03 Juli 2024
15:40 WIB
Tak Ada Suplai Baru Perkantoran Jakarta, Colliers Nilai Positif
PT Colliers International Indonesia (Colliers Indonesia) menilai positif tidak ada penambahan suplai baru perkantoran untuk kawasan CBD di Jakarta. Ini alasannya.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Fin Harini
Dua warga melintas dengan latar belakang gedung perkantoran di jembatan penyeberangan orang tanpa atap Sudirman, Jakarta, Kamis (16/11/2023). ValidNewsID/Darryl Ramadhan
JAKARTA - Perusahaan konsultan di bidang jasa real estate, PT Colliers International Indonesia (Colliers Indonesia) mengeluarkan Laporan Property Market pada kuartal II-2024. Hasilnya mengungkapkan pada tahun ini tidak ada suplai baru perkantoran untuk kawasan CBD (Central Business District) di Jakarta.
“Kalau kita lihat di sini tahun 2024 atau tahun ini, di CBD itu tidak ada suplai baru sesuai proyeksi,” kata Head of Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto dalam konferensi pers, Rabu (3/7).
Ferry menjelaskan, dengan tidak adanya suplai baru CBD ini merupakan salah satu indikasi yang cukup menggembirakan. Hal ini dikarenakan masih terdapat sekitar 2 juta meter persegi ruang kantor di Jakarta yang kosong, alias belum ditempati.
“Ruang office yang belum dipergunakan atau terutilisasi masih banyak. Sehingga dengan absennya suplai terutama di CBD ini merupakan indikasi bagus,” ucap dia.
Dia melanjutkan, tidak hanya pada tahun 2024, pihaknya melihat belum ada rencana pasokan baru untuk CBD ini bahkan bisa terjadi hingga akhir tahun 2025.
Baca Juga: Colliers: Hunian Apartemen Sewa Dekati Masa Pra Pandemi
“Jadi kita memang tidak melihat ada proyeksi pasok baru sampai akhir tahun 2025,” kata Ferry.
Dia menuturkan, kondisi ini dilihatnya sebagai sesuatu yang positif. Berbeda dengan apartemen yang memiliki jumlah sedikit, menurutnya tidak adanya penambahan suplai bisa menjadi salah satu katalis untuk sektor perkantoran agar bisa lebih bergerak positif.
“Artinya ada potensi bahwa okupansi juga bisa membaik terutama jika nanti kita melihat proyeksi ekonomi kita lebih baik, dengan pemerintahan yang baru, nanti kemudian bisnis bertumbuh dan penyerapan naik sementara suplainya stagnan gitu,” tuturnya.
Sehingga Ferry menyimpulkan untuk bisa melihat penambahan suplai sektor perkantoran di Jakarta akan dirasa sulit. Ini lantaran kekosongan ruang kantor yang masih mencapai 2 juta meter persegi tersebut.
“Jadi membutuhkan waktu cukup panjang ya,” ujarnya.
Baca Juga: Colliers Ungkap Properti Alternatif Penunjang Bisnis Ritel
Sebagai informasi, sebelumnya Colliers mengungkapkan rata-rata suplai perkantoran di kawasan Central Business District sepanjang 2017-2020 sebanyak 357.361 meter persegi. Laporan tersebut merupakan hasil rekapitulasi riset properti di sektor perkantoran di DKI Jakarta.
Sementara itu, pada periode 2021-2024, diproyeksikan suplai perkantoran di kawasan elite tersebut akan jauh berkurang. Di mana, secara rata-rata menjadi 138.839 meter persegi.
Sedangkan rata-rata suplai perkantoran di luar kawasan CBD pada tahun 2017-2020, rata-ratanya mencapai 145.456 meter persegi. Namun pada rentang tahun 2021 sampai 2024, diprediksi akan mengalami penurunan sekitar 93.161 meter persegi.