c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

09 Juli 2024

19:36 WIB

Apa Yang Dilihat Orang Tunanetra Melihat Dunia?

Mitos yang menyebut kalau orang buta hanya melihat warna hitam adalah tidak tepat. Faktanya, sebagian besar tunanetra memiliki tingkat penglihatan yang bervariasi.

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Apa Yang Dilihat Orang Tunanetra Melihat Dunia? </p>
<p>Apa Yang Dilihat Orang Tunanetra Melihat Dunia? </p>

Ilustrasi tunanetra yang sedang berjalan menggunakan tongkat. Freepik

JAKARTA - Benar sekali bahwa mata adalah jendela dunia. Dengan mata, kita dapat melihat, mengamati, memahami, dan menikmati segala yang ada di lingkungan sekitar, serta berinteraksi dengan orang lain dengan lebih baik.

Mata juga merupakan organ vital yang sangat penting untuk dijaga, karena merupakan anugerah dari Sang Pencipta. Namun, ada beberapa orang yang mengalami keterbatasan penglihatan, baik sejak lahir maupun akibat penyakit atau faktor lain yang tak terduga.

Orang-orang yang mengalami gangguan penglihatan ini sering disebut sebagai tunanetra. Meskipun memiliki keterbatasan dalam penglihatan, mereka sering kali mengembangkan kemampuan lain untuk melihat dunia dengan cara yang berbeda.

Banyak orang berpendapat bahwa seseorang tunanetra hanya dapat melihat warna hitam saja. Apakah hal tersebut benar?

Melansir laman Medical News Today, mitos bahwa semua orang buta hanya melihat warna hitam adalah tidak tepat. Beberapa orang mungkin melihat hanya hitam, tetapi bagi yang lain, sulit untuk menggambarkan apa yang mereka lihat dalam hal warna karena mereka tidak pernah melihatnya sebelumnya.

Faktanya, sebagian besar tunanetra memiliki tingkat penglihatan yang bervariasi. Orang yang mengalami gangguan penglihatan memiliki beberapa kondisi visual yang berbeda seperti penglihatan kabur, kesulitan membedakan warna, atau melihat garis bergelombang atau bintik-bintik di tengah penglihatan mereka. 

Beberapa juga kesulitan melihat di malam hari atau dalam cahaya terang, serta menghadapi kesulitan melihat hal-hal kecil atau jauh, dan memiliki penglihatan tepi terbatas. Sekitar 15% dari orang dengan gangguan penglihatan memiliki kebutaan total, yang berarti mereka tidak memiliki persepsi cahaya dan tidak dapat melihat apa pun. 

Namun, beberapa dari mereka masih dapat merasakan perbedaan antara ruangan yang terang atau gelap, meskipun tidak dapat melihatnya secara fisik. Beberapa juga melaporkan melihat kilatan cahaya.

Bisa Melihat Cahaya

Tunanetra bisa melihat cahaya dalam berbagai tingkat. Beberapa dari mereka bisa mengidentifikasi apakah sebuah ruangan terang atau gelap, mengetahui dari mana sumber cahaya datang, atau melihat lebih baik di lingkungan yang terang.

Beberapa orang tunanetra juga dapat melihat warna, meskipun dalam bentuk yang memudar atau sulit membedakan warna-warna yang halus. Mereka dengan penglihatan rendah lebih baik melihat warna-warna solid dan cerah karena memantulkan cahaya lebih banyak. 

Sebaliknya, mereka menghadapi kesulitan dengan warna-warna atau pola yang halus. Bagi mereka yang memiliki kebutaan total, tidak dapat melihat warna sama sekali tetapi dapat membayangkannya berdasarkan ingatan atau deskripsi orang lain. 

Orang yang buta warna, meskipun nama kondisinya, sebenarnya dapat melihat, hanya saja mereka melihat warna secara berbeda. Contoh yang umum adalah buta warna merah-hijau, di mana merah dan hijau terlihat sama.

Namun, ada juga jenis buta warna yang lebih jarang, seperti monokromasi, di mana seseorang tidak dapat melihat warna sama sekali dan mungkin memiliki kesulitan dalam melihat dengan jelas dan sensitif terhadap cahaya. 

Bahkan, mereka dapat melihat mimpi dengan sangat bervariasi. Orang-orang yang sebelumnya memiliki penglihatan akan bermimpi dengan citra visual mirip dengan orang-orang dengan penglihatan normal. 

Bagi mereka yang mengalami kebutaan sejak lahir atau pada usia dini, mimpi mereka mungkin berbeda. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang dengan kebutaan total tidak memiliki mimpi visual. 

Di sisi lain, ada juga bukti bahwa mereka dapat memimpikan gambar virtual berasal dari bagian otak yang bertanggung jawab atas representasi visual. Selain itu, orang tunanetra juga dapat mengalami indera lain dalam mimpi mereka, seperti sensasi menyentuh, mendengar, dan mencicipi.

Dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan, orang tunanetra melihat dunia melalui indera-indera selain penglihatan, mengandalkan pendengaran, sentuhan, penciuman, dan rasa untuk memahami dan berinteraksi dengan lingkungan mereka. Pengalaman mereka bisa sangat kaya dan mendalam melalui indera-indera ini, meskipun berbeda dari pengalaman visual.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar