c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

08 Agustus 2023

12:30 WIB

Tumbuh 5,71%, Menkeu: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Keren Abis!

Di tengah ekonomi dunia yang melesu, Indonesia berhasil melanjutkan pertumbuhan ekonomi konsisten di atas 5%-an selama tujuh kuartal terakhir.

Penulis: Khairul Kahfi

Tumbuh 5,71%, Menkeu: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Keren Abis!
Tumbuh 5,71%, Menkeu: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Keren Abis!
Ilustrasi. Menteri Keuangan Sri Mulyani berbicara saat menghadiri LPDP Festival 2023 di Jakarta, Kamis (3/8/202 3). BPMI Setpres/Kris

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, pertumbuhan ekonomi kuartal kedua yang mencapai 5,71% (yoy) begitu membanggakan. Pasalnya, capaian ini melanjutkan pertumbuhan ekonomi konsisten di atas 5%-an selama tujuh kuartal terakhir, di tengah ekonomi dunia yang melesu.

Kereeen habis. Ini suatu pencapaian yang sangat baik, pada saat banyak negara lain justru mengalami perlemahan ekonomi,” ujarnya dikutip dalam akun resmi @smindrawati yang dipantau Validnews, Jakarta, Selasa (8/8).

Dirinya pun membandingkan realisasi pertumbuhan Indonesia saat ini dengan proyeksi ekonomi IMF untuk negara maju anggota G7 yang sangat rendah. IMF dalam World Economic Outlook Juli 2023 memproyeksi, pertumbuhan ekonomi global 2023 akan melambat dibanding 2022. 

Sementara, pertumbuhan ekonomi negara berkembang diproyeksikan tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi global dan negara maju. Pertumbuhan ekonomi dunia akan melandai dari 3,5% (2022) menjadi 3% (2023); sementara pada saat yang sama negara berkembang akan tetap bertahan di kisaran 4%, sedangkan negara maju menurun dari 2,7% menjadi 1,5%.

Baca Juga: Menko: Belanja Pemerintah Perkuat Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III

Menkeu menerangkan, pertumbuhan kuartal kedua Indonesia disumbangkan oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh tinggi sebesar 5,23% (yoy). Kenaikan ini ini bisa terjadi karena pemerintah berhasil menurunkan inflasi, menjaga daya beli masyarakat dan confidence konsumen. 

“Bantuan sosial tambahan, membantu mereka yang tidak mampu. (Sementara) kegiatan Idulfitri dan THR Gaji ke-12 ikut mendorong kuat (konsumsi RT),” jelasnya. 

Dorongan konsumsi rumah tangga tercermin dari peningkatan mobilitas masyarakat selama periode libur hari besar keagamaan (HBKN) dan libur sekolah. Kelompok konsumsi rumah tangga tumbuh tinggi antara lain, Transportasi dan Komunikasi; Pakaian, Alas Kaki dan Jasa Perawatannya; serta Restoran dan Hotel.

Kemudian, sektor Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi berhasil tumbuh kuat sebesar 4,63% (yoy). Menkeu menjelaskan, capaian investasi bisa terjadi karena dukungan kebijakan struktural dan insentif pemerintah untuk mendorong investasi. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, PMTB tumbuh positif pada seluruh kelompok barang modal, kecuali kelompok peralatan lainnya. PMTB fisik mengalami pertumbuhan positif utamanya untuk pembangunan jalan, irigasi dan jaringan yang dilakukan oleh pemerintah. 

Sementara pertumbuhan PMTB didorong oleh impor barang-barang modal. Adapun belanja modal pemerintah terindikasi tumbuh positif dibanding kuartal II/2022.

“Belanja Pemerintah (lewat) APBN yang melonjak tinggi 10,62% (yoy), mendorong kegiatan ekonomi,” ucapnya.

Baca Juga: BKF: Pertumbuhan PDB Kuartal II Lampaui Ekspektasi Pasar

Meski begitu, Sri Mulyani juga menyoroti kinerja ekspor yang tumbuh negatif 2,75% (yoy) karena pelemahan ekonomi global. Sementara kinerja impor yang minus 3,08% (yoy) terpengaruh jumlah hari kerja.

Bendahara negara juga mengklaim, pertumbuhan ekonomi secara spasial atau daerah juga merata di kuartal kedua. Dengan Jawa tumbuh 5,18% (yoy); Sumatera tumbuh 4,90% (yoy); Kalimantan tumbuh 5,56% (yoy); Sulawesi tumbuh 6,64% (yoy); Bali-Nusa Tenggara tumbuh 3,01% (yoy); dan Maluku-Papua tumbuh 6,35% (yoy).

“Berbagai pembangunan infrastruktur mendorong pemerataan pembangunan seluruh negeri,” terangnya.

Ke depan, pemerintah akan terus berupaya menjaga momentum pemulihan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

“Fokus terus ciptakan lapangan kerja, menurunkan pengangguran, memberantas kemiskinan, stunting, mengurangi kesenjangan dan menciptakan kesejahteraan yang adil dan merata,” ucap Sri Mulyani.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar