c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

31 Agustus 2023

19:31 WIB

Tren Penggunaan Paylater Anak Muda, Ini Kata Kredivo

Kredivo menilai paylater kini terus bertumbuh menjadi pilihan metode pembayaran bagi masyarakat, termasuk anak muda.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Fin Harini

Tren Penggunaan <i>Paylater</i> Anak Muda, Ini Kata Kredivo
Tren Penggunaan <i>Paylater</i> Anak Muda, Ini Kata Kredivo
Tampilan aplikasi Kredivo, penyedia layanan paylater, pada layar ponsel. ValidNewsID/Arief Rachman

JAKARTA - Paylater sebagai salah satu metode pembayaran cicilan kini penggunaannya semakin masif apalagi di kalangan anak muda. Akibatnya, kecenderungan dari anak muda memiliki kredit macet cukup tinggi.

Dari data BPS, peminjam usia muda tercatat mempunyai peningkatan rata-rata peminjaman. Pada awal 2021, rata-rata peminjaman usia 19 tahun hanya Rp700.000, lalu pada Juni 2022 menjadi Rp4,6 juta walaupun kembali ke angka Rp2,3 juta pada Juni 2023.

Padahal penghasilan rata-rata Pemuda Indonesia tidak lebih dari Rp2 juta perbulan.

Selain itu, rata-rata tunggakan utang pinjol di usia muda juga mengalami kenaikan cukup tinggi di mana rata-rata tunggakan utang usia di bawah 19 tahun pernah mencapai Rp4 juta lebih dari tahun 2002.

Menanggapi hal ini, Indina Andamari, SVP Marketing & Communications Kredivo, mengatakan, penggunaan paylater kini tidak terbatas untuk pemenuhan kebutuhan belanja saja.

Menurut survey internal Kredivo, penggunaan paylater juga untuk membayar kebutuhan bulanan rutin seperti listrik dan air (43,8%) dengan cicilan tenor kurang satu tahun. Mayoritas pengguna juga menyatakan alasannya menggunakan paylater untuk memenuhi kebutuhan mendadak/mendesak yaitu sebanyak 52,1%.

"Paylater sebagai instrumen keuangan bertujuan membantu masyarakat untuk mendapat akses kredit secara cepat, mudah, dan aman. Paylater kini terus bertumbuh menjadi pilihan metode pembayaran bagi masyarakat," katanya dalam pernyataan resmi, Kamis (31/8).

Baca Juga: Ekonom: Generasi Muda Jadi Target Potensial Pinjol dan Paylater

Sebagai platform keuangan yang resmi berizin dan diawasi oleh OJK, Kredivo, katanya memiliki inovasi sistem penilaian skor kredit yang mampu menganalisis kelayakan kredit calon pengguna secara real-time dan terintegrasi dengan SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan).

Teknologi AI buatan sendiri ini mampu menganalisa profil calon peminjam secara lebih cepat, akurat, komprehensif, dan mengurangi kebiasan data, serta mampu memprediksi kemungkinan adanya kredit macet sejak proses pendaftaran sehingga matrik risiko bisa terjaga.

Selain itu, ia menegaskan pihaknya juga rutin mengirimkan pengingat kepada pengguna mengenai tanggal pembayaran tagihan dan dapat membantu pengguna menghindari keterlambatan pembayaran. Hingga kini, Kredivo telah memfasilitasi sekitar 9 juta pengguna.

“Pada prinsipnya, pengembangan teknologi penilaian skor kredit melalui inovasi yang dilakukan oleh Kredivo bertujuan untuk menjembatani credit gap di Indonesia, terlebih mengingat lebih dari separuh populasi di Indonesia tergolong underbanked, yaitu memiliki keterbatasan mengakses layanan keuangan," jelas dia.

Dengan demikian, ia mengatakan penggunaan layanan fintech seperti paylater sebagai akses kredit pertama dapat menjadi cara bagi masyarakat yang belum menjangkau produk keuangan untuk dapat membangun riwayat kredit yang baik.

"Meski demikian, dibutuhkan pengelolaan cicilan dan tanggung jawab yang baik dari setiap pengguna agar riwayat kredit tersebut dapat menjadi batu loncatan yang membantu mereka mendapatkan akses layanan keuangan konvensional lainnya seperti kredit kendaraan maupun KPR yang nominalnya lebih besar,” jelas Indina.

Di sisi lain ia menilai penggunaan paylater seperti Kredivo akan berdampak positif atau negatif terhadap skor kredit seseorang karena riwayat pembayaran terkoneksi dengan SLIK.

Oleh karena itu, pihaknya terus menghimbau masyarakat di berbagai kanal edukasi untuk menerapkan prinsip responsible borrowing, yaitu menggunakan fasilitas pinjaman secara bijak dan bertanggung jawab, termasuk mengetahui hak dan kewajiban pengguna serta membayar cicilan tepat waktu.

Selain itu ia menegaskan bahwa Kredivo juga berkomitmen untuk terus menerapkan responsible lending, yaitu menerapkan bunga rendah yang rasional dan terjangkau, selektif dalam menyalurkan kredit.

"Ini dibuktikan dengan tingkat gagal bayar konsumen yang rendah, serta memberikan limit kredit secara proporsional sesuai dengan tenor dan kemampuan membayar konsumen," imbuhnya.

Tren penggunaan Paylater
Masih dalam survei yang sama, jumlah pengguna paylater pun naik signifikan, didukung oleh data yang menunjukkan bahwa 78,6% dari total pengguna paylater telah menggunakan layanan ini selama lebih dari 1 tahun.

Jumlah ini meningkat sebesar 22,7% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang hanya mencapai 55,9%. Angka tersebut mencerminkan tingkat kepercayaan masyarakat serta tingkat kenyamanan bertransaksi menggunakan paylater.

"Kredivo sebagai pelopor paylater di Indonesia pun melihat bahwa faktor kemudahan pendaftaran, tenor beragam serta bunga terjangkau yang ditawarkan paylater menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk mendapat akses kredit melalui paylater," kata Indina.

Ini juga terlihat dari catatan BPS terkait tren penggunaan pinjaman online (pinjol) fintech lending oleh generasi Z dan milenial.

Tercatat lewat angka kredit macet dengan tunggakan di atas 90 hari, dengan debitur rentang usia 19-34 tahun yang mencapai Rp766,40 miliar.

Angka tersebut tercatat mencapai 53,9% dari total kredit macet fintech lending. Kemudian, nasabah usia di bawah 19 tahun mencatatkan kredit macet sebesar Rp1,71 miliar.

Baca Juga: Marak Penipuan Transaksi Digital, Ini Saran Kredivo

Indina mengatakan, kehadiran teknologi memainkan peran krusial dalam transformasi sektor keuangan di Indonesia, utamanya dalam membuka akses layanan keuangan berbasis digital, termasuk layanan kredit.

"Paylater sebagai pelaku keuangan digital pun terus berkembang, bahkan telah mampu membuka akses kredit pertama setidaknya bagi 60,9% responden dari total 9.239 responden," katanya.

Ia menuturkan, adapun beberapa faktor yang menjadi perhatian pengguna dalam menggunakan paylater yaitu aman karena sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK (62,1%), tenor bervariasi (59%), dan fleksibilitas pembayaran cicilan (56,2%).

Tren penggunaan paylater lainnya adalah adanya peningkatan dalam pemilihan lama cicilan atau tenor 12 bulan di 2023 sebanyak 28,1%, dibandingkan tahun sebelumnya 19,2%.

"Ini, sejalan dengan masih tingginya kebutuhan masyarakat akan alternatif pembiayaan yang terjangkau dan cepat," kata dia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar