16 Oktober 2025
15:52 WIB
Budaya Bajau Warisan Kekayaan Maritim Nusantara
Cara hidup yang khas pada orang-orang Bajau menghasilkan lanskap budaya yang unik, salah satu yang merepresentasikan budaya maritim Nusantara.
Editor: Andesta Herli Wijaya
Seorang nelayan Suku Bajo memegang gurita yang berhasil ditangkap dengan menggunakan panah tradision al di perairan Mola Selatan, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Senin (6/10/2025). ANTARA FOTO/Jojon/tom.
JAKARTA - Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki sejarah kejayaan maritim dari masa lampau yang jejaknya masih bisa dilacak hingga hari ini. Salah satunya pada kebudayaan masyarakat Bajau atau Bajo yang hidup tersebar di pulau-pulau bagian timur Indonesia.
Disebut sebagai gipsi laut alias pengembara laut, orang-orang bajau dalam sejarahnya adalah masyarakat perairan yang dinamis, yang menjelajah dari pulau ke pulau Pasifik. Mereka menciptakan kebudayaan maritim yang kuat, dikenal unggul dalam pengetahuan pelayaran, penyelam ulung, hingga para pembuat perahu.
Cara hidup yang khas pada orang-orang Bajau menghasilkan lanskap budaya yang unik. Masyarakat ini kini dikenal kaya akan tradisi dan kearifan lokal yang berkaitan dengan laut.
"Budaya Bajau adalah salah satu kekayaan maritim Nusantara. Mereka memiliki rumah panggung lepa-lepa, tradisi berlayar Bapongka, serta berbagai ritual laut, seperti Tiba Pina, Tiba Kaka, dan Tiba Tamuni yang menunjukkan kedalaman spiritual dan kearifan ekologis masyarakat pesisir. Inilah warisan budaya yang membentuk karakter bangsa bahari," ungkap Fadli dilansir dari siaran pers resmi, Kamis (16/10).
Menteri Kebudayaan menghadiri rangkaian kegiatan "Ekspresi Budaya Bajau dalam Bingkai NKRI, dari Boalemo menuju Indonesia-Pacific Cultural Synergy" yang digelar di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo pada Rabu. Dalam kesempatan tersebut, dia menekankan pentingnya upaya memperkenalkan warisan budaya Indonesia ke khalayak dunia, sebagai bagian dari upaya diplomasi.
Baca juga: Tamuni, Tradisi Suku Bajo Menyatukan Anak Dengan Laut
Event budaya di Balermo menurutnya tak hanya merayakan kekayaan tradisi yang hidup di tengah masyarakat, tetapi juga memperkuat semangat persatuan. Fadli mendorong berkembangnya sinergi budaya, dialog budaya antara Indonesia dengan negara sekitar, khususnya terkait kebudayaan Bajau yang terjalin dengan negara-negara di kawasan Pasifik.
Fadli menjelaskan bahwa budaya maritim Indonesia memiliki keterkaitan erat dengan peradaban di kawasan Pasifik. Melalui program Indonesia-Pacific Cultural Synergy, pemerintah mendorong diplomasi budaya untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara Pasifik, seperti Papua Nugini, Vanuatu, Fiji, Kiribati, Tonga, hingga Nauru, yang sebagian besar memiliki akar sejarah dari peradaban maritim Nusantara.
"Kita ingin merangkul negara-negara Pasifik yang nenek moyangnya berasal dari Nusantara. Inilah diplomasi budaya, mengenalkan nilai dan peradaban kita yang tua dan luhur kepada dunia," ujarnya.
Lebih jauh, Fadli mengajak masyarakat bersama-sama membangun fondasi budaya yang kuat dengan berakar pada kearifan lokal masing-masing daerah. Warisan ekspresi dan kearifan lokal yang beragam tak hanya bernilai budaya, tapi juga bisa jadi modal pembangunan ekonomi berkelanjutan.