c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

01 Oktober 2025

18:26 WIB

Yah! BBM Mentah Pertamina Ditolak; Vivo-BP Batal Beli, Shell Ogah

Ada kandungan 3,5% etanol dalam base fuel yang didatangkan Pertamina, SPBU swasta mengurungkan niat untuk menyerap BBM murni tersebut

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Khairul Kahfi

<p><em>Yah</em>! BBM Mentah Pertamina Ditolak; Vivo-BP Batal Beli, Shell Ogah</p>
<p><em>Yah</em>! BBM Mentah Pertamina Ditolak; Vivo-BP Batal Beli, Shell Ogah</p>

Komisi XII DPR RI melakukan RDPU dengan PT Shell Indonesia, PT Vivo Energy Indonesia, PT Aneka Petroindo Raya (BP-AKR) dan PT ExxonMobil Indonesia dengan agenda Pasokan BBM untuk SPBU dan ⁠lain-lain di Jakarta, Rabu (1/10/2025). Antara/Aji Cakti

JAKARTA - Kegaduhan SPBU swasta soal BBM nonsubsidi tak kunjung rampung sampai saat ini. Sempat dimediasi oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, SPBU swasta dikabarkan sepakat untuk membeli base fuel atau BBM murni lewat PT Pertamina.

Bahkan, Bahlil pun menyerahkan sepenuhnya perihal harga dan mekanisme transaksi tersebut secara business-to-business antara PT Pertamina lewat Pertamina Patra Niaga dengan badan usaha swasta.

Baca Juga: Deal! Vivo Sedot 40 Ribu Barel BBM Mentah Pertamina

Rapat dan negosiasi pun terus digelar oleh PT Pertamina Patra Niaga dan badan usaha swasta. Sembari mencari kata 'sepakat' antarpihak terkait, Pertamina Patra Niaga juga langsung mendatangkan BBM murni sesuai permintaan dari Shell cs.

Kargo base fuel tersebut berlabuh di tanah air pada Rabu (24/9) lalu yang berisi sekitar 100 ribu barel BBM yang belum dicampur zat aditif dan pewarna. Lagi-lagi, sesuai dengan permintaan dari badan usaha swasta.

Dari perbincangan yang digelar dengan badan usaha swasta, Vivo Energy sempat dikabarkan mencapai kata sepakat dengan PT Pertamina Patra Niaga untuk menyerap base fuel guna memenuhi kebutuhan SPBU kelolaan mereka. Jumlahnya, mencapai sekitar 40 ribu barel.

Selain Vivo, Wakil Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Achmad Muchtasyar mengungkapkan kesepakatan juga telah tercapai dengan PT Aneka Petroindo Raya (APR), joint venture antara bp dan PT AKR Corporindo.

"(Namun) setelah dua SPBU swasta itu berdiskusi kembali, satu dalam hal ini Vivo membatalkan untuk melanjutkan. Setelah setuju 40 ribu barel, akhirnya tidak disepakati lagi. Tinggal APR, akhirnya tidak jadi juga. Jadi tidak ada (kesepakatan) semuanya," imbuhnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR, Rabu (1/10).

Baca Juga: Swasta Sepakat Beli BBM Murni, ESDM Desak Pertamina Benahi Tata Kelola 

Sementara untuk Shell, dia terang-terangan, SPBU berlogo kerang kuning itu tidak berkenan sejak awal untuk menyerap base fuel dari PT Pertamina. Alasan Shell menolak kesepakatan ialah seputar birokrasi internal.

"Dua SPBU swasta berkenan membeli kepada kita secara base fuel, satu tidak bisa melakukan negosiasi ini karena ada birokrasi internal yang harus ditempuh. Terkait internal itu, nanti mungkin teman-teman Shell bisa menjelaskan lebih rinci internal seperti apa," tutur Achmad.

Konten Etanol di Base Fuel
Dia menerangkan, persoalan yang dipermasalahkan SPBU swasta belakangan ini ialah soal konten etanol yang melekat dalam base fuel yang didatangkan Pertamina. Dari 100 ribu barel BBM yang diangkut MT Sakura, ada kandungan 3,5% etanol setelah diperiksa di laboratorium.

Padahal di lain sisi, Achmad menilai, kandungan etanol bukanlah suatu hal yang layak menjadi alasan bagi SPBU swasta enggan menyerap base fuel dari PT Pertamina Patra Niaga. Terlebih, pemerintah masih memperkenankan kandungan etanol dengan batas atas 20%.

"Etanol itu sampai jumlah tertentu, kalau tidak salah sampai 20% etanol (dibolehkan), sedangkan ini hanya 3,5%. Nah ini yang membuat kondisi teman-teman SPBU swasta untuk tidak melanjutkan pembelian karena ada konten etanol tersebut, dimana konten itu sebetulnya masih masuk ambang yang diperkenankan oleh pemerintah," kata dia.

Baca Juga: Harga BBM Shell, Vivo, BP Naik 1 Oktober, Pertamina Hanya Dex Series

Meski begitu, Pertamina Patra Niaga bakal tetap berbenah dan mempersiapkan kargo base fuel selanjutnya agar bisa diterima oleh SPBU swasta. Dia tak menampik, setiap badan usaha punya karakteristik dan spesifikasi BBM tersendiri.

"Teman-teman SPBU swasta berkenan jika nanti pada kargo selanjutnya siap bernegosiasi kalau memang nanti kontennya ini aman bagi karakteristik spesifikasi produk masing-masing. Karena, ini beda-beda merk, beda spesifikasi. Maunya begini, maunya begitu," tandas Achmad.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar