c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

24 Oktober 2025

13:16 WIB

Candi Plaosan Disebut Sebagai Lanskap Keharmonisan Budaya

Candi plaosan disebut sebagai lanskap budaya yang menciptakan keharmonisan antara manusia, alam, agama dan cerita masa lalu. 

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Candi Plaosan Disebut Sebagai Lanskap Keharmonisan Budaya</p>
<p>Candi Plaosan Disebut Sebagai Lanskap Keharmonisan Budaya</p>

Candi Plaosan. Sumber foto: Balai Pelestarian Wilayah X. 

JAKARTA - Candi Plaosan berada tak jauh dari Candi Prambanan, tepatnya di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Konon, candi ini dibangun pada abad ke-9, sebagai bentuk cinta dari seorang raja kepada sang permaisuri. 

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon menyebut Candi Plaosan sebagai contoh lanskap budaya yang utuh. Mencerminkan harmoni antara manusia, alam, serta nilai spiritual yang telah terbangun sejak berabad-abad lalu.

“Candi Plaosan adalah contoh lanskap budaya yang utuh, di mana ruang manusia, agama, dan alam saling menyapa, dikelilingi sungai, sawah, pemukiman tradisional, juga Gunung Merapi di utara dan Bukit Breksi di selatan,” kata Fadli pada peresmian candi perwara dan peletakan batu pertama pengembangan situs Candi Plaosan, Kamis (23/10), dikutip dari Antara.

Ia menjelaskan, Plaosan merepresentasikan konsep mega diversity yang tidak hanya mencakup keanekaragaman hayati, tetapi juga kearifan ekologis serta tata hidup leluhur yang berorientasi pada keseimbangan antara alam dan manusia yang telah diajarkan sejak abad ke-9.

“Indonesia adalah mega diversity bukan hanya dari sisi biologi, tetapi juga dari kearifan ekologis dan tata hidup budaya dan leluhur kita telah lebih dulu mengajarkan keseimbangan antara alam dan manusia sebelum dunia menyebutnya sebagai sustainability atau keberlanjutan," katanya.

Ia menilai kawasan yang berada tidak jauh dari Candi Prambanan itu masih sangat terbuka untuk dilakukan penataan secara berkelanjutan agar tidak hanya terjaga nilai sejarah dan spiritualnya, tetapi juga memberikan manfaat bagi edukasi, wisata, budaya, hingga ekonomi masyarakat.

"Candi Plaosan yang tidak jauh dari Prambanan saya lihat masih sangat terbuka untuk dilakukan respons terutama penataan kawasan ini. Saya kira ini secara bertahap akan semakin kelihatan dalam waktu dekat," tambahnya.

Fadli menegaskan,pemajuan kebudayaan tidak sekadar dilakukan melalui pemugaran bangunan bersejarah, melainkan juga dengan merawat filosofi yang melatarbelakangi lahirnya peradaban tersebut.

Melalui Balai Pelestarian Wilayah X dan Museum dan Cagar Budaya (MCB), pemugaran Candi Perwara di Plaosan akan terus dilanjutkan sekaligus dikembangkan menjadi ruang hidup kebudayaan. Ia berharap upaya tersebut dapat menjadi peristiwa budaya yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan bangsa.

"Pelestarian kebudayaan harus menjadi tanggung jawab bersama, tidak hanya pemerintah, tetapi juga korporasi, pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat. Ini adalah warisan milik kita semua," tutupnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar