c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

27 Februari 2024

12:58 WIB

Catat! Ini Gejala Kanker Prostat Yang Perlu Diwaspadai

Waspadai jika terdapat darah di air urine dan air mani, rasa sakit dan nyeri di bagian pinggul, punggung, dada atau tulang lainnya atau terkadang mengalami disfungsi ereksi

Catat! Ini Gejala Kanker Prostat Yang Perlu Diwaspadai
Catat! Ini Gejala Kanker Prostat Yang Perlu Diwaspadai
Ilustrai. Seorang dokter menjelaskan pasiennya soal kanker prostat. Shutterstock/Peakstock

JAKARTA – Penyakit kakner prostat, mungkin sudah familiar terdengar. Tapi, tak banyak orang yang mengetahui dan menyadari gejala-gejala yang ditimbulkannya. Jika tahu, tak sedikit yang mengabaikannya

Konsultan urologi dari Rumah Sakit SL Raheja di Mumbai, India, dr Anand Utture menjelaskan gejala-gejala penyakit kanker prostat yang perlu diwaspadai. Apabila kelenjar prostat mengalami pembesaran, dapat menimbulkan sejumlah tanda. Di antaranya keinginan untuk buat air kecil, nocturia (bangun lebih dari dua kali saat malam hari untuk buang air kecil, aliran urine lemah, sulit buang air kecil, dan pembuangan urine yang tidak sempurna.

Kanker prostat sendiri merupakan sebuah kondisi yang bisa timbul di kelenjar prostat dan hanya ada pada laki-laki. Kelenjar ini sulit diperiksa karena letaknya berada diantara kandung kemih dan tempat keluarnya urin. Fungsinya berkaitan dengan proses reproduksi, seperti pembentukan cairan ejakulasi sperma.

Dilansir dari Hindustan Times Selasa (27/2), menurut American Cancer Society sebanyak satu dari delapan orang laki-laki memiliki potensi menderita kanker prostat. Menurut Anand, risiko terjadinya kanker prostat meningkat saat seseorang telah memasuki umur 65 tahun. Akan tetapi, kanker agresif ini juga dapat menjangkit kelompok usia yang lebih muda.

Anand menerangkan, gejala dari penyakit kanker prostat di antara terdapat darah di air urine dan air mani, rasa sakit dan nyeri di bagian pinggul, punggung, dada atau tulang lainnya, dan terkadang mengalami disfungsi ereksi.

"Jika kelenjar prostat membesar dan memberikan tekanan pada rektum, seseorang mungkin akan merasa sembelit," kata Anand menambahkan.

Selain itu, orang yang memiliki kanker prostat juga akan ada mudah lelah, berat badan menurun, dan nafsu makan menurun. Anand menyebutkan, potensi munculnya kanker prostat lebih tinggi apabila terdapat anggota keluarga inti seperti ayah atau kakak/adik laki-laki yang memiliki riwayat penyakit tersebut.

Dia menekankan pentingnya melakukan deteksi dini. Oleh karena itu, apabila merasakan gejala-gejala tersebut dianjurkan untuk segera memeriksanya ke dokter spesialis urologi. Jika kanker prostat terdeteksi sebelum menyebar ke bagian tubuh lain, kata Anand, lebih dari 97% pasien akan hidup lebih dari lima tahun.

"Jadi, meskipun prostat adalah kelenjar kecil, deteksi dini dan pengobatan kanker prostat dapat membantu mempertahankan gaya hidup sehat secara signifikan," tuturnya.

Lakukan Screening
Sebelumnya, Dokter Urologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Agus Rizal AH Hamid mengatakan, penting untuk mendeteksi kanker prostat pada laki-laki sedini mungkin agar dapat segera diobati.

Gejala kanker prostat mulanya terlihat melalui adanya gangguan kemih, menyebabkan sering buang air kecil, urin berbeda dari biasanya, serta gangguan tidur lantaran sering terbangun untuk buang air kecil.

“Jadi menyebabkan ada berbagai macam keluhan, misal buang air kecil jadi lamban, sering atau urinnya jadi berbeda, jadi merah, berbau beda dari biasanya. Gejala awal juga bisa dilihat kalau tidur suka terbangun untuk buang air kecil. Itu gejala yang cukup sering ditemukan,” jelasnya.

Agus menjelaskan biasanya kanker prostat terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya karena faktor usia, keturunan sehingga memiliki risiko dua kali lebih besar, kurangnya olahraga, hingga pola hidup tidak sehat.

Untuk mengetahui apakah terdapat kecurigaan terhadap kanker prostat, disarankan melakukan screening terutama pada pria di atas usia 50 tahun. Pemeriksaan bisa dilakukan dengan metode biopsi, colok dubur, maupun pemeriksaan PSA (antigen spesifik prostat), atau biopsi.

“Paling mudah dengan pemeriksaan PSA, lewat laboratorium darah. Pemeriksaan ini tidak perlu persiapan apa-apa, misalnya puasa. Jadi bisa langsung dilakukan saat datang ke laboratorium. Dalam pemeriksaan PSA bisa mendeteksi lebih dini lagi, stadium satu,” ujarnya.

Pengobatan yang paling optimal adalah dengan menemukan kanker prostat sedini mungkin melalui biopsi dan tindakan operasi pada stadium awal. Beragam terapi lainnya, seperti radioterapi, atau terapi hormonal, sesuai anjuran dokter juga dapat dilakukan untuk membantu memperpanjang hidup seseorang yang terkena kanker prostat.

Adapun, kanker prostat merupakan sebuah kondisi yang bisa timbul di kelenjar prostat, hanya ada pada laki-laki. Kelenjar ini sulit diperiksa karena letaknya berada diantara kandung kemih dan tempat keluarnya urin dan fungsinya berkaitan dengan proses reproduksi, seperti pembentukan cairan ejakulasi sperma.

Cara CERDIK
Agus melanjutkan, dalam upaya menjaga kesehatan prostat dan mencegah kanker prostat, langkah-langkah pencegahan yang “CERDIK” menjadi sangatlah penting untuk mengurangi risiko kanker prostat pada pria.

Berikut cara “CERDIK” kurangi risiko kanker prostat:

1. (C)ek Berkala: Lakukan pemeriksaan medis secara teratur untuk deteksi dini.

2. H(e)ntikan Kebiasaan Merokok: Rokok dapat meningkatkan risiko kanker prostat.

3. (R)ajin Berolahraga: Olahraga teratur dapat mengurangi risiko terkena kanker.

4. (D)iet Seimbang: Konsumsi makanan sehat dengan porsi yang tepat.

5. (I)stirahat Cukup: Jaga pola tidur yang baik untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan.

6. (K)elola Stres: Hindari stres berlebihan untuk menjaga keseimbangan mental dan fisik.

Dengan menerapkan langkah-langkah “CERDIK” ini, diharapkan pria dapat mempertahankan kesehatan prostat dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

“Yang perlu diingat adalah pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan, dan dengan memperhatikan gaya hidup sehari-hari, risiko terkena kanker prostat dapat diminimalkan,” serunya.

Asal tahu saja, apabila seseorang dinyatakan menderita kanker prostat, pengobatan yang dilakukan belum bisa menjamin orang tersebut tidak mengalami kekambuhan alias bisa sembuh total. Jadi, masih memiliki risiko.

“Kalau dari data menunjukkan, misal dia kanker prostat stadium satu, terus dioperasi. Setelahnya, kita belum bisa bilang 100% bersih. Penelitian menunjukkan kalo pasien stadium satu dilakukan operasi itu dalam 10 tahun ke depan 95% di antaranya orang itu tidak mengalami kekambuhan,” ujar Agus dalam diskusi daring, Selasa.

Agus menambahkan, perlunya untuk memilih pengobatan kanker prostat yang tepat dengan memperhatikan jenis operasi yang dilakukan. Seringkali, kanker prostat ditemukan melalui operasi prostat atau penyakit prostat jinak lainnya.

Jika hanya melakukan pemeriksaan tersebut maka kelenjar prostat hanya dikerok, sehingga diperlukan pengobatan lanjutan untuk mencegah kekambuhan. “Yang paling bagus adalah menemukan kanker prostat dengan cara biopsi, memasukkan satu jarum kecil, tentu dengan pembiusan. Jarumnya ada yang lewat dubur atau selangkangan,” ujarnya.

Terkait pernyataan, biopsi menyebabkan penyebaran pada kanker, ia menegaskan, hal tersebut tidak benar atau sebuah hoaks. Faktanya, menurut Agus penyebaran kanker terjadi ketika seseorang memang sudah berada pada stadium lanjut sebelum menjalani biopsi.

Dengan biopsi justru dapat diketahui stadium pasti dari kanker tersebut yang memungkinkan penanganan tepat seperti operasi pengangkatan seluruh kelenjar prostat pada stadium awal. Berbeda dengan prosedur dikerok yang tidak mengangkat semua kelenjar. Oleh karena itu, biopsi, terutama pada stadium awal, merupakan langkah ideal untuk penanganan kanker prostat.



KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar