c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

30 September 2025

12:58 WIB

Awas, Obesitas Pintu Masuk Berbagai Masalah Kesehatan

Jika diabetes dijuluki biang dari segala penyakit, maka obesitas adalah bahan penyakit yang bisa menimbulkan gangguan pada berbagai organ tubuh, dari diabetes hingga hipertensi.

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p>Awas, Obesitas Pintu Masuk Berbagai Masalah Kesehatan</p>
<p>Awas, Obesitas Pintu Masuk Berbagai Masalah Kesehatan</p>

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin, metabolik, dan diabetes dari Universitas Brawijaya dr. Rulli Rosandi Sp.PD-KEMD dalam acara diskusi kesehatan di Jakarta, Senin (29/9/2025). (ANTARA/Fitra Ashari).

JAKARTA - Obesitas bukan seuatu yang seharusnya dinormalisasi, karena merupakan masalah kesehatan serius. Tak sekadar soal berat badan berlebih, obesitas adalah pintu masuk berbagai jenis penyakit.

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin, metabolik, dan diabetes dari Universitas Brawijaya dr. Rulli Rosandi Sp.PD-KEMD mengatakan obesitas yang tidak tertangani dapat menjadi pintu masuk berbagai penyakit metabolik lainnya yang dapat menurunkan kualitas hidup.

"Obesitas ini adalah pintu masuk ke penyakit-penyakit yang kita bilang penyakit metabolik, dari awalnya dari obesitas," kata Rulli dalam acara diskusi kesehatan tentang obesitas di Jakarta, dilansir dari Antara, Selasa (30/9).

Rulli menjelaskan, jika diabetes dijuluki "mother of disease", biang dari segala penyakit, maka obesitas adalah bahan penyakit yang bisa menimbulkan gangguan pada berbagai organ tubuh.

Sebagian besar pasien dengan obesitas memiliki masalah metabolik berupa diabetes, yang dapat menyebabkan tingginya angka penyakit jantung dan ginjal, kata sang dokter. Masalah metabolik karena obesitas juga dapat menyebabkan dislipidemia atau meningkatnya plak kolesterol, hipertensi yang sering disebut sindroma metabolik, sehingga pasien obesitas harus selalu memantau gula darah, tekanan darah dan kadar kolesterol.

Obesitas juga bisa berdampak hingga masalah respirasi yang menyebabkan apnea tidur obstruktif dengan gejala mengorok atau kesulitan bernapas saat berbaring atau tidur. Masalah lain yang khas ada pada penderita obesitas adalah sendi yang mulai sakit dan badan terasa berat serta napas berat.

Pada perempuan, obesitas bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti polycystic ovarian syndrome (PCOS) atau sindrom polikstik ovarium dan masalah hormonal antara lain kadar testosteron turun pada laki-laki, kata Rulli menjelaskan.

Obesitas juga dapat berdampak pada kesehatan mental pasien karena merasa kurangnya dukungan dalam lingkungan atau dikucilkan dari sosial. Obat untuk menangani depresi juga sering kali menyebabkan berat badan naik sehingga masalah obesitas menjadi tidak kunjung usai.

Rulli menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis agar pasien obesitas bisa mendapatkan penanganan yang tepat, dengan mempertimbangkan indeks massa tubuh (IMT/BMI) rendah, sedang, atau tinggi. Jika masih di kategori rendah indeks 18-22,9, modifikasi gaya hidup seperti olahraga dan pengaturan diet pada umumnya akan dipilih untuk mengatasi obesitas.

Baca juga: Mengenal Operasi Bariatrik, Alternatif Atasi Obesitas Ekstrem

Jika BMI dalam kategori tinggi atau di atas angka 25, maka bisa dipertimbangkan dengan obat-obatan untuk menurunkan berat badan atau operasi bariatrik.

Selain melihat BMI, pengukuran obesitas juga bisa dilihat dari komplikasi yang sudah ada untuk mendapatkan pengobatan yang lebih terarah.

"Contoh misalnya dia sudah dengan diabetes dan sebagainya, maka tentu lebih agresif tata laksananya, tidak lagi hanya berdasarkan pada modifikasi gaya hidup, tidak hanya mengatur pola makan dan olahraga tapi bisa dipertimbangkan untuk memberikan obat-obatan farmakoterapi. Bahkan pada kasus-kasus yang ekstrem, itu bisa dipertimbangkan untuk melakukan tindakan pembedahan," kata Rulli.

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia di tahun 2018 angka obesitas pada 10 tahun ke atas mencapai 21,8 persen, dan data terbaru pada tahun 2023 angkanya sudah semakin naik mencapai 23,8 persen.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar