c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

06 Mei 2023

13:34 WIB

WSBP Raup Nilai Kontrak Baru Rp420 Miliar

Perolehan kontrak baru Waskita Beton Precast (WSBP) pada triwulan pertama 2023 naik 41% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

WSBP Raup Nilai Kontrak Baru Rp420 Miliar
WSBP Raup Nilai Kontrak Baru Rp420 Miliar
Ilustrasi produk PT. Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). Antara Foto/Dok

JAKARTA - Hingga triwulan pertama tahun 2023, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berhasil memperoleh nilai kontrak baru sebesar Rp420 miliar. Angka itu menunjukkan peningkatan 41% jika diandingkan perolehan nilai kontrak baru periode yang sama tahun sebelumnya.

Vice President of Corporate Secretary WSBP Fandy Dewanto menjelaskan bahwa selain mengindikasikan peningkatan, capaian NKB triwulan pertama 2023 itu juga berhasil melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni sebesar Rp371 milar.

"Ini jadi catatan gemilang karena kontrak baru naik 41% dibandingkan triwulan I 2022 sebesar Rp298 miliar," ungkap Fandy lewat keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu (6/5).

Perolehan kontrak baru, sambungnya, mayoritas dikantungi oleh pasar eksternal 75% dan pasar internal 25%. Jika ditilik berdasarkan pelanggannya, sektor swasta mendominasi dengan porsi 71%, diikuti proyek dari BUMN/BUMD sebesar 29%.

"Tahun ini kami jalankan strategi menangkap peluang pasar di sektor BUMN/BUMD, swasta, pemerintah, serta mendukung proyek internal Waskita Group," lanjut dia.

Baca Juga: Usai Homologasi, WSBP Selesaikan Pembayaran Utang Tahap I Rp75,4 M

Di sisi lain, dia menegaskan perusahaan akan fokus menyusun strategi perolehan kontrak baru dengan meningkatkan pasar di luar Waskita Group, termasuk melakukan penjajakan pasar luar negeri. Misalnya di Asia Tenggara dengan mengutamakan kondisi pendanaan proyek yang sehat.

Adapun sederet proyek besar yang akan digarap WSBP mencakup Gedung Sekretariat Presiden dan bangunan pendukung Kawasan Istana Kepresidenan RI, Jembatan Pulau Balang IKN, proyek LNG Terminal dan Regasifikasi di Sumbawa, pengaman Pantai Jakarta Tahap 6, serta Fly Over Sekip Ujung Palembang.

WSBP sendiri punya optimisme soal kinerja perusahaan yang akan meningkat dari lini bisnis precast, readymix, maupun jasa konstruksi. Dalam hal Fandy mengatakan pihaknya mematok pertumbuhan kontrak baru di kisaran 100%-150% sepanjang tahun ini.

Asal tahu saja, WSBP sepanjang triwulan pertama 2023 berhasil mengantungi pendapatan usaha Rp367 miliar atau naik 26% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp290 miliar. Fandy menerangkan pendapatan usaha itu ditopang dari sektor precast sebesar 30%, readymix 52%, serta jasa konstruksi 18%.

"Lalu laba bersih sebesar Rp16 miliar atau meningkat 106% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu," kata Fandy.

Tak Ada Proyek Tertunda
Sebelumnya, Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bidang Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja menegaskan bahwa tak akan ada satupun proyek yang tertunda akibat penetapan Direktur Utama PT Waskita Karya sebagai tersangka korupsi proyek fiktif beberapa waktu lalu.

Endra menyebut pihaknya akan melakukan mitigasi secepat mungkin dengan berkoordinasi bersama Kementerian BUMN. Koordinasi itu, kata dia, dilakukan guna memastikan tata kelola korporasi perusahaan pelat merah secara lebih baik.

Baca Juga: Ini Dia Daftar Proyek Waskita Beton Precast Yang Rampung Tahun Ini

"Kita baru tahu beritanya dua hari lalu dan saya kira Pak Menteri (PUPR) akan langsung koordinasi dengan Menteri BUMN. Dengan dipilihnya Dirut baru, diharapkan semua proyek Waskita dari APBN tidak terganggu, termasuk yang di IKN," tegas Endra saat ditemui awak media di Jakarta, Selasa (2/5).

Endra menjelaskan bahwa soal tata kelola korporasi merupakan ranah Kementerian BUMN. Sedangkan, Kementerian PUPR dalam hal ini mengambil peran banyak pada aspek-aspek teknis. Namun demikian, Endra tetap mendukung proses transformasi BUMN karya menuju tata kelola yang lebih baik.

"Kita pasti mendukung (proses) transformasi itu. Apapun, perlu ada kesepakatan dan keputusan akhinya di level kabinet, sehingga kita terus mendorong proses tata kelola yang lebih baik," tandasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar