Vokasi Kemenperin Sukses, 88% Lulusan Langsung Diterima Kerja

JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, tingkat penyerapan kerja dari lulusan pendidikan vokasi di bawah naungan Kemenperin meraih capaian positif. Menurut dia, capaian tinggi dalam penyerapan kerja ini bukti nyata keberhasilan strategi pemerintah mencetak SDM industri unggul dan kompetitif.

“Tingkat serapan yang tinggi menunjukkan bahwa lulusan vokasi Kemenperin memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri dan siap berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Agus melalui keterangan resmi, Jakarta, Rabu (8/10).

Baca Juga: Kemenperin: Generasi Muda Ikut Pendidikan Vokasi Industri Naik 21,33% Di 2025

Agus menyebut, keberhasilan tersebut tak lepas dari komitmen Kemenperin memperkuat ekosistem pendidikan vokasi yang adaptif terhadap dinamika kebutuhan industri. Melalui kolaborasi erat dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), kurikulum pendidikan terus disesuaikan agar relevan dengan perkembangan teknologi dan tuntutan pasar kerja.

“Kita ingin memastikan bahwa setiap lulusan vokasi memiliki daya saing global dan menjadi bagian penting dari transformasi industri nasional,” ujarnya.

Sementara, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Kemenperin Wulan Aprilianti Permatasari menyampaikan, tingkat lulusan program vokasi sebanyak 3.118 orang, dengan 2.731 orang itu telah terserap kerja. Sedangkan, sisanya melanjutkan studi, berwirausaha atau ada yang masih dalam proses penerimaan kerja.

“Artinya, tingkat serapan lulusan pendidikan vokasi Kemenperin yang langsung diterima kerja di dunia industri mencapai 88%. Angka ini menunjukkan bahwa hampir seluruh lulusan vokasi di bawah Kemenperin telah menemukan jalurnya (kerja-bisnis),” kata Wulan.

Baca Juga: Kampus Vokasi Kemenperin Terapkan Kurikulum Industri 4.0

Wulan menambahkan, angka serapan ini juga memperkuat keyakinan bahwa model vokasi berbasis industri yang selama ini Kemenperin kembangkan bersama dunia usaha dan industri berjalan efektif dan relevan. Selain itu, ia menegaskan, pendidikan vokasi lebih dari sekadar teori, sehingga mampu menghasilkan SDM industri yang siap kerja.

“Keberhasilan ini adalah kehormatan sekaligus pemacu agar kita terus memperkuat sinergi pendidikan dan industri,” jelasnya.

Kemenperin Siap Petakan Vokasi Kebutuhan Industri
Kepala BPSDMI Kemenperin Masrokhan menjelaskan, serapan lulusan menjadi ujung tombak dalam rangkaian penyelenggaraan pendidikan di lingkungan Kemenperin. Pada 2024, tercatat tingkat lulusan program vokasi (SMK, politeknik dan akademi komunitas) sebanyak 3.118 orang, dengan 2.731 orang telah terserap bekerja.

“Data ini menjadi tolak ukur keberhasilan dan dasar bagi kami untuk terus melakukan evaluasi serta pengembangan agar pendidikan vokasi semakin selaras dengan kebutuhan industri,” ungkap Masrokhan.

Ke depan, kata dia, BPSDMI akan memperkuat sistem pemetaan kebutuhan tenaga industri melalui peningkatan kerja sama dengan mitra industri, penguatan fasilitas pendidikan serta pembaruan kurikulum berbasis teknologi terbaru.

“Langkah ini diharapkan dapat memastikan lulusan pendidikan vokasi Kemenperin semakin siap menghadapi tantangan masa depan dan mendukung arah industrialisasi nasional yang berkelanjutan,” imbuhnya.