c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

03 Februari 2023

11:00 WIB

Tinjau Manyar Smelter Project, Wamendag Dorong Hilirisasi Industri

Selain dapat mendongkrak nilai jual komoditas, hilirisasi membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dan meningkatkan peluang usaha di dalam negeri.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

Tinjau Manyar Smelter Project, Wamendag Dorong Hilirisasi Industri
Tinjau Manyar Smelter Project, Wamendag Dorong Hilirisasi Industri
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga saat mengunjungi Manyar Smelter Project milik PT Freeport Indonesia. Kemendag/Dok

GRESIK - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menuturkan, pemerintah terus mendorong kemajuan pengembangan Manyar Smelter Project, sebagai upaya akselerasi hilirisasi industri atau menciptakan nilai tambah pada produk tambang. 

Pasalnya pemerintah menerangkan, selain dapat mendongkrak nilai jual komoditas, hilirisasi membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dan meningkatkan peluang usaha di dalam negeri. 

Wamendag berharap, strategi mengekspor barang setengah jadi dan barang jadi dapat menjaga pertumbuhan ekonomi nasional.

“Pemerintah mengapresiasi dan terus mendorong proses pembangunan Manyar Smelter Project milik PTFI (PT Freeport Indonesia), sebagai upaya akselerasi hilirisasi industri atau menciptakan nilai tambah pada produk tambang,” jelasnya dalam keterangan pers yang diterima, Jakarta, Jumat (3/2).

Baca Juga: Himbara Komitmen Dukung Hilirisasi Industri

Jerry juga mengungkapkan, pemasangan tiang pancang di area jantung smelter sudah selesai seluruhnya dengan jumlah 18 ribu. Hingga Desember 2022, kemajuan fisik secara kumulatif total proyek 51,7% dengan total serapan biaya berkisar Rp25 triliun. 

Adapun tenaga kerja yang terserap mencapai 11 ribu pekerja, yang sebanyak 98%-nya merupakan tenaga kerja Indonesia. Lebih rinci, separuhnya berasal dari Jawa Timur.

Sejalan dengan itu, Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, kemajuan pembangunan smelter tersebut merupakan capaian luar biasa. 

Menurutnya, hal ini dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain.

“Kemajuan pembangunan Smelter Manyar Project PTFI luar biasa. Pemerintah optimistis, bahwa konstruksi akan rampung tepat waktu pada Desember 2023,” tutur Airlangga.

Menko melanjutkan, smelter perlu melalui proses pre-commissioning dan commissioning sebelum dapat beroperasi penuh layaknya pabrik-pabrik lain. Kedua tahap akan ditempuh untuk memastikan seluruh fasilitas berfungsi tanpa kendala dan berlangsung sekitar lima bulan sebelum beroperasi pada Mei 2024.

Selain fasilitas pemurnian dan pengolahan konsentrat tembaga, smelter Manyar akan dilengkapi dengan fasilitas pendukung, seperti precious metal refinery (PMR). PMR berfungsi mengolah lumpur anoda dari hasil olahan pemurnian konsentrat tembaga menjadi emas dan perak. 

Fasilitas tersebut diproyeksikan mampu menghasilkan rata-rata 35 ton hingga maksimal 60 ton emas/tahun.

Baca Juga: Indef: Larangan Ekspor Demi Hilirisasi Komoditas Tak Tepat Sasaran

Sementara itu, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menguraikan, pembangunan Manyar Smelter Project hingga akhir 2022 telah menghabiskan biaya investasi sebesar US$1,63 miliar atau setara Rp25 triliun, dari nilai total investasi sebanyak US$3 miliar atau setara Rp45 triliun. 

Smelter dengan desain single-line terbesar di dunia tersebut akan mampu mengolah konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta dry metric ton (dmt). 

Selanjutnya, menghasilkan katoda tembaga hingga 600 ribu ton/tahun.

Usai meninjau Manyar Smelter Project milik PTFI, Wamendag Jerry bersama Menperin Agus juga mendampingi Menko Airlangga menghadiri rapat di kantor pengelola KEK Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik, dan PT Petro Oxo Nusantara (PON). 

Rapat-rapat tersebut membahas kondisi terkini masing-masing KEK JIIPE Gresik dan PT PON serta mengulas bentuk dukungan pemerintah untuk meningkatkan kinerja, baik KEK JIIPE Gresik maupun PT PON.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar