c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

16 Januari 2025

08:45 WIB

Tertular Bursa Regional, IHSG Berpotensi Menguat Hari Ini

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia diproyeksi bergerak menguat pada perdagangan Kamis (16/1). Pergerakan IHSG ditopang sentimen positif dari bursa regional.

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Tertular Bursa Regional, IHSG Berpotensi Menguat Hari Ini</p>
<p id="isPasted">Tertular Bursa Regional, IHSG Berpotensi Menguat Hari Ini</p>

Pegawai berjalan di bawah layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (5/8/2024). Antara Foto/Dhemas Reviyanto

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia diproyeksi bergerak menguat pada perdagangan Kamis (16/1). Pergerakan IHSG ditopang sentimen positif dari bursa regional.

“Kospi dan Nikkei dibuka menguat pagi ini, masing-masing 1,39% dan 0,6%. Kami memperkirakan IHSG akan bergerak menguat hari ini, didukung oleh sentimen positif dari bursa regional,” tulis Samuel Sekuritas Indonesia (BEI) dalam laporan riset harian, Kamis (16/1).

Kemarin, Rabu (15/1), pasar saham AS ditutup menguat. Dow naik 1,65%, S&P 500 bertambah 1,83%, dan Nasdaq menguat 2,45%.

“Pasar ditutup lebih tinggi karena harapan tinggi untuk pendapatan bank terbayar dan update inflasi konsumen yang menunjukkan harga utama meningkat kurang dari yang diperkirakan pada bulan Desember,” imbuh Samuel Sekuritas.

Yield UST 10Y melemah 2,91% atau 0,140 bps ke 4,655%, dan USD Index turun 0,11% ke 109,1.

Baca Juga: Jelang Hasil RDG BI, IHSG Dibuka Hijau

Pasar komoditas ditutup beragam pada Rabu (15/1). Harga minyak WTI naik 1,55% ke level US$80,04/bbl, begitu pula minyak Brent naik 2,50% ke level US$82,43/bbl. Harga emas terpantau menguat 0,82% ke level US$2.694/toz. Sementara, harga batu bara turun 1,46% di level US$114,60/ton, dan CPO melemah 1,82% ke level MYR4.362 per ton.

Bursa saham Asia ditutup beragam pada Rabu (15/1), Kospi turun 0,59%, Hang Seng naik 0,34%, dan Shanghai melemah 0,43%.

IHSG ditutup pada level 7.079,6 atau naik 1,77%, dengan net sell asing sebesar Rp593,5 miliar.

Di pasar reguler, investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp563,4 miliar, dan pada pasar negosiasi tercatat net buy asing sebesar Rp30,1 miliar.

Net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan oleh BBRI (Rp429,1 miliar), BMRI (Rp157 miliar), dan BBNI (Rp54,7 miliar).

Net sell asing tertinggi di pasar reguler dicetak oleh BRIS (Rp32,2 miliar), SCMA (Rp23,2 miliar), dan EMTK (Rp19,5 miliar).

Top leading movers emiten SMMA, MDKA, GOTO, sementara top lagging movers emiten BREN, BMRI, BBCA.

Surplus perdagangan Indonesia turun signifikan pada Desember 2024 menjadi US$2,24 miliar, dari US$4,4 miliar pada bulan sebelumnya.

“Angka ini lebih rendah dari proyeksi Samuel Sekuritas sebesar US$3,7 miliar dan konsensus pasar US$3,8 miliar, sekaligus menjadi surplus terkecil sejak Februari 2024,” tulis Samuel Sekuritas.

Baca Juga: Hore! BI Pangkas Suku Bunga Jadi 5,75% di Awal 2025

Penurunan tersebut terutama didorong oleh peningkatan tajam impor, yang tumbuh 11,07% YoY, sangat kontras dengan peningkatan 0,01% yang tercatat pada November dan jauh di atas ekspektasi pasar sebesar 4,84%.

Lonjakan impor mencerminkan efek musiman, yang tercermin dalam kenaikan PMI manufaktur Indonesia pada Desember (51,2).

Namun, hal itu menimbulkan kekhawatiran tentang meningkatnya ketergantungan pada barang-barang asing dan potensi dampaknya pada neraca transaksi berjalan.

Di luar dugaan, Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 bps menjadi 5,75%. Langkah tersebut menjadi bentuk strategi bank sentral untuk mengatasi ketidakpastian global. Dengan melonggarkan kebijakan moneter, Bank Indonesia berharap dapat merangsang pertumbuhan ekonomi.

Samuel Sekuritas menilai langkah ini telah menghasilkan sentimen positif, tercermin pada kenaikan tipis di pasar saham setelah pengumuman tersebut. Keputusan tersebut juga menjadi salah satu upaya untuk mengurangi tekanan pada pasar obligasi Indonesia.

Pagi ini terdapat beberapa emiten yang menjadi sorotan, yakni CTRA, BRIS, EXCL, AADI dan SILO.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar