c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

24 Juli 2024

19:22 WIB

Tahun Ini, BCA Tidak Ada Rencana Stock Split Saham

Tahun ini, BCA tidak ada rencana stock split saham. Harga saham BBCA sudah mulai menyentuh Rp10.000 per saham sejak awal Juli 2024.  

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p>Tahun Ini, BCA Tidak Ada Rencana <em>Stock Split</em> Saham</p>
<p>Tahun Ini, BCA Tidak Ada Rencana <em>Stock Split</em> Saham</p>

Menara Bank BCA yang berada di Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Senin (3/6/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA - Harga saham PT Bank Central Asia Tbk atau BCA (BBCA) sudah mulai menyentuh Rp10.000 per saham sejak awal Juli 2024. Namun begitu, bank swasta terbesar RI itu menegaskan belum berencana untuk melakukan stock split saham atau pemecahan nilai nominal saham.

Menurut Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja, harga saham bank tersebut dirasa pas dan masih terjangkau oleh para investor ritel.

"Kita tegaskan paling tidak tahun ini kita tidak akan ada stock split," kata Jahja dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (24/7).

Sedangkan untuk tahun depan, Jahja mengaku untuk rencana stock split saham belum dibicarakan lebih lanjut dalam Rencana Bisnis Bank (RBB).

"Tahun depan juga belum kita bicarakan dalam RBB. Jadi, kalau memang nanti akan dilakukan, itu kita hitung-hitung dalam RBB," imbuhnya.

BCA sendiri sudah melakukan empat kali stock split. Yakni, sebanyak tiga kali stock split dengan rasio 1:2, tepatnya pada tahun 2001, 2004, dan 2008. Kemudian pada tahun 2021, BBCA kembali melakukan stock split dengan rasio 1:5.

Baca Juga:Laba BCA Tumbuh 11,1% Jadi Rp26,9 T Pada Semester I/2024

Stock split saham BBCA pada Oktober 2021 dilakukan karena harga saham BBCA sudah menembus level Rp35.000 per saham. 

Aksi korporasi stock split tersebut telah disetujui dengan rasio 1:5. Dalam artian, satu saham yang ada, dipecah menjadi lima saham baru.

Artinya, saham BBCA sebesar Rp35.000 kemudian di-split 1:5. Dengan demikian, pada saat itu harga saham BBCA menjadi Rp7.000 per saham.

"Jadi, dari Rp35.000 dibagi 5 jadi Rp7.000, Rp7.000 sekarang sudah Rp10.000. Tapi masih Rp10.000, jadi rasanya saat ini belum diperlukan untuk kita lakukan stock split," jelas Jahja.

Berdasarkan pantauan Validnews, harga saham BBCA pada perdagangan hari ini, Rabu (24/7), ditutup di level Rp10.075 per saham, melemah 100 poin atau 0,98%.

Baca Juga: BCA Jadi Bank Administrator RDN dan Bank Pembayaran 2024-2029

Kendati demikian, jika ditilik lebih jauh, saham BBCA sepanjang tahun ini telah menguat sebesar 650 poin atau 6,90%. Begitu pula dalam setahun terakhir, saham BBCA melonjak sebesar 975 poin atau 10,71%. 

Sekadar informasi, BCA dan entitas anak membukukan laba bersih Rp26,9 triliun pada semester I/2024, atau tumbuh 11,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp24,2 triliun. 

Kenaikan laba tersebut tak lepas dari pertumbuhan kredit BCA yang sebesar 15,5% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp850 triliun per Juni 2024. Pertumbuhan total kredit tersebut berada di atas rata-rata industri. 

Salah satu segmen pertumbuhan tertinggi per Juni 2024 adalah kredit korporasi yang naik 19,9% yoy mencapai Rp388,6 triliun. Kemudian, diikuti kredit komersial yang tumbuh 7,9% yoy menjadi Rp127,8 triliun, dan kredit UKM naik 12,7% yoy hingga menyentuh Rp114,4 triliun. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar