24 September 2021
19:16 WIB
Penulis: Andesta Herli Wijaya
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA – Beberapa waktu lalu, Visinema Pictures dan The Little Giantz mengumumkan penayangan film animasi “Nussa” di bioskop, mulai 14 Oktober mendatang. Pengumuman ini memantik antusiasme khalayak penonton yang sudah lama ingin menyaksikan film animasi yang diproduksi dengan sentuhan teknologi berkualitas tinggi ini.
Namun, ada pula sebagian kalangan yang kecewa dengan keputusan penayangan di bioskop tersebut. Pasalnya, di masa pandemi ini, ada sejumlah pembatasan di bioskop. Salah satunya yaitu larangan menonton bagi anak berusia di bawah 12 tahun.
Kekecewaan publik itu dipahami dengan baik oleh Angga Dwimas Sasongko selaku eksekutif produser film “Nussa”. Sebab bagaimanapun, film “Nussa” adalah film yang utamanya didedikasikan untuk dapat dinikmati oleh anak-anak.
Angga dan timnya memiliki pertimbangan tersendiri untuk memutuskan menayangkan “Nussa” di bioskop. Ia mengatakan bahwa sejak awal, film “Nussa” memang dibuat untuk tujuan layar lebar. Penayangan di bioskop akan memberikan pengalaman menonton terbaik, mengingat berbagai sentuhan animasi dan audio yang ditawarkan film.
Di samping itu, keputusan penayangan di bioskop menurut Angga merupakan bentuk penghargaan pelaku film terhadap jaringan bioskop yang selama ini telah menjadi fondasi industri film.
“Film ‘Nussa’ dibuat dengan tujuan layar lebar. Kami, Visinema dan The Little Giantz, ingin menghargai roadmap distribusi yang selama ini menjadi fondasi industri film Indonesia,” ungkap Angga, dikutip dari siaran resmi, Jumat (24/9).
Visinema dan The Little Giantz tentu tidak membayangkan situasi bioskop Indonesia saat ini beroperasi dengan sejumlah pembatasan karena pandemi. Apalagi adanya larangan anak-anak di bawah 12 tahun untuk memasuki bioskop, agaknya itu bukan sesuatu yang terpikirkan oleh produser saat mulai menyiapkan film animasi ini sejak tiga tahun silam.
Maka dari itu, Visinema dan The Little Giantz juga menyatakan permohonan maaf secara terbuka khalayak penonton karena belum bisa menghadirkan “Nussa” untuk semua keluarga Indonesia.
Penayangan Pasca-Bioskop
Produser film “Nussa”, Ricky Manopo mengatakan, pihaknya akan melakukan upaya-upaya lebih lanjut untuk menjawab kekecewaan masyarakat yang tidak dapat menonton “Nussa” karena terhalang pembatasan di bioskop.
Meski tidak menyebut platform secara spesifik, ada kemungkinan, “Nussa” akan ditayangkan di platform digital usai masa penayangan di bioskop nantinya.
“Saat ini kami sedang berusaha semaksimal mungkin agar setelah penayangan di bioskop selesai, film ‘Nussa’ dapat disaksikan bersama-sama oleh keluarga Indonesia. Namun, bagi mereka yang sudah vaksin dan berusia lebih dari 12 tahun, mari menonton ‘Nussa’ dengan kualitas terbaiknya di bioskop,” ujar Ricky.
Ia menegaskan, film animasi “Nussa” dapat ditonton dan dinikmati oleh semua kalangan dan umur. Mereka yang ingin bernostalgia masa kecil saat sekolah atau rindu kenangan ketika bermain bersama sahabat, tentunya dapat menikmati “Nussa”.
Khusus bagi pecinta atau pegiat animasi, film “Nussa” adalah hasil kreator Indonesia yang layak ditonton sekaligus diapresiasi.