c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

23 Oktober 2025

15:46 WIB

Buntut Tolak Atlet Israel, Indonesia Dilarang Jadi Tuan Rumah Olimpiade

IOC melarang Indonesia untuk mencalonkan diri menjadi tuan rumah Olimpade di masa mendatang, sampai Indonesia bisa menjamin bahwa tak ada atlet yang didiskriminasi karena politik negara.

Penulis: Arief Tirtana

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p>Buntut Tolak Atlet Israel, Indonesia Dilarang Jadi Tuan Rumah Olimpiade</p>
<p>Buntut Tolak Atlet Israel, Indonesia Dilarang Jadi Tuan Rumah Olimpiade</p>

Pesenam Putra Jepang Daiki Hashimoto melakukan senam salib besi saat sesi kualifikasi putra Subdivis ion 2 gelang-gelang, Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025 di Indonesia Arena, Jakarta, Minggu (19/10/2025). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nym.

JAKARTA - Pembatalan visa atlet Israel untuk Kejuaraan Dunia Senam Artistik FIG ke-53 di Jakarta oleh pemerintah Indonesia berbuntut serius. Indonesia kini dinyatakan tak bisa ikut dalam pencalonan tuan rumah Olimpiade dan ajang-ajang lain di bawah naungan International Olympic Committee (IOC).

"Untuk menghindari situasi serupa di masa mendatang, IOC EB memutuskan hal berikut: Untuk mengakhiri segala bentuk dialog dengan NOC (National Olympic Committee) Indonesia tentang penyelenggaraan Olimpiade, Olimpiade Remaja, ajang Olimpiade atau konferensi di masa mendatang," tulis IOC dalam pengumuman resminya, Kamis (23/10).

Pelarangan itu akan terus berlangsung, sampai nantinya pemerintah Indonesia bisa memberikan jaminan yang memadai kepada IOC bahwa mereka akan mengizinkan semua peserta, terlepas dari kewarganegaraannya, untuk masuk Indonesia. Termasuk jika peserta ajang olahraga tersebut berasal dari Israel.

Keputusan itu diambil sebab menurut Dewan Eksekutif IOC, semua atlet dan tim olahraga yang memenuhi syarat, harus dapat berpartisipasi dalam kompetisi dan acara olahraga internasional tanpa diskriminasi apa pun dari negara tuan rumah. Prinsip itu sesuai dengan Piagam Olimpiade dan prinsip-prinsip dasar non-diskriminasi, otonomi, dan netralitas politik yang mengatur Gerakan Olimpiade.

Putusan tersebut membuat Indonesia kehilangan peluang untuk menyelenggarakan Olimpiade, sebagai tuan rumah. Sebagaimana diketahui, Indonesia berencana menjadi tuan rumah Olimpiade pada tahun 2036.

Sebagai catatan, IOC menerapkan standar berbeda jika merujuk keputusan mereka pada Olimpiade tahun lalu. Bicara tentang non-diskriminasi, IOC sendiri justru melarang atlet-atlet berbendera Rusia dan Belarusia ikut Olimpiade 2024 di Paris karena keterlibatan negara mereka dalam perang Ukraina. Atlet dua negara tersebut bahkan masih disanksi hingga saat ini, dilarang ikut Olimpiade Musim Dingin 2026 di Italia, kecuali dengan status netral tanpa membawa bendera negara mereka.

Selain melarang Indonesia ikut serta dalam pencalonan tuan rumah ajang seperti Olimpiade ke depannya. IOC juga merekomendasikan kepada semua federasi internasional untuk tidak menyelenggarakan acara atau pertemuan olahraga internasional apa pun di Indonesia.

Terakhir, NOC Indonesia dan Federasi Senam Internasional (FIG) juga diminta datang ke markas IOC di Lausanne guna membahas situasi yang terjadi menjelang Kejuaraan Dunia Senam Artistik FIG ke-53.

Baca juga: Peta Kompetisi Dan Jadwal Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 Di Jakarta

Tanggapan Menpora

Menanggapi hukuman tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Erick Thohir melalui siaran resmi Kemenpora, Kamis, menegaskan bahwa pemerintahan Indonesia memiliki alasan dan dasar yang kuat dalam mengambil langkah menghindari kedatangan delegasi Israel pada Gymnastics World Championships di Jakarta.

Dalam hal ini, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Juga berdasarkan UUD 1945 yang menghormati keamanan dan ketertiban umum, serta kewajiban Pemerintah Negara Indonesia untuk melaksanakan ketertiban dunia.

Karena itu, meski akhirnya harus menghadapi konsekuensi larangan menyelenggarakan ajang olahraga di Indonesia, diakui Erick hal itu tidak membuatnya khawatir. Dirinya memastikan bahwa Indonesia akan terus berperan aktif dalam berbagai ajang olahraga di tingkat Asia Tenggara, Asia, maupun dunia. Sehingga olahraga Indonesia dapat menjadi duta dan cerminan kedigdayaan bangsa di mata dunia.

"Kemenpora dan Pemerintah tetap berkomitmen mempersiapkan blueprint pembangunan olahraga nasional, termasuk penguatan 17 cabang olahraga unggulan serta pembangunan pusat latihan tim nasional. Indonesia akan terus berperan aktif dalam berbagai ajang olahraga di tingkat Asia Tenggara, Asia, maupun dunia, sehingga olahraga Indonesia dapat menjadi duta dan cerminan kedigdayaan bangsa di mata dunia," ucap Erick.



KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar