09 Oktober 2025
19:10 WIB
Tumbuh 5,8%, BI Proyeksi Penjualan Eceran RI di September Moncer
Bank Indonesia memperkirakan kinerja penjualan eceran per September 2025 akan meningkat ke level 222,9 poin secara tahunan. Adapun kinerja penjualan eceran September 2024 berada di level 210,6.
Seorang warga memilih produk beras merah kemasan saat berbelanja di salah satu swalayan di Denpasar, Bali, Selasa (15/7/2025). Antara Foto/Nyoman Hendra Wibowo
JAKARTA - Bank Indonesia memperkirakan kinerja penjualan eceran per September 2025 akan meningkat ke level 222,9 poin secara tahunan. Adapun kinerja penjualan eceran September 2024 berada di level 210,6.
"Indeks Penjualan Riil (IPR) September 2025 diprakirakan tumbuh sebesar 5,8% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 3,5% (yoy)," jelas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso, Jakarta, Kamis (9/10).
Baca Juga: Survei BI Perkirakan Penjualan Eceran Juli 2025 Naik
Berdasarkan kelompoknya, peningkatan pertumbuhan IPR diperkirakan berasal dari Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang tumbuh 7,3% (yoy), Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya 4,0% (yoy), dan Barang Budaya dan Rekreasi 4,0% (yoy).
Secara tahunan, peningkatan penjualan eceran September 2025 diperkirakan terjadi di Makassar yang tumbuh 2,8% (yoy), Semarang, termasuk Purwokerto 9,2% (yoy), dan Surabaya 18,0% (yoy).
Meski demikian, IPR September 2025 diperkirakan bakal terkontraksi tipis sebesar 0,3% (mtm), setelah tumbuh 0,6% (mtm) bulan sebelumnya. Adapun IPR Agustus 2025 berada di level level 223,6 poin.
Penurunan penjualan tersebut bakal terjadi pada Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau sebesar 0,4% (mtm) serta Subkelompok Sandang sebesar 5,7% (mtm).
Sementara itu, beberapa kelompok yang masih tercatat meningkat antara lain, Kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya sekitar 3,1% (mtm), Peralatan Informasi dan komunikasi 1,8% (mtm), dan Suku Cadang dan Aksesori 0,1% (mtm).
Secara bulanan, penjualan eceran di beberapa kota masih tercatat tumbuh, antara lain, Makassar 3,2% (mtm), Bandung 1,9% (mtm), dan Jakarta 1,3% (mtm). Sementara itu, penurunan tercatat pada beberapa kota seperti Manado sekitar 2,3% (mtm), Surabaya 1,4% (mtm), dan Denpasar 1,5% (mtm).
Pada Agustus 2025, IPR secara tahunan tumbuh sebesar 3,5% (yoy). Pertumbuhan tersebut terutama didukung oleh peningkatan penjualan Subkelompok Sandang.
Baca Juga: BI: Momen Libur Sekolah dan Diskon Perkuat Penjualan Eceran Juni 2025
Secara bulanan, penjualan eceran pada Agustus 2025 tumbuh sebesar 0,6% (mtm), meningkat dari kontraksi sebesar 4,1% (mtm) pada Juli 2025.
"(Pergerakan IPR Agustus 2025) seiring dengan terjaganya permintaan pada periode peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia 2025," paparnya.
Perkiraan Penjualan-Harga Barang Eceran November 2025 dan Februari 2026
Di sisi lain, laporan Survei Penjualan Eceran BI juga menunjukkan, responden memperkirakan penjualan eceran meningkat pada tiga bulan yang akan datang, yakni November 2025, namun turun pada enam bulan yang akan datang, yakni Februari 2026.
"Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) November 2025 sebesar 146,8 poin, atau lebih tinggi dibandingkan 143,0 poin pada periode sebelumnya didorong oleh persiapan HBKN Natal," ucap laporan.
Sementara itu, IEP Februari 2026 tercatat sebesar 142,3 poin, lebih rendah dari periode sebelumnya sebesar 157,5 poin disebabkan oleh berkurangnya jumlah hari kerja.
Meski demikian, BI mencatat, IEP tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata IEP Februari dalam 3 tahun terakhir sebesar 127,7 poin, "(Level tinggi IEP) ditengarai dipengaruhi oleh permintaan pada bulan Ramadan 1447 H yang jatuh pada akhir Februari 2026," urainya.
Dari sisi harga, tekanan inflasi pada November 2025 dan Februari 2026 diperkirakan stabil. Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) November 2025 dan Februari 2026 masing-masing sebesar 134,6 poin dan 169,2 poin, relatif stabil dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar 134,8 poin dan 169,3 poin.