c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

03 September 2025

17:10 WIB

Tekan Impor, Kementan Ingin RI Produksi Gandum 3 Ribu Ton

Kementan menargetkan penurunan impor gandum, dengan mengejar produksi dalam negeri setidaknya 3 ribu ton setahun.

Penulis: Erlinda Puspita

Editor: Khairul Kahfi

<p>Tekan Impor, Kementan Ingin RI Produksi Gandum 3 Ribu Ton</p>
<p>Tekan Impor, Kementan Ingin RI Produksi Gandum 3 Ribu Ton</p>
Ilustrasi - Petugas memeriksa gandum yang baru dipanen di sebuah gudang milik perusahaan di daerah Qitai, Prefektur Otonom Changji Hui, Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut, 9 Juli 2024. Antara/Xinhua/Ding Lei.

JAKARTA - Kementan tengah berupaya meningkatkan produksi gandum di dalam negeri untuk menekan jumlah impor. Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyebut, Indonesia sudah terlalu banyak mengimpor gandum sehingga jumlahnya perlu dikurangi.

Amran menginformasikan, peningkatan produksi gandum tersebut tengah diujicobakan di beberapa wilayah Indonesia, seperti Provinsi Riau, Jambi, Bengkulu, dan Sumatra Barat, hingga Sulawesi Selatan.

“Impor gandum kita itu sudah mencapai 12 juta ton. Nah kami mengecek seluruh Indonesia, ternyata kami ke Riau, Jambi, dan Bengkulu, kemudian Sumatra Barat, itu ada potensi (produksi gandum) sampai 1 juta ton,” terangnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI, Jakarta, Rabu (3/9).

Baca Juga: Dukung Swasembada, Mentan Jadikan Jambi Pilot Project Gandum RI

Mentan menyebutkan, peluang produksi gandum di beberapa provinsi tersebut bisa dilakukan karena memiliki ketinggian wilayah 800 meter di atas permukaan laut (mdpl). Salah satu yang dia contohkan adalah produksi gandum di Sulawesi Selatan yang berhasil mencapai 5 ton.

“Kami mau mencoba 3.000 ton. Mudah-mudahan ini berhasil, kami coba komunikasi dengan Menteri Kehutanan. Kalau bisa kita tekan ke depan impor ini (gandum), karena ini meningkat dari tahun ke tahun,” imbuhnya.

Dia pun menargetkan, dengan peningkatan produksi gandum lokal secara perlahan, Indonesia malah bisa mengekspor hasil gandum tersebut ke depannya.

Sejalan dengan mimpi Amran agar Indonesia bisa ekspor gandum, Kementan telah mengirim tim delegasi untuk bertemu dengan tim ahli dari Australia dan Yordania. Dia juga menargetkan, agar Indonesia bisa meniru Brasil yang berhasil memproduksi gandum sendiri sebanyak 9 ton per tahun.

“Waktu itu diterima dengan delegasinya. Brasil sekarang sudah tanam gandum dan mereka berhasil produksi 9 ton. Kita sama-sama (negara) tropis,” jelas Amran.

Dalam catatan Validnews, pemerintah memutuskan untuk mengimpor gandum dari Amerika Serikat sebagai bagian dari negosiasi kesepakatan tarif dagang 19%. Impor gandum merupakan salah satu dari 12 poin utama dalam kesepakatan tersebut

Baca Juga: Kementan Rilis 8 Varietas Baru Unggul, Ada Padi Kaya Zinc-Gandum Produktif

Meski mengimpor gandum, Amran mengklaim bahwa pemerintah tetap akan mempertimbangkan perlindungan petani dalam negeri. Ini dilakukan melalui rekomendasi dari Kementan sebagai dasar pelaksanaan impor gandum.

Berdasarkan data BPS, Indonesia mengimpor gandum dengan kode HS 10019919 (gandum, selain gandum durum dan biji gandum, selain biji, gandum layak untuk dikonsumsi manusia) di 2024 sebanyak 2,5 juta ton. Sementara untuk di tahun ini baru sekitar 462 ribu ton.

Kemudian impor gandum dengan kode HS 10019999 (gandum, selain gandum durum dan biji gandum, selain biji, gandum tidak layak untuk dikonsumsi manusia) di 2024 jumlahnya mencapai 430 ribu ton dan sementara di tahun ini tercatat 75 ribu ton.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar