ini, orang-orang di Hollywood bereaksi keras atas munculnya "aktor" AI Tilly Norwood, mengisyaratkan kecemasan kolektif tentang AI.
Seiring Netflix menerapkan AI dalam beberapa operasinya, Sarandos menegaskan oandangan pihaknya yang jelas, bahwa AI digunakan sebagai alat untuk mencapai kreativitas baru, mencapai cara bercerita baru, serta cara-cara baru dalam menyajikan kisah dan visual.