c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

19 Maret 2022

09:26 WIB

Teten: MotoGP Wajib Jadi Momentum Kebangkitan UMKM Otomotif

Kementerian Koperasi dan UKM sediakan ruang bagi UKM Non-Kuliner sebanyak 83 unit usaha di ajang MotoGP, 34 unit usaha diantaranya bergerak di sektor otomotif.

Editor: Fin Harini

Teten: MotoGP Wajib Jadi Momentum Kebangkitan UMKM Otomotif
Teten: MotoGP Wajib Jadi Momentum Kebangkitan UMKM Otomotif
MenkopUKM Teten Masduki meninjau Pameran Produk Unggulan UMKM Indonesia dan Festival Kuliner Mandalika di NTB, Jumat (18/3/2022). ANTARA/HO-KemenkopUKM

JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM menegaskan gelaran balap internasional, MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat harus menjadi momentum kebangkitan UMKM, khususnya yang bergerak di bidang otomotif.

Menurut dia, hal itu dikarenakan sektor otomotif bisa membawa multiplier effect bagi sektor lain, mulai dari garmen hingga makanan dan minuman. Untuk itu, Teten berharap dengan adanya event MotoGP 2022, kualitas produk UMKM otomotif akan terdongkrak menjadi lebih baik.

"Event MotoGP harus menjadi momentum promosi pariwisata, perdagangan, dan investasi. Namun, secara khusus juga kita ingin promosikan UMKM otomotif," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat (18/3).

Ia juga menekankan saat ini KemenkopUKM telah menetapkan dua prioritas pengembangan produk UMKM masa depan, yakni produk artisan dan produk berbasis inovasi dan teknologi. Menteri Teten optimis MotoGP 2022 nantinya akan menjadi momen yang pas dalam mengembangkan produk artisan di sektor otomotif.

Dengan begitu, dampak positif pun akan dirasakan terhadap perekonomian, khususnya di NTB. Pasalnya, pada gelaran World Superbike (WSBK) November 2021 lalu, Provinsi NTB sudah merasakan dampak positif, seperti pendapatan pajak hiburan sebesar 15%, pajak parkir 30%, hingga pajak hotel dan restoran sebesar 15%.

"Catatan Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTB pun menunjukkan WSBK mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,01%-5,81% pada kuartal IV 2021 untuk Provinsi Nusa Tenggara Barat," paparnya.

MenkopUKM menambahkan, efek peningkatan perekonomian di NTB itu tergambar jelas dari meroketnya okupansi hotel, serta meningkatnya omzet dari sektor jasa transportasi dan para pelaku UMKM yang berjualan selama gelaran WSBK berlangsung.

"Dampaknya pesat. Kesuksesan WSBK lalu digunakan untuk kebangkitan sektor otomotif. Saya lihat UMKM ini banyak industri otomotif dan harus dijadikan momentum," kata Menteri Teten.

Dalam rangka mengimplementasikannya, Kementerian Koperasi dan UKM pun telah menyediakan ruang bagi 83 unit UKM Non-Kuliner di Tenda A, terdiri dari kategori otomotif sebanyak 34   UKM, merhandise dan suvenir 44 UKM, serta healthy product sebanyak 5 unit UKM.

Namun demikian, sektor makanan dan minuman tak luput dari perhatian KemenkopUKM. Teten menyebut pihaknya juga memberi ruang bagi UMKM kuliner di Tenda B dengan kapasitas 44 unit usaha. Di sisi lain, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTB bersama Grab Indonesia pun menyiapkan 45 UKM kuliner.

"Selain itu, Kemenparekraf juga menyiapkan 300 UKM dalam bentuk planogram di Bandara BIZAM dan 10 Food Truck di Beach Park Mandalika. Sedangkan BI menyiapkan 83 UMKM di dalam Sirkuit Mandalika," jabarnya.

Sebagai upaya mempermudah dan mengenalkan produk-produk UMKM dari berbagai stakeholder tersebut, KemenkopUKM sebelumnya juga telah membuat e-katalog yang dapat diakses dengan scanning QR Code di beberapa titik. Pada e-katalog itu, terdapat informasi terkait jenis, harga produk, kontak UMKM, media sosial, dan marketplacedari UMKM unggulan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar