c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

19 Desember 2022

16:19 WIB

Teten: KUR Klaster Bisa Jadi Solusi UMKM yang Terkendala Agunan

KUR Klaster akan disinergikan dengan dana bergulir untuk koperasi yang disalurkan melalui LPDB-KUMKM.

Penulis: Yoseph Krishna

Teten: KUR Klaster Bisa Jadi Solusi UMKM yang Terkendala Agunan
Teten: KUR Klaster Bisa Jadi Solusi UMKM yang Terkendala Agunan
Ilustrasi KUR Klaster. Petani memanen jagung di Mlarak, Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (20/11/2022). Antara Foto/Siswowidodo

JAKARTA – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster punya sederet manfaat bagi para pelaku UMKM, utamanya soal menaikkan kelas usaha mereka ke skala yang lebih tinggi.

"Ini (KUR Klaster) bisa menjadi solusi bagi usaha mikro dan kecil yang terkendala agunan pinjaman. Di sisi lain, kami terus mendorong UMKM memanfaatkan aplikasi digital dalam pencatatan keuangan," imbuhnya di Jakarta, Senin (19/12).

Dalam kegiatan Penyerahan KUR Klaster dan Pembiayaan Dana Bergulir oleh Presiden Joko Widodo, Teten menyebut program itu akan memberi peluang pembiayaan kepada kelompok-kelompok usaha dengan plafon hingga Rp500 juta per unit usaha.

Secara konsep, KUR Klaster ditujukan bagi kelompok usaha yang melibatkan mitra usaha antara lain untuk perkebunan rakyat, perikanan rakyat, peternakan rakyat, industri kecil dan menengah, hingga kelompok yang menggarap produk lokal, berbahan baku lokal, serta usaha produktif lainnya.

Baca Juga: Jokowi Minta KUR Klaster Diperbanyak Untuk Tumbuhkan Bisnis UMKM

Sejauh ini, Teten menyebut KUR Klaster sudah diterapkan di sektor pertanian dan akan diaplikasikan pada sektor lainnya. Dalam hal ini, MenkopUKM tak menutup kemungkinan UMKM yang terhubung perdagangan elektronik juga bisa mengakses KUR Klaster.

Dia menambahkan, KemenkopUKM tengah menggarap piloting KUR Klaster berbasis koperasi dengan menyinergikan KUR dengan dana bergulir dari LPDB-KUMKM. Hal ini akan memperkuat peran koperasi sebagai agregator dan offtaker dengan dukungan pembiayaan berbunga 6%.

"Mereka bisa meningkatkan kesejahteraan usaha mikro dan kecil lewat konsolidasi guna mencapai skala ekonomi, menggantikan peran tengkulak atau memotong rantai perdagangan, serta menjamin supply yang lebih baik ke pasar," jelas Teten.

Manfaat lain dari program KUR Klaster ialah sebagai solusi bagi perbankan supaya kredit tak lagi macet dan memudahkan proses monitoring. 

Kemudian, KUR Klaster juga akan memperkuat kemitraan UMKM dengan usaha besar serta menempatkan pelaku usaha sebagai bagian dari rantai pasok industri.

"Dengan begitu, UMKM bisa meningkatkan kemampuan manajemen usaha, kualitas produksi, dan kapasitas usaha mereka atau naik kelas," kata MenkopUKM.

Baca Juga: Nilai Kolaborasi Usaha Besar-UMKM 2022 Mencapai Rp5,14 Triliun

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya untuk memperbanyak dan memperluas program KUR laster ke berbagai sektor agar meningkatkan penjualan dan model bisnis UMKM.

“Saya senang sekarang ada model KUR klaster, ini benar, memang harus diklasterkan, harus diklasterkan,” kata Jokowi,

Sebagai informasi, penyaluran KUR per 31 Oktober 2022 telah mencapai Rp299,64 triliun kepada 6,26 juta debitur. Angka itu mencapai 80% dari target yang sebelumnya telah ditetapkan sebesar Rp373,13 triliun.

Total outstanding KUR juga berhasil mencapai Rp450 triliun dengan rasio NPL di posisi 1,27%. Menteri Teten menegaskan program KUR telah berkontribusi terhadap peningkatan kredit UMKM dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2022 dengan total outstanding mencapai 25,2% dari total kredit perbankan.

Untuk itu, pemerintah pada 2023 mendatang akan meningkatkan anggaran subsidi bunga dengan target penyaluran KUR sebesar Rp460 triliun. 

Tak sampai situ, penyaluran subsidi bunga juga akan dilanjutkan, khususnya untuk rentang Rp10 juta hingga Rp500 juta, akan mendapat suku bunga 6%.

"Sedangkan untuk KUR super mikro dengan pinjaman di bawah Rp10 juta, bunganya hanya 3%," tegas MenkopUKM Teten Masduki.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar