07 Agustus 2023
15:32 WIB
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Direktur Corporate Affairs Tokopedia, Nuraini Razak menyatakan 100% penjual yang berdagang lewat platformnya merupakan penjual lokal. Ia pun menegaskan, tidak ada perdagangan lintas batas melalui Tokopedia.
"Jadi kalau ada barang di Tokopedia sudah pasti barang yang dijual oleh penjual lokal Indonesia yang (barangnya) sudah pasti lewat jalur impor di biasa. Jadi kalau barangnya impor atau tidak impor, kita sama seperti yang ada di mall ya; pasti lewat impor biasa. Itu yang bisa kami pastikan. Kami pastikan adalah penjualnya ada di indonesia," katanya kepada Validnews, Senin (7/8).
Ia mengatakan Tokopedia memiliki setidaknya 1,8 miliar produk pada kuartal awal tahun 2023. Beberapa produk seperti makanan dan minuman, kecantikan, kesehatan, rumah tangga menjadi yang paling populer.
Baca Juga: Hari Pajak Nasional, Berikut Cara Bayar Pajak di Tokopedia
Sementara itu, terdapat lebih dari 14 juta penjual dan hampir 100% merupakan pelaku UMKM lokal. Tokopedia, lanjutnya, hingga kini tidak menyediakan akses bagi penjual luar negeri untuk langsung berjualan di Indonesia.
"Karena, kita tidak bisa mendatangkan barang dari penjual luar negeri langsung masuk ke Indonesia. Tokopedia mendukung UMKM lokal, karena sampai saat ini kita nggak ada penjual asing di Tokped. Kami fokusnya hanya ke penjual lokal dulu karena potensinya masih besar," sebutnya.
Saat ditanya mengenai apakah penjual lokal bisa menjual barangnya ke luar negeri, Nuraini mengatakan saat ini pihaknya memang belum menyediakan fitur untuk ekspor barang lokal Indonesia agar bisa dikenal mancanegara. Namun ia menjelaskan bahwa beberapa kali pihaknya telah membantu penjual Indonesia untuk hadir di event bergengsi luar negeri.
"Kita sudah banyak juga bantu misalnya Fashion Week di Amerika fashion Week di London dan ada juga di Jepang. Jadi itu juga kita bantu sebenarnya untuk ekspansi ke luar negeri," sebutnya.
Baca Juga: Tokopedia: Sumatra Utara Alami Pertumbuhan Transaksi Online
Sebagai informasi, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki sebelumnya pernah mengatakan pada saat Kemenkop UKM hendak menelurkan kebijakan subsidi untuk membantu UMKM yang berjualan online pada saat pandemi covid-19, tidak ada satu pun pelaku e-commerce yang bisa memisahkan antara produk UMK dan produk impor.
“Yang mereka bisa pastikan adalah yang jualan di online adalah UMKM dan mereka tidak bisa pastikan produknya ini. Jadi jangan bohongi saya,” katanya.
Teten menekankan larangan penjualan cross border commerce atau lintas negara di ritel online. Hal ini merupakan satu dari tiga hal yang perlu diatur pemerintah agar produk UMKM bisa juara di pasar digital Indonesia.
"Ritel dari luar negeri tidak boleh lagi menjual produknya langsung ke konsumen. Mereka harus masuk lewat mekanisme impor biasa terlebih dahulu, setelah itu baru boleh menjual barangnya di pasar digital Indonesia,” kata Menteri Teten.