c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

06 Januari 2023

11:01 WIB

Akhir Penantian Sipon, Istri Si Penyair Hilang

Mbak Sipon telah selesai menanti, mengakhiri puluhan tahun penantian akan sosok suami, si penyair yang hilang, Wiji Thukul.

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Rendi Widodo

Akhir Penantian Sipon, Istri Si Penyair Hilang
Akhir Penantian Sipon, Istri Si Penyair Hilang
Siti Dyah Sujirah dan Wiji Thukul. Instagram/@wahyususilo

JAKARTA - Siti Dyah Sujirah atau Mbak Sipon telah selesai menanti, mengakhiri puluhan tahun penantian akan sosok suami, si penyair yang hilang, Wiji Thukul. Ia menghembuskan napas terakhir di usia 55 tahun pada Kamis (05/1).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Sipon meninggal dunia di Solo. Pihak keluarga mengkonfirmasi kepada Validnews bahwa sosok tersebut meninggal karena serangan jantung.

“Iya, benar, (meninggal Kamis siang karena serangan jantung - red),” ungkap Happy Mega Yovienta, menantu almarhumah, istri dari sang anak Fajar Merah.

Dari sumber lain, Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM), Anis Hidayah menyebutkan bahwa Sipon meninggal dunia di RS Hermina Solo. Jenazahnya dibawa ke rumah duka di Jagalan, Jebres, Surakarta, sebelum dimakamkan pada Jumat pagi.

“Pemakaman besok, Jumat  6 Januari 2023, jam 10.00 WIB di Astono Purwoloyo, Jebres,” terang Anis melalui pesan singkat, Kamis.

Kepergian Sipon memantik duka bagi banyak kalangan, terutama para aktivis pembela Hak Asasi Manusia. Sebagai istri dari sosok aktivis yang hilang, ia telah menjadi ikon, representasi perjuangan panjang untuk menuntut keadilan di Indonesia.

Sipon dikenang sebagai pendamping yang begitu setia dan memiliki daya juang yang tiada putus. Setelah sang suami, Wiji Thukul hilang, ia tak pernah berhenti menanti dan mencari kepastian akan nasib dan keberadaan sang suami.

Sipon resmi melaporkan suaminya yang hilang ke Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) pada tahun 2000. Thukul menjadi salah satu dari 13 aktivis yang hilang dari masa kelam rezim di tahun 1998.

Setelah itu, perjuangan Sipon tiada putus, berkisar ke sana ke mari, mencari informasi dari berbagai pihak yang mungkin memiliki informasi tentang Thukul. Sembari dalam hati terus meyakini, bahwa Thukul suatu saat akan kembali.

Sipon pergi meninggalkan kenangan tentang kesetiaan. Kesetiaan puluhan tahun merawat harapan akan kembalinya sang suami, yang hilang di tahun 1998. Meski pada akhirnya, harapan itu tinggal harapan, hingga kini lewat dari dua dekade.

Sipon menikah dengan Wiji Thukul pada tahun 1988. Dari pernikahan itu, mereka dikarunia dua orang anak, yaitu Fitri Nganthi Wani dan Fajar Merah.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar