c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

02 Oktober 2025

11:52 WIB

Terungkap! Segini Kuota Impor Shell Cs Tahun 2025

Jatah impor BBM oleh SPBU swasta, termasuk Shell, nyaris tembus 100% pada September 2025, pemerintah minta sisa kebutuhan memanfaatkan alokasi milik PT Pertamina

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Terungkap! Segini Kuota Impor Shell Cs Tahun 2025</p>
<p id="isPasted">Terungkap! Segini Kuota Impor Shell Cs Tahun 2025</p>

Ilustrasi warga yang mengantri untuk mengisi BBM merk Shell. Tiktok/jejeeee.

JAKARTA - Kelangkaan stok BBM di SPBU swasta masih belum teratasi sampai saat ini. Perusahaan-perusahaan SPBU swasta pun belum mencapai kata 'sepakat' terkait base fuel yang diimpor menggunakan alokasi milik PT Pertamina.

Ya, perusahaan swasta pada akhirnya terpaksa memanfaatkan alokasi impor milik PT Pertamina yang masih tersisa. Pasalnya, kuota impor SPBU swasta sudah nyaris habis sebelum tahun 2025 berakhir.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia tetap kokoh pada pendiriannya untuk tidak memberi tambahan alokasi impor, mengingat pemerintah sudah memberi ekstra 10% kepada SPBU swasta dari realisasi penjualan tahun 2024.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Laode Suleman pun akhirnya membuka data soal kebutuhan bensin SPBU swasta sepanjang tahun 2025. Termasuk, soal alokasi impor dan realisasinya sampai saat ini.

Baca Juga: BBM Langka Di SPBU Swasta Imbas Kebijakan Neraca Komoditas

Misalnya untuk PT Shell Indonesia, mendapat izin untuk impor BBM RON 92 sebesar 329.704 kiloliter (kl), RON 95 119.601 kl, dan RON 98 sebanyak 38.674 KL. Jumlah tersebut sudah termasuk tambahan 10% dari realisasi penjualan tahun lalu.

Realisasi impor oleh Shell sampai saat ini pun sudah melampaui 99% dari yang dialokasikan. Misalnya untuk RON 92 terealisasi 329.490 kl (99,94%), RON 95 119.194 kl (99,66%), dan RON 98 sebanyak 38.586 kl (99,77%).

Kepada Kementerian ESDM, Shell menyatakan kebutuhan tambahan BBM sampai akhir tahun 2025 sebanyak 241.457 kl RON 92, 121.067 kl RON 95, dan 23.134 kl minyak bensin RON 98.

Berikutnya, PT AKR Corporindo yang mendapat lampu hijau dari pemerintah untuk mengimpor minyak bensin RON 92 sebanyak 9.400 kl, termasuk ekstra 10% alokasi impor dari realisasi 2024. PT AKR Corporindo pun telah memprognosakan kebutuhan BBM RON 92 sampai akhir 2025 sebanyak 10.398 kl

Berdasarkan laporan yang diterima Ditjen Migas Kementerian ESDM, PT AKR Corporindo tercatat sudah merealisasikan impor sebanyak 9.285 kl. Jumlah itu setara dengan 98,77% dari alokasi yang ditetapkan.

Kemudian untuk Vivo Energy Indonesia, pemerintah memberikan alokasi impor sebanyak 18.642 kl bensin RON 90, 60.857 kl bensin RON 92, dan 7.302 bensin RON 95 pada tahun 2025 ini.

Sama halnya dengan Shell dan AKR Corporindo, Vivo Energy juga sedikit lagi menghabiskan kuota impor mereka. Untuk RON 90, telah terealisasi 18.632 kl (99,95%), RON 92 sebanyak 60.540 kl (99,48%), dan minyak bensin RON 95 sebanyak 7.240 kl (99,15%).

Sampai akhir 2025 nanti, SPBU Vivo diperkirakan butuh tambahan pasokan sebanyak 31.207 kl untuk RON 90, 15.925 kl RON 92, dan 1.306 kl minyak bensin RON 95.

Berlanjut ke PT Aneka Petroindo Raya, pemerintah memberi izin impor untuk minyak bensin RON 92 dan RON 95, masing-masing sebanyak 97.107 kiloliter dan 11.863 kiloliter untuk periode 2025.

Baca Juga: Yah! BBM Mentah Pertamina Ditolak; Vivo-BP Batal Beli, Shell Ogah

Sampai saat ini, dilaporkan PT Aneka Petroindo Raya telah merealisasikan impor sebanyak 96.386 kl (99,25%) minyak bensin RON 92 dan 11.718 kl (98,77%) minyak bensin RON 95. Lalu sampai akhir tahun, PT APR butuh tambahan pasokan pada kedua jenis bensin tersebut masing-masing 93.747 kl untuk RON 92 dan 13.832 kl untuk RON 95.

Dirjen Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR mengakui stok bensin SPBU swasta lebih cepat habis. Tepatnya pada bulan Agustus dan September, stok SPBU swasta sudah semakin menipis, tapi pemerintah punya tanggung jawab untuk menjaga neraca komoditas,

"Di sisi lain, Pertamina masih memiliki stok yang banyak. Jadi memiliki stok yang banyak sehingga kita mengambil langkah-langkah untuk dapat dikolaborasikan dengan yang stoknya hampir habis," tandas Laode di Gedung Parlemen, Rabu (1/10).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar