c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

24 Juni 2025

16:23 WIB

Tumbuh 40%, KPEI Bukukan Laba Bersih Rp149,17 M Pada 2024

Laba bersih yang dicatatkan KPEI mencapai Rp149,17 miliar pada 2024. Angka ini naik sebesar 40,75% jika dibandingkan pada tahun 2023 yang sebesar Rp105,98 miliar.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Khairul Kahfi

<p dir="ltr" id="isPasted">Tumbuh 40%, KPEI Bukukan Laba Bersih Rp149,17 M Pada 2024</p>
<p dir="ltr" id="isPasted">Tumbuh 40%, KPEI Bukukan Laba Bersih Rp149,17 M Pada 2024</p>

KPEI telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun 2025 dengan mencatat pendapatan sebesar Rp697,12 miliar pada 2024. Dok KPEI

JAKARTA - PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun 2025. Hasilnya, KPEI mencatatkan pendapatan sebesar Rp697,12 miliar pada 2024, atau tumbuh 18,52% dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp588,18 miliar.

Sejalan dengan peningkatan kegiatan pengembangan usaha, beban usaha meningkat sebesar 11,05% menjadi Rp512,43 miliar. 

Adapun, laba bersih yang dicatatkan KPEI mencapai Rp149,17 miliar pada 2024. Angka ini naik sebesar 40,75% jika dibandingkan pada tahun 2023 yang sebesar Rp105,98 miliar.

Nilai laba bersih ini turut meningkatkan nilai ekuitas menjadi Rp2,51 triliun, atau naik 15,67% dibandingkan tahun sebelumnya.

Direktur Utama KPEI Iding Pardi mengungkapkan, pendapatan KPEI 2024 yang mencapai sebesar Rp697,12 miliar, didorong oleh peningkatan Rata-Rata Nilai Transaksi Harian Bursa (RNTH).

"Pendapatan KPEI tahun 2024 mencapai Rp697,12 miliar atau tumbuh 18,52% dibanding tahun sebelumnya, hal ini didorong oleh peningkatan RNTH," kata Iding dalam keterangan resmi, Jakarta, Selasa (24/6).

Baca Juga: Pendapatan KPEI 2023 Turun 22,68%, Ini Sebabnya

Iding menyampaikan bahwa RNTH tahun 2024 tercatat sebesar Rp12,87 triliun, atau meningkat 19,72% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Dengan nilai RNTH tersebut, KPEI mencatatkan nilai penyelesaian transaksi sebesar Rp4,24 triliun, dengan efisiensi transaksi mencapai 57,30%. 

Pada layanan lainnya selama 2024, nilai transaksi Pinjam Meminjam Efek mencapai Rp54,11 miliar, sementara nilai transaksi Triparty Repo sebesar Rp531,32 miliar.

Sebagai bagian dari fungsi manajemen risiko, per akhir 2024, KPEI mengelola total agunan senilai Rp33,13 triliun, yang terdiri dari Rp26,20 triliun agunan online dan Rp6,92 triliun agunan offline

Nilai Cadangan Jaminan yang dikelola KPEI juga menunjukkan peningkatan, dari Rp194,14 miliar pada 2023 menjadi Rp199,44 miliar di 2024. Adapun, total nilai Dana Jaminan tumbuh dari Rp7,74 triliun menjadi Rp8,52 triliun pada 2024.

Untuk segmen Pasar Uang dan Valuta Asing (PUVA), yaitu produk Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), KPEI mencatat nilai outstanding transaksi sebesar US$22 juta per akhir 2024. 

Total nosional transaksi DNDF selama 2024 mencapai US$382 juta, dengan posisi nett nosional sebesar US$322 juta. 

Dengan nilai tersebut, KPEI telah melakukan efisiensi netting sebesar 15,7%, yang diharapkan terus meningkat seiring bertambahnya jumlah anggota dan transaksi PUVA. Per akhir 2024, anggota kliring PUVA tercatat sebanyak delapan bank.

Secara keseluruhan, Iding menegaskan, Rapat menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan, Laporan Kuangan, dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2024. 

Rapat juga menyetujui alokasi laba bersih tahun buku 2024 untuk Cadangan Jaminan sebesar Rp7,46 miliar dan untuk Cadangan Wajib sebesar Rp80 miliar. 

Selain itu, Rapat menyetujui penunjukan kantor akuntan publik untuk mengaudit buku-buku Perseroan tahun buku 2025. Selain kinerja operasional dan keuangan, KPEI juga berhasil mencatat berbagai pencapaian strategis selama 2024.

Di antaranya, berhasil mempertahankan empat sertifikasi ISO, yaitu ISO 9001:2015 (Sistem Manajemen Mutu), ISO 27001:2022 (Sistem Manajemen Keamanan Informasi), ISO 22301:2019 (Sistem Manajemen Kelangsungan Usaha), dan ISO 37001:2016 (Sistem Manajemen Anti Penyuapan). 

KPEI juga memperoleh pengakuan sebagai Qualifying Central Counterparty (QCCP) dari Bank Indonesia dan menambah sembilan pemegang saham baru sebagai bagian dari pengembangan usaha di segmen PUVA.

Sekadar informasi, rapat dihadiri oleh seluruh pemegang saham KPEI, yaitu PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Bank Indonesia, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Maybank Indonesia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk.

Rapat dipimpin oleh Komisaris Utama Hoesen, dengan didampingi oleh jajaran Komisaris Ronald Waas dan Uriep Budhi Prasetyo. Adapun, jajaran Direksi KPEI yang hadir, yaitu Direktur Utama Iding Pardi, serta Direktur Antonius Herman Azwar dan Umi Kulsum.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar