12 Agustus 2025
12:13 WIB
Belatik Dan Tari Kembang Cabik Diusulkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Pemkab Bangka Barat mengusulkan dua kesenian asal Bangka Belitung, Belatik dan Tari Kembang Cabik menjadi warisan budaya tak benda, sebagai upaya perlindungan dan pelestarian budaya lokal.
Editor: Satrio Wicaksono
Petugas melakukan penggalian informasi bersama tetua adat Suku Jerieng Airmenduyung Atok Senai untuk melengkapi data kebutuhan sidang penetapan warisan budaya tak benda. ANTARA/ Donatus Dasapurna.
JAKARTA - Dua objek kesenian asal Bangka Belitung, Kesenian Belatik dan Tari Kembang Cabik, diusulkan jadi warisan budaya tak benda, sebagai upaya melindungi dan melestarikan kebudayaan daerah.
"Usulan ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam perlindungan terhadap berbagai objek yang memiliki nilai sejarah dan budaya lokal," kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangka Barat, Muhammad Ferhad Irvan.
Sebagai langkah awal, saat ini pihaknya bersama penggiat budaya sedang melakukan penyusunan data untuk melengkapi kebutuhan sidang yang akan dilaksanakan Kementerian dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan. Sidang itu sendiri dijadwalkan berlangsung pada September 2025.
"Pengumpulan data lapangan sudah dilakukan sejak beberapa bulan lalu, jika usulan tersebut disetujui dan ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda diharapkan bisa menambah jumlah koleksi yang ada di Kabupaten Bangka Barat," katanya, dikutip dari Antara.
Kesenian Belatik
Kesenian Belatik masih dipegang teguh dan dimainkan warga Suku Jerieng di Desa Airmenduyung, Simpangteritip. Saat mengekspresikan kesenian ini, para pemain bernyanyi sambil duduk, diiringi alat musik gendang redep, biola, tawak-tawak.
Belatik merupakan kesenian tradisional dari masyarakat Jerieng yang sudah menjadi hiburan sehari-hari saat mereka "berume" (bahasa lokal untuk aktivitas bercocok tanam).
Warga akan berkumpul untuk mendengarkan alunan musik Belatik sambil mengobrol, bercerita tentang sawah atau ladang, tentang musim, hewan-hewan yang mengganggu tanaman dan cerita lain dalam kehidupan sehari-hari.
Selain untuk melepas penat dan hiburan, kesenian Belatik ini juga dimainkan pada acara perayaan-perayaan kampung warga Suku Jerieng, kesenian ini juga menjadi pelengkap acara adat yang berperan sebagai penghibur arwah nenek moyang yang tinggal di kampung mereka, agar tidak mengganggu dan membawa malapetaka bagi warga setempat.
Tari Kembang Cabik
Sedangkan, Tari Kembang Cabik merupakan seni tari yang masih bertahan dalam kehidupan warga Suku Empeng yang tinggal di Desa Tebing, Kelapa. Tarian ini muncul dengan latar belakang sebagai suatu tari yang disiapkan untuk menyambut tamu agung.
Para penari menampilkan gerak simbol rasa syukur, merendah diri, toleransi, ikatan persaudaraan dan kebanggaan yang ingin diungkapkan dalam menyambut tamu agung yang datang di Desa Tebing.
Saat pertunjukan, para penari diiringi alat musik gendang redep, biola, gong dan nyanyian.