c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

13 April 2022

20:04 WIB

Wamenparekraf Ajak Industri Fesyen Perkuat Aspek Digital

Kehadiran pandemi covid-19 telah mengubah consumer behaviour, pelaku industri fesyen diminta untuk sesegera mungkin terjun ke ekosistem digital

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

Wamenparekraf Ajak Industri Fesyen Perkuat Aspek Digital
Wamenparekraf Ajak Industri Fesyen Perkuat Aspek Digital
Ilustrasi keberlanjutan. Gaun dari botol bekas air mineral rancangan Iris van Herpen. (Antara Foto/Vogue/Evian)

JAKARTA - Industri fesyen menjadi salah satu subsektor yang dominan diantara 17 subsektor ekonomi kreatif lain. Bersama subsektor kriya, serta kuliner, ketiganya merupakan penyumbang terbesar terhadap kinerja sektor ekonomi kreatif secara keseluruhan.

Untuk itu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo mengajak para pelaku industri fesyen terus menjaga performa apik mereka. Salah satunya adalah memperkuat transformasi digital dan memerhatikan isu keberlanjutan guna menghasilkan produk berkualitas dan berdaya saing.

Dalam Indonesia Fashion Week 2022 di Jakarta, Wamenparekraf menuturkan penguatan aspek digital dan isu keberlanjutan juga menjadi prioritas pemerintah guna mendongkrak sektor ekonomi kreatif. Karenanya, ia melayangkan apresiasi terhadap IFW 2022 yang berinovasi dengan mengadakan bazaar online dan live streaming.

"Ini tepat karena akan menjadi kesempatan yang perlu kita ambil bagi pegiat fesyen di Indonesia. Fenomena belanja online tak akan berhenti dan teknologi akan terus berkembang di industri fesyen. Apalagi, Indonesia didominasi anak muda yang erat dengan teknologi," ujarnya di Jakarta, Rabu, (13/4).

Kewajiban untuk memberi perhatian khusus terhadap transformasi digital itu, lanjutnya, tak lepas dari realita pandemi covid-19 telah megubah kebiasaan konsumen menjadi lebih technology minded. Meski beberapa survei menunjukkan konsumsi fesyen dan aksesori cenderung menurun selama pandemi, namun penjualan nomor satu di e-commerce masih dikuasai oleh kedua produk tersebut.

"Saya juga baru mendapat data bahwa 2021 lalu, Indonesia mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 52% untuk lama waktu masyarakat dalam menggunakan shopping apps," sambung Angela.

Menurut Angela, hal-hal tersebut sejalan dengan strategi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam mendorong pelaku UMKM ekraf, termasuk subsektor fesyen, untuk masuk ke e-commerce. Menurut dia, ada pertumbuhan pemasukan yang cukup signifikan ketika mereka terjun ke ekosistem digital.

Ketua Umum APPMI sekaligus Presiden IFW 2022 Poppy Dharsono mengamini bazaar online dan live streaming menjadi bentuk modifikasi baru yang disajikan oleh IFW. Inovasi itu dilakukan agar seluruh tenant bisa melihat pagelaran fashion show secara utuh dalam format live streaming lewat platform Tokopedia Play.

Poppy Dharsono pun berharap gelaran IFW 2022 ini bisa menghadirkan spirit baru bagi pelaku UKM ekraf di bidang fesyen agar segera bangkit  setelah hampir tiga tahun berada dalam keterpurukan akibat pandemi covid-19.

"Ini jadi awal yang baik untuk bangkit kembali dari keterpurukan. Tentunya kami butuh dukungan baik dari stakeholders maupun pemerintah agar ke depan kami bisa menjadi lebih baik dalam memperkokoh industri fesyen di Indonesia,” katanya.

Isu Keberlanjutan
Dalam kesempatan itu, Angela juga mendorong industri fesyen untuk meningkatkan aspek keberlanjutan. Survei McKinsey memperlihatkan isu-isu sustainability menjadi peluang besar yang harus dimanfaatkan pegiat fesyen. Angela menilai, hal itu tak lepas dari meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap agenda keberlanjutan, baik itu dalam hal lingkungan, budaya, maupun keberlanjutan ekonomi.

"Secara personal, saya suka dengan brand lokal yang bermunculan dengan menerapkan sustainable practices, utamanya terkait penggunaan bahan yang ramah lingkungan," kata Wamenparekraf.

Isu keberlanjutan pun ia yakini juga sejalan dengan spirit dari IFW 2022 yang mengusung tema 'Magnificent Borneo'. Angela optimis gelaran itu merupakan bentuk nyata bagaimana ke depannya industri fesyen bisa ambil bagian dalam keberlanjutan budaya di Indonesia.

"Tentu saya harap kita bisa saling berkolaborasi mendorong dunia fesyen Indonesia dan menguatkan ekosistemnya dengan dua hal, yakni agenda keberlanjutan dan inovasi teknologi," tandas Angela Tanoesoedibjo.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar