30 Juli 2024
17:03 WIB
Tiket.com Sebut Generasi Z Paling Sadar Pariwisata Berkelanjutan
Tiket.com menyebut salah satu generasi yang cukup memiliki perhatian besar dan kesadaran akan pariwisata berkelanjutan adalah generasi Z
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Suasana sungai di Ledok Sambi, Kaliurang, Yogyakarta. Shutterstock/neda_asyasi
JAKARTA - Co-Founder dan Chief Marketing Officer (CMO) Tiket.com Gaery Undarsa memproyeksikan, keinginan masyarakat akan liburan yang mementingkan aspek berkelanjutan meningkat.
"Ini prediksi, jadi sebenarnya kita jujur kita tidak punya numbers-nya cuma kalau saya bisa lihat misalnya contoh dari 20.000 hotel di Indonesia itu 700 sekarang sudah diakomodasikan dengan Tiket Green," kata Gaery dalam acara Power Lunch bersama GDP Venture, Selasa (30/7).
Tiket.com melihat peningkatan minat masyarakat terhadap tren pariwisata berkelanjutan. Untuk itu sebagai online travel agent (OTA), dia berkomitmen untuk aktif mempromosikan praktik ramah lingkungan dalam industri pariwisata tanah air.
Menurut Gaery, salah satu generasi yang cukup memiliki perhatian besar dan kesadaran akan pariwisata berkelanjutan adalah generasi Z.
Mereka, kata Gaery, memiliki prioritas besar dalam melakukan travelling serta cukup selektif dalam memilih akomodasi.
Baca Juga: Memahami Konsep Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
"Gen Z itu mereka punya prioritas yang berubah, yaitu travel menjadi agenda yang utama saat ini. Jadi biasanya anak zaman sekarang mereka justru travel menjadi prioritas. Jadi kalau ditanya ke depannya Saya cukup yakin Gen Z itu akan melakukan travel jauh lebih besar dan jauh lebih banyak, makanya Tiket Green itu sudah pasti mereka lebih melek produk," ucapnya.
Sebagai informasi, fitur Tiket Green adalah fitur untuk melihat ketentuan sertifikasi untuk green sustainable tourism yang ditetapkan untuk akomodasi pariwisata yakni hotel.
Fitur ini telah diluncurkan tiket.com pada April 2024 lalu. Gaery melihat seiring tingginya kesadaran akan menjaga lingkungan, konsep green tourism kini menjadi tren di kalangan para wisatawan.
Dalam menentukan akomodasi yang tergolong masuk ke Tiket Green, pihaknya menetapkan beberapa kriteria tertentu. Misalnya, tata kelola dalam akomodasi dan melakukan kampanye keberlanjutan yang berdampak.
Baca Juga: Transformasi Pariwisata Berkelanjutan Buka Peluang Kerja Hijau
Selanjutnya, meningkatkan praktik konservasi dan pemantauan sumber daya dalam akomodasi ramah lingkungan. Mengelola limbah dan melakukan strategi daur ulang.
Menyelaraskan operasional akomodasi ramah lingkungan dengan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat lokal. Hingga mengevaluasi dan meningkatkan dampak akomodasi ramah lingkungan terhadap lingkungan sekitar dan masyarakat lokal.
Gaery mengungkapkan, 700 hotel yang saat ini sudah merambah pada pariwisata berkelanjutan diharapkan bisa mendapatkan exposure yang lebih baik itu dari pengguna, masyarakat setempat hingga pemerintah.
"Nah klo soal data jadi nanti kita lihat sisi sebenarnya itu kita akan rilis mungkin harusnya di dalam, sebelum 2 bulan lagi. Karena kita akan cek apakah ada impact-nya seperti apa, nanti mungkin akan segera kita bagikan," janjinya.