c

Selamat

Rabu, 19 November 2025

KULTURA

22 Januari 2020

19:35 WIB

Ini yang Perlu Dilakukan Ketika Anak Mengakses Konten Porno

Bicarakan topik ini dengan anak dalam keadaan tenang sehingga bisa saling memahami dan mendengar

Ini yang Perlu Dilakukan Ketika Anak Mengakses Konten Porno
Ini yang Perlu Dilakukan Ketika Anak Mengakses Konten Porno
Ilustrasi menonton film pornografi. Shutterstock/dok

JAKARTA – Pada era perkembangan teknologi yang semakin canggih, tentu tidak sulit bagi anak mengakses internet. Namun, tidak semua konten di internet baik karena ada pula konten-konten yang belum boleh diakses oleh anak-anak, seperti konten pornografi.

Hingga tahun 2020, tercatat ada kurang lebih 4,5 juta situs porno yang bertebaran di internet. Setiap menitnya ada lebih dari 63 ribu orang baru yang mengakses Pornhub, sebuah situs streaming pornografi.
 
Setiap keluarga memiliki pandangan berbeda terkait pornografi. Tapi bagaimana jika anak mengakses konten pornografi? 

Insting pertama orang tua pasti langsung mengambil gawai milik anak ketika mengetahui mereka mengakses konten pornografi. Tapi sayangnya, hal itu justru membuat anak tidak mempercayai Anda. Apalagi kalau anak memiliki masalah-masalah sulit, anak akan cenderung menyembunyikan apa yang mereka lakukan ketika menggunakan internet. 

Daripada melarang anak mengakses konten tersebut, ada baiknya membicarakan konten apa saja yang sesuai dengan usianya. Anda bisa juga membuat pengaturan ‘parental control’ di gawai milik anak sehingga membuat anak tidak bisa mengakses konten pornografi di gawai mereka. 

Apapun keputusan Anda, pastikan anak paham alasan kenapa Anda melakukan hal tersebut dan jangan takut untuk membicarakannya.

Membicarakan pornografi dengan anak mungkin akan terasa. Anak bisa merasa malu, marah, bersalah, atau mungkin takut ketika Anda mengetahui mereka mengakses konten tersebut. Karenanya, daripada membuat anak merasa kalau mereka melakukan sesuatu yang salah, pastikan membicarakan hal tersebut dengan tenang. 

Dengan begitu, anak akan merasa lebih tenang dan terbuka ketika berbicara atau mendengarkan Anda. Selain itu, rasa ‘ingin tahu’ adalah hal alami dari perkembangan anak sehingga wajar saja kalau mereka bertanya soal seks.

Beritahu juga pada anak kalau pornografi tidak selalu mewakili apa yang terjadi pada orang ketika melakukan seks. Sama halnya seperti film pahlawan super yang tampak keren karena bantuan efek sinematografi, pornografi juga terkadang tidak realistis.

Anda juga bisa memberikan pemahaman akan hubungan yang tidak sehat ataupun gambarannya tentang tubuh. Berbicara tentang hal ini bisa membantu anak mengembangkan kecerdasan emosionalnya yang mereka butuhkan untuk membangun hubungan yang sehat. Berikan pemahaman pada anak kalau pornografi juga bisa memberikan dampak negatif. 

Sebuah eksperimen oleh Dr. Valerie Voon dari Universitas Cambridge menemukan bahwa orang-orang yang memiliki perilaku seksual kompulsif menunjukkan aktivitas otak yang sama dengan orang yang kecanduan narkoba ketika melihat gambar erotis. Orang yang menonton film porno secara berlebihan akan mengalami kesulitan dalam kehidupan sehari-hari.

Penelitian lainnya di 2015 juga menunjukkan bahwa pornografi online membuat orang mencari gambar porno yang lebih ‘hardcore’. Untuk itu, apabila Anda melihat anak mengakses konten pornografi, jangan langsung menghakimi dan melarangnya, tapi berikan alasan yang jelas kenapa mereka belum boleh menonton tayangan tersebut. (Gemma Fitri Purbaya)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar