10 Juni 2023
13:20 WIB
JAKARTA- PT Brantas Abipraya (Persero) menyatakan, Bendungan kering Ciawi di Jawa Barat, bakal menjadi objek wisata baru, selain sebagai sarana uny\tuk mengurangi potensi banjir di DKI Jakarta. PT Brantas Abipraya sendiri menambahkan, beberapa spot instagramable untuk swafoto di sekitar bendungan.
Nantinya lingkungan sekitar Bendungan Ciawi juga bisa digunakan untuk berolahraga karena akan dilengkapi dengan jogging track. "Tak hanya sebagai pengendali banjir, bendungan ini pun dibangun untuk menjadi tempat wisata, yakni dikembangkan sebagai ecotourism park atau taman ekowisata dengan memanfaatkan kawasan konservasi pada bendungan,” ujar Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Hayyin Fahmi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (10/6).
Bendungan Ciawi sendiri menjadi bendungan kering yang pertama di Indonesia. Bendungan Ciawi ini berpotensi mereduksi banjir hingga sebesar 111,75 meter kubik per detik. "Semoga dengan adanya Bendungan Ciawi sebagai bendungan kering pertama ini dapat menjadi jalan keluar dari rawannya Jakarta akan bencana banjir," tutrnya.
Untuk diketahui, bendungan ini sudah lebih dulu diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada 23 November 2022 lalu. Bendungan Ciawi merupakan bagian dari sistem prasarana pengendalian banjir Jakarta khususnya untuk Sungai Ciliwung di bagian hulu, di samping normalisasi Sungai Ciliwung sepanjang 33 km dan Sudetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur di bagian hilirnya.
Selain itu, Bendungan Ciawi juga resmi mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI), sebagai Pelaksana Pembangunan Bendungan Kering Pertama di Indonesia.
Rencana Induk
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono sebelumnya menyebut Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, merupakan bendungan kering yang mampu mereduksi debit air Sungai Ciliwung, ketika musim penghujan tiba.
“Bendungan kering atau disebut dry dam, pertama di Indonesia kini dihadirkan sebagai bentuk kesungguhan pemerintah dalam mengatasi banjir di wilayah Jabodetabek,” kata Heru di Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Menurut dia, kehadiran dua bendungan itu memberikan optimisme, banjir di Ibu Kota bisa diupayakan penanganannya. Pihaknya pun mengucapkan terima kasih kepada Presiden RI, Joko Widodo dan jajaran Kementerian PUPR, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Pemprov Jawa Barat, pemerintah dan masyarakat Bogor, serta para kontraktor.
Pembangunan dua bendungan ini merupakan salah satu upaya Pemprov DKI Jakarta bersama Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR RI yang masuk dalam rencana induk sistem pengendalian banjir Jakarta. Dengan fungsi khusus tersebut, kedua bendungan ini masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Bendungan Ciawi mulai dibangun secara bertahap sejak tahun 2016 yang memiliki volume tampung 6,05 juta meter kubik dan luas genangan 39,49 hektare. Bendungan ini didesain untuk mengurangi debit banjir yang masuk ke Jakarta dengan menahan aliran air dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango, sebelum sampai ke Bendung Katulampa yang kemudian mengalir ke Sungai Ciliwung.
Bendungan Ciawi sendiri dapat mereduksi air Sungai Ciliwung sebelum sampai ke Jakarta dengan kapasitas 111,75 meter kubik per detik. Sedangkan Bendungan Sukamahi pembangunannya dimulai sejak tahun 2017 ini, dapat mereduksi air sebesar 15,47 meter kubik per detik.
Sementara itu, di hilir Kota Jakarta sedang dilakukan normalisasi Sungai Ciliwung. Pemerintah Pusat bersama Pemprov DKI Jakarta juga telah menyelesaikan penambahan pintu air Manggarai dan Karet, serta tengah menyelesaikan Sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur.