11 Juni 2024
19:51 WIB
TWP90 April 2024 Turun, Pengamat: Sudah Siklusnya
Pengamat memproyeksikan TWP90 industri fintech peer to peer (P2P) lending akan kembali naik pada bulan Mei-Juli 2024.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Fin Harini
Seorang warga sedang berselancar di media sosial dengan mencari kata kunci pinjaman. ValidNewsID/Arief Rachman
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat secara industri, TWP90 industri fintech peer to peer (P2P) lending mengalami kenaikan menjadi 2,79% pada April 2024. Kendati demikian, posisi tersebut terbilang masih dalam kondisi terjaga.
Pasalnya, apabila dibandingkan TWP90 industri fintech P2P lending per Maret 2024 yang naik sebesar 2,94%, maka TW90 April 2024 sudah lebih rendah sebesar 0,15%.
Begitu pula jika dibandingkan TWP90 pada Januari 2024 dan Februari 2024 yang masing-masing sebesar 2,95% dan 2,95%. Lantas, apa yang membuat TWP90 April 2024 ini turun?
Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Nailul Huda menyebut penurunan TWP90 April 2024 adalah wajar dan sudah siklusnya. Hal itu melihat faktor "waktu" peminjaman yang menyebabkan TWP90 turun.
Baca Juga: Pengamat Ungkap Penyebab TWP90 Pinjol Januari 2024 Naik
Pasalnya, nilai outstanding yang meningkat biasanya diikuti peluang TWP90 yang juga naik di tiga bulan kemudian.
"Saya melihatnya (TWP90) di Maret-April tahun lalu juga menurun dibandingkan dengan awal tahun 2024. Bulan Januari-Februari turun untuk penyaluran bulanan fintech P2P lending, yang menyebabkan NPL biasanya terjaga di tiga bulan berikutnya," jelas Huda kepada Validnews, Selasa (11/6).
Menurut Huda, data TWP90 di tiga bulan setelah bulan puasa-lebaran biasanya meningkat.
Dengan demikian, dia memproyeksikan bahwa TWP90 akan kembali naik pada bulan Mei-Juli 2024.
"Tahun kemarin terjadi peningkatan TWP90 di bulan Mei-Juli atau tiga bulan setelah puasa-lebaran. Artinya, biasa jadi tahun ini juga akan sama terjadi lonjakan TWP90 di bulan Mei-Juli karena siklusnya seperti itu," ungkapnya.
Menilik lebih jauh, TWP90 pada Januari 2023 dan Februari 2023 masing-masing adalah sebesar 2,75% dan 2,69%.
Kemudian, TWP90 pada Maret 2023 naik menjadi sebesar 2,81% dan TWP90 pada April 2023 sebesar 2,82%.
Lalu pada Mei 2023, TW90 tercatat melonjak menjadi 3,36%. Pada Juni dan Juli 2023, TW90 masih terbilang tinggi di level 3,29% dan 3,47%.
"Ini siklus kebutuhan. Jadi, ketika lebaran biasanya permintaan P2P lending meningkat. Nah, nanti 90 hari kan harus bayar, biasanya susah bayar di situ. Naik TWP90-nya," terang Huda.
15 Fintech Miliki TWP90 di Atas 5%
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, LKM dan LJK Lainnya OJK Agusman menjelaskan alasan TWP90 pada posisi April 2024 menurun menjadi 2,79%.
Menurutnya, penurunan TWP90 pada April 2024 terjadi karena jumlah nominal pendanaan macet menurun dari bulan sebelumnya.
"Penurunan TWP90 dimaksud terutama karena jumlah nominal pendanaan macet menurun dari Rp1,83 triliun pada Maret 2024 menjadi Rp1,75 triliun pada April 2024," jelas Agusman kepada media, Selasa (11/6).
Penurunan TWP90 pada posisi April 2024 menunjukkan adanya perbaikan kualitas pendanaan industri fintech lending, yang berdampak bagi terjaganya tingkat pengembalian bagi para lender, termasuk perbankan.
Baca Juga: Lender Amsyong, OJK Minta Fintech P2P Lending Genjot Asuransi Kredit
Lebih lanjut, Agusman menyebutkan bahwa berdasarkan data posisi akhir April 2024, terdapat 15 Penyelenggara fintech P2P lending yang memiliki TWP90 di atas 5%.
"Berdasarkan POJK 10/2022, TWP90 dihitung dari outstanding pendanaan yang wanprestasi di atas 90 hari sejak tanggal jatuh tempo atau yang termasuk dalam kategori pendanaan macet," tuturnya.
Ia menambahkan, OJK mengambil serangkaian langkah untuk menekan angka gagal bayar di industri pinjaman online. Yakni dengan terus mengawasi Penyelenggara LPBBTI, menyusun perubahan POJK 10/2022, serta melakukan upaya pengembangan dan penguatan industri LPBBTI sebagaimana tertuang dalam Roadmap Pengembangan dan Penguatan Industri LPBBTI periode 2023 – 2028.
Outstanding pembiayaan pada industri fintech P2P lending pada April 2024 mencapai Rp62,74 triliun.
Angka tersebut tercatat naik sebesar 24,16% secara tahunan (year on year/yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya, yang sebesar Rp50,53 triliun.
apaian pada April 2024 juga naik dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu Maret 2024 yang sebesar Rp62,17 triliun, atau naik 21,85%.