c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

12 Oktober 2021

12:57 WIB

Waskita Lepas Seluruh Kepemilikan di Tol Cibitung-Cilincing

Waskita berhasil mendivestasi tiga BUJT

Editor: Fin Harini

Waskita Lepas Seluruh Kepemilikan di Tol Cibitung-Cilincing
Waskita Lepas Seluruh Kepemilikan di Tol Cibitung-Cilincing
Foto udara Jalan Tol Cibitung-Cilincing seksi 1 interchange di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Bara t, Kamis (29/7/2021). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah

JAKARTA – PT Waskita Karya (Persero) Tbk melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road (WTR) melepas seluruh kepemilikan sahamnya di PT Cibitung Tanjung Priok Tollways (PT CTP) yang menjadi Badan Usaha Jalan Tol Pemegang konsesi ruas tol Cibitung–Cilincing.

Saham sebesar 55% dilepas ke PT Akses Pelabuhan Indonesia (PT API), yang sebelumnya memiliki 45% saham PT CTP.

Pada awal Oktober 2021, WTR telah menandatangani kesepakatan bersama PT API dengan melepas seluruh kepemilikan sahamnya pada ruas tol Cibitung–Cilincing sehingga kepemilikan saham PT API pada PT CTP menjadi sebesar 100%.

Corporate Secretary Perseroan, Ratna Ningrum mengatakan nilai divestasi 55% penyertaan Waskita ini sebesar Rp2,44 triliun di atas nilai perolehan pada PT CTP senilai Rp1,92 triliun.

“Dengan demikian atas investasi pada PT CTP, Waskita akan memperoleh keuntungan Rp520 miliar dan pengurangan utang Rp5,8 triliun akibat efek dekonsolidasi. Di luar nilai investasi Waskita, terdapat juga Kredit Investasi Perbankan dan akumulasi utang lainnya yang secara tidak langsung akan beralih ke pemilik baru,” kata Ratna di Jakarta, Selasa (12/10), dilansir dari Antara.

Pada tahun 2021, di tengah kondisi perekonomian global yang menurun dan berbagai macam ketidakpastian di masa pandemi, hingga akhir September 2021 PT Waskita Toll Road telah berhasil mendivestasi tiga BUJT dengan nilai total sebesar Rp4,4 triliun, atau Rp 2,1 triliun di atas nilai buku senilai Rp2,3 triliun.

Ketiga BUJT yang telah berhasil didivestasi tersebut adalah PT Jasamarga Kualanamu Tol, PT Jasamarga Semarang Batang, dan PT Cinere Serpong Jaya.

Program Penyehatan
Divestasi jalan tol ini merupakan bagian dari Program 8 Stream Penyehatan Keuangan Waskita. Program lainnya adalah proses restrukturisasi Perseroan Induk dan anak usaha, Penjaminan Pemerintah, Penyertaan Modal Negara (PMN) dan rights issue, penyelesaian konstruksi jalan tol, transformasi bisnis, serta implementasi GCG dan manajemen risiko.

Perseroan juga memperoleh dukungan penuh dari Pemerintah untuk dapat melakukan percepatan pelaksanaan strategi-strategi penyehatan keuangan Waskita.

Dengan implementasi 8 Stream Penyehatan Keuangan Waskita, Ratna menyebutkan, Perseroan dapat terus berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi, terutama dalam pengembangan infrastruktur di Indonesia.

Sebelumnya, Waskita berhasil bernegosiasi dengan 21 bank dan mendapatkan restrukturisasi utang dengan total fasilitas kredit sebesar Rp29,2 triliun atau 100% dari total utang yang direstrukturisasi.

Bank-bank yang telah mendukung penuh proses restrukturisasi utang perseroan induk adalah BNI, Bank Mandiri, BRI, Bank BTPN, Bank Syariah Indonesia, Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Bank DKI, Bank Panin, Bank Permata, Bank KEB Hana, Bank Shinhan, Bank CTBC Indonesia, Maybank, BNP Paribas, Bank SBI Indonesia, Bank Resona Perdania, Bank UOB, Bank of China, Bank QNB, Bank OCBC NISP, dan Bank CCB Indonesia.

Kesepakatan ini melengkapi proses penandatanganan perjanjian restrukturisasi dari tujuh perbankan yang telah dilaksanakan pada 25 Agustus 2021.  Waskita pada 15 September 2021 juga mendapatkan dukungan restrukturisasi dari 14 bank.

Saat ini 21 bank tersebut memberikan perpanjangan masa kredit hingga 5 tahun ke depan dan tingkat suku bunga yang lebih kompetitif.

Selanjutnya, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Waskita tahun 2021 pada Selasa (21/9) telah menyetujui rencana penambahan modal dengan menerbitkan saham baru atau right issue.
 
"Perseroan telah memperoleh persetujuan penambahan modal melalui right issue dengan menerbitkan saham baru hingga 24,56 miliar saham Seri B dengan nilai nominal Rp100 per saham melalui mekanisme penawaran umum terbatas," ujar Presiden Direktur Waskita Karya Destiawan Soewardjono, Rabu (21/9).
 
Destiawan menambahkan perseroan memperoleh persetujuan untuk melakukan perubahan anggaran dasar yang salah satunya mengenai modal dasar perseroan sehubungan dengan pelaksanaan right issue.
 
Implementasi 8 Stream Penyehatan Keuangan Waskita, disebut berpengaruh signifikan pada kinerja keuangan pada semester pertama tahun 2021. Pada paruh pertama tahun 2021, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp33 miliar atau meningkat sebesar 102,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Perseroan menargetkan pertumbuhan kinerja positif dengan rata-rata pertumbuhan CAGR hingga 25% pada 3 hingga 5 tahun ke depan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar