c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

24 Oktober 2025

19:48 WIB

Capaian Baru Komputasi Kuantum Google Buka Jalan Temuan Obat Masa Depan

Tim kecerdasan buatan kuantum Google berhasil melahirkan capaian pentin dalam komputasi kuantum, berpotensi membuka jalan di bidang penemuan obat dan ilmu material masa depan. 

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Capaian Baru Komputasi Kuantum Google Buka Jalan Temuan Obat Masa Depan</p>
<p>Capaian Baru Komputasi Kuantum Google Buka Jalan Temuan Obat Masa Depan</p>

Foto yang diambil pada 1 Juli 2025 menunjukkan komputer kuantum superkonduktor "Tianyan-504" di China Telecom Quantum Group di Hefei, Provinsi Anhui, China timur. ANTARA/Xinhua/Zhang Cheng

JAKARTA - Google mengumumkan pencapaian penting baru dalam komputasi kuantum. Capaian tim kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) kuantum Google itu berpotensi membuka jalan bagi penggunaan, dalam bidang penemuan obat dan ilmu material di masa depan.

Menggunakan cip kuantum terbarunya yang bernama Willow, Google mengembangkan algoritma baru yang kinerjanya melampaui komputer konvensional. Terobosan ini dipublikasikan dalam artikel penelaahan sejawat (peer-reviewed) di jurnal Nature.

Wakil Presiden Teknik di Google, Hartmut Neven dalam sebuah unggahannya di blog mengatakan, penggunaan komputer kuantum di dunia nyata kemungkinan masih lima tahun lagi. 

Namun, CEO Google, Sundar Pichai mengatakan, terobosan dengan algoritma, yang disebut gema kuantum (quantum echoes) oleh perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS) itu, merupakan langkah signifikan.

Menurut Google, cip Willow menjalankan algoritma 13.000 kali lebih cepat dibandingkan algoritma klasik terbaik di salah satu superkomputer tercepat di dunia. Secara teori, algoritma tersebut juga dapat direplikasi di komputer kuantum lain.

"Cip Willow kami telah mencapai keunggulan kuantum yang dapat diverifikasi untuk pertama kalinya," kata Pichai dalam unggahan di media sosial X, seraya menyebut terobosan itu sebagai langkah signifikan menuju penerapan komputasi kuantum pertama di dunia nyata, seperti dikutip dari Antara.

Dijelaskan Pichai. algoritma baru tersebut dapat menjelaskan interaksi antara atom-atom dalam molekul menggunakan resonansi magnetik nuklir (nuclear magnetic resonance/NMR), yang berpotensi membuka jalan untuk penggunaan dalam bidang penemuan obat dan ilmu material di masa depan.

Hal tersebut bukan klaim pertama Google tentang keunggulan kuantum, tetapi para peneliti mengatakan pencapaian baru itu menandai pencapaian yang sangat penting karena hasilnya dapat diulang dan diverifikasi secara independen.

"Komputasi berulang yang melampaui sistem klasik ini menjadi landasan bagi verifikasi yang dapat diukur sehingga membawa komputer kuantum semakin dekat menjadi alat untuk penerapan praktis," kata Google dalam unggahan blog resminya.

Michel Devoret, peraih Penghargaan Nobel Fisika tahun ini sekaligus kepala ilmuwan di unit AI kuantum Google, mengatakan, temuan ini menandai langkah baru menuju komputasi kuantum skala penuh.

Namun demikian, beberapa ilmuwan tetap berhati-hati, menyoroti tantangan teknis yang masih berlangsung.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar