21 Desember 2024
14:28 WIB
Bintang Miracle In Cell No.7 Antusias Sambut Sekuel Versi Indonesia
2nd Miracle In Cell No. 7, sekuel dari Miracle In Cell No. 7 versi Indonesia mendapat sambutan hangat dari pemain, sutradara dan produser film aslinya. Mereka berharap bisa tembus 10 juta penonton.
Penulis: Andesta Herli Wijaya
Editor: Satrio Wicaksono
Para pemeran, sutradara dan produser 2nd Miracle in Cell No.7 saat Gala Dinner di Sky Bar & Restaurant, Jakarta Pusat, Jumat (20/12). Dok: Validnews/ Andesta.
JAKARTA – Film 2nd Miracle In Cell No. 7 mendapat sambutan baik dari para pemain serta sutradara film originalnya dari Korea Selatan. Dukungan terhadap proyek pengembangan cerita oleh Falcon Pictures, ditunjukkan dengan kedatangan langsung para pemain utama, produser dan sutradara dari IP sukses tersebut.
Film 2nd Miracle In Cell No. 7 telah diumumkan akan tayang serentak di bioskop Indonesia pada 25 Desember mendatang. Menyambut itu, Falcon Pictures akan menggelar Gala Premier di Jakarta yang turut dihadiri oleh jajaran pemain dan produser dari Korea Selatan, yakni bintang utama Kal So Won dan Ryu Seung Ryong, sutradara Lee Hwan Kyung serta produser Kim Min Ki.
Rombongan Miracle In Cell No. 7 dari Korea Selatan tersebut datang ke Indonesia khusus untuk mendukung 2nd Miracle In Cell No. 7 yang dibuat Falcon Pictures, film lanjutan yang bahkan tak pernah terpikirkan untuk dibuat di Korea. Mereka pun hadir dalam sesi Gala Dinner yang digelar di Jakarta pada Jumat (20/12) malam.
Kal So won, pemeran karakter anak (dalam versi Indonesia bernama Kartika, diperankan oleh Graciella Abigail), mengungkapkan bahwa sekuel versi Indonesia sangat dinantikan. Kal So Won yang ketika berperan di tahun 2013 silam masihlah seorang anak-anak, mengaku penasaran seperti apa perjalanan karakter anak tersebut menjelang usia dewasanya dibuat di Indonesia.
“Saya sangat menantikan karena penasaran bagaimana proses Kartika kecil hingga dia besar. Di tengah-tengah prosesnya itu saya sangat penasaran apa sih yang terjadi,” ungkap Kal So Won.
Hal senada diungkapkan Ryu Seung Ryong yang di film tahun 2013 memerankan karakter ayah dari si anak (versi Indonesia adalah Dodo, diperankan Vino G. Bastian). Ryu yang mengaku telah mencicipi sate ayam dan kelinci di Jakarta, adanya pengembangan Miracle In Cell No. 7 menjadi sekuel adalah hal yang sangat mengharukan baginya.
Menurut dia, film Miracle In Cell No. 7 meski memadukan drama dengan komedi, namun memiliki kisah keluarga yang sangat menyentuh. Dia tak sabar melihat bagaimana cerita itu berlanjut dalam versi Indonesia yang ditangani oleh sutradara Herwin Novianto bersama penulis skenario Alim Sudio.
“Ketika saya mendengar ini akan dibuat sekuel, saya sangat terkejut, tidak menyangka Indonesia punya ketertarikan besar terhadap cerita ini, hingga membuat sekuel. Saya sangat menantikan untuk menontonnya di Gala Premier. Melihat trailernya saja, saya sudah menangis,” ujarnya.
Diprediksi Tembus 10 Juta Penonton
Sutradara Miracle In Cell No. 7, Lee Hwan Kyung juga menyatakan antusiasme yang sama. Sebagai sutradara, dia mengaku membuat film ini di tahun 2013 berbekal cerita yang kuat, ditambah para pemain yang luar biasa. Dia pun melihat kualitas yang sama pada Miracle In Cell No. 7 versi Indonesia yang rilis pada 2022 silam.
Salah satu yang sangat dinantikan Lee Hwan Kyung, adalah bagaimana Herwin Novianto menghadirkan komedi dalam kisah keluarga yang telah di-remake oleh banyak negara ini. Dia optimis, film kedua ini tak kalah hebatnya dengan film pertama yang dibuat Hanung Bramantyo, yang sebelumnya menjaring lebih dari 5 juta penonton bioskop.
Lee Hwan Kyun dan para pemeran bahkan optimis sekuel yang dibuat Falcon ini bisa menjaring lebih banyak penonton. Bahkan, mereka sepakat memprediksi film ini bisa menembus 10 juta penonton di bioskop Indonesia.
“Harapannya, 10 juta penonton, gas!” ucap Lee Hwan Kyun dalam bahasa Korea.
Fokus Cerita pada Sekuel
Sekuel Miracle in Cell No. 7 (2022), pengembangan dari IP Korea oleh Falcon Pictures, akan menguak lebih jauh perjalanan hidup tokoh utamanya, Ika dan sang ayah bernama Dodo.
Sebelumnya, penulis 2nd Miracle in Cell No.7, Alim Sudio mengatakan, cerita ini akan berfokus pada hubungan mendalam bapak dan anak, sebagaimana film pertama juga bertumpu pada kisah emosional Bapak Dodo dan putrinya, Kartika atau Ika. Namun tak hanya itu, film kedua ini kaya akan drama menyentuh tentang hubungan keluarga, persahabatan, harapan dan juga mimpi.
Menurut Alim, film pertama Miracle in Cell No.7 versi Indonesia yang telah ditonton lebih dari 5 juta penonton menyisakan banyak ruang pertanyaan bagi para penggemar. Pertanyaan tentang masa lalu tokoh-tokohnya, juga tentang perjalanan tokoh Ika dari usia anak-anak hingga menjadi wanita dewasa.
Menurut Alim, film kedua ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan penonton tersebut.
“Kan memang banyak pertanyaan yang muncul., kayak sebenarnya bagaimana sih dulu Dodo bertemu dengan Ibu Juwita, kisah cintanya bagaimana? Atau bagaimana nasibnya para napi setelah Dodo pergi,” ungkap Alim di Jakarta, Kamis (28/11).
2nd Miracle in Cell No.7 tak sepenuhnya bersifat sekuel atau lanjutan, tapi juga prekuel bagi Miracle in Cell No.7 di tahun 2022. Film ini akan menggambarkan perjalanan tokoh utama Ika sebelum masa dewasanya, setelah kepergian Bapak Dodo, ayahnya.
Di saat bersamaan, film ini juga membentangkan kisah masa lalu, tentang pertemuan Dodo dan Juwita, hingga akhirnya mereka menikah dan melahirkan tokoh Ika.
Mengilas balik, Miracle in Cell No.7 mengisahkan tentang Dodo (diperankan Vino G. Bastian) dan putrinya, Kartika (Graciella Abigail). Dodo yang seorang penyandang disabilitas intelektual, kemudian menjadi tertuduh atas pembunuhan dan pelecehan seksual, dalam suatu insiden. Tuduhan ini membuat ia dipenjara, situasi yang di akhir cerita membuat Dodo dihukum mati.
Cerita Miracle in Cell No.7 banyak bergulir di dalam penjara. Dodo ditaruh di sel nomor 7, yang mempertemukannya dengan Japra (Indro Warkop), Zaki (Tora Sudiro), Bewok (Rigen Rakelna), Gepeng (Indra Jegel) dan Bule (Bryan Domani). Mereka pun menjadi bersahabat, hingga meninggalkan kesan hangat bagi Ika, anak Dodo setelah ia diselundupkan oleh para napi tersebut untuk bertemu ayahnya.
Setelah itu, cerita beranjak ke masa depan, ketika Ika sudah dewasa. Dia menjadi pengacara handal, dan berhasil memulihkan nama baik Bapak Dodo. Lompatan waktu, hingga ruang kosong di latar belakang cerita film pertama itulah yang coba digambarkan dalam 2nd Miracle in Cell No.7.