27 Februari 2024
14:43 WIB
Penulis: Arief Tirtana
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA - Bersamaan dengan pembukaan 4.0 Concept Store pertama dan satu-satunya di Indonesia, ASICS mengumumkan rencananya mengirim sejumlah pelari ke ajang lari internasional Tokyo Marathon 2024. Ajang tersebut akan berlangsung pada 3 Maret 2024 mendatang.
Ada tiga pelari Indonesia yang dikirim untuk berpartisipasi, yakni Robi Sianturi, Teguh Martyan dan Mahful "Ipul". Ketiganya merupakan anggota dari ASICS Running Club dan juga memegang peran sebagai ASICS Running Lead. Mereka akan berkompetisi bersama dengan 38.000 pelari lainnya dari berbagai belahan dunia yang akan ambil bagian di Tokyo Marathon.
Presiden Direktur ASICS Indonesia, Sota Fukushima mengungkapkan, mereka yang akan dikirim merupakan hasil seleksi ketat. Baik itu mereka yang memang sudah profesional sebagai atlet lari, seperti Robi Sianturi, maupun yang penghobi lari seperti Teguh Martyan, dan Ipul.
"Kami juga berharap untuk meningkatkan minat masyarakat Indonesia dalam berolahraga, khususnya dalam lari, dengan persiapan yang matang dan benar di masa depan," kata Sota Fukushima yang juga akan ambil bagian di Tokyo Marathon.
Robi Sianturi yang merupakan atlet lari nasional, mengaku optimis bisa meraih capaian terbaik di Tokyo Marathon nanti. Dirinya menaruh target finis dengan catatan waktu dua jam 30 menit. Waktu tersebut lebih cepat dari catatan Robi ketika meraih medali emas di Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatera XI tahun 2023 lalu, yakni dalam waktu 2 jam 46 menit.
Meski optimis, atlet yang mewakili Indonesia di Asian Games Hangzhou 2022 itu juga menyadari adanya sejumlah tantangan yang mungkin ia hadapi. Salah satunya masalah suhu udara di Tokyo pada Maret, di mana masih terhitung sangat dingin jika dibandingkan di Indonesia.
Dalam perkiraannya, udara di Tokyo mendatang paling tinggi ada di 11 derajat celcius, bahkan bisa menurun hingga sekitar enam sampai lima derajat. Suhu tersebut jelas jauh lebih rendah dibandingkan suhu di Indonesia, seperti di wilayah Pangalengan Bandung, tempat para pelari pelatnas Indonesia berlatih, yang hanya berkisar di angka 19 derajat.
Bahkan dalam pengalamannya sebagai atlet lari internasional, paling rendah Robi hanya pernah berlari dalam suhu 12 derajat, ketika berlari di China.
Selain masalah suhu, tantangan lain yang dihadapi Robi juga ada pada waktu persiapan yang sangat mepet, hanya delapan minggu. Padahal idealnya untuk menghadapi ajang marathon, pelari harus mempersiapkan diri dalam jangka waktu enam sampai sembilan bulan.
Mepetnya waktu persiapan juga membuat Robi dan kawan-kawan juga memiliki keterbatasan dalam proses aklimatisasi cuaca nantinya. Karena idealnya ia harus tiba di Tokyo tujuh atau 10 hari sebelum maraton dimulai, namun kini ia hanya baru bisa tiba pada H-4 sebelum Tokyo Marathon.
"Saya berharap perlombaan di Tokyo mendatang dapat menjadi awal yang baik untuk saya memperbaiki dan melampaui rekor pribadi saya terutama di 2 lomba lari internasional selanjutnya setelah Tokyo nanti, meskipun saya menyadari bahwa kondisi di sana akan lebih menantang karena suhu yang jauh lebih dingin daripada di Indonesia," terang Robi.
Bersamaan dengan pengumuman mereka mengirim sejumlah pelari Indonesia ke Tokyo Marathon 2024, ASICS juga memperkenalkan sepatu terbarunya, ASICS GEL-NIMBUSTM 26.
Sepatu lari ini diperkenalkan sebagai Inovasi terbaru untuk memastikan kenyamanan optimal saat berlari. Sepatu lari ASICS GEL-NIMBUSTM 26 dilengkapi dengan teknologi HYBRID ASICSGRIPTM dan AHARPLUSTM yang dikembangkan oleh ASICS ISS (Institute Sports and Science).
Dua teknologi tersebut diyakini akan menghadirkan bantalan terbaik khas ASICS pada GEL-NIMBUSTM 26 , sehingga mampu memberikan tingkat kenyamanan yang lebih baik buat pelari.