12 Juni 2023
11:16 WIB
Penulis: Khairul Kahfi
JAKARTA - Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) Mei 2023 mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat. Hal tersebut terindikasi dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Mei 2023 sebesar 128,3, lebih tinggi dibandingkan 126,1 pada bulan sebelumnya.
"Menguatnya optimisme konsumen didorong oleh peningkatan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini maupun ekspektasi terhadap ekonomi ke depan," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi, Senin (12/6).
Laporan menunjukkan, Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Mei 2023 yang masing-masing tercatat sebesar 118,9 dan 137,8, lebih tinggi dari 116,6 dan 135,5 pada bulan sebelumnya.
Pada Mei 2023, keyakinan konsumen terpantau tetap kuat pada seluruh kategori pengeluaran. Peningkatan optimisme terutama tercatat pada responden dengan pengeluaran Rp4,1-5 juta.
Berdasarkan usia, keyakinan konsumen juga terpantau optimis pada seluruh kategori usia responden, meskipun penurunan terjadi pada kelompok usia 20-30 tahun. Secara spasial, sebagian besar kota mencatat kenaikan IKK, tertinggi di Bandar Lampung (27,3 poin), diikuti Banjarmasin (15,6 poin) dan Palembang (8,3 poin).
Persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini terpantau meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) Mei 2023 sebesar 118,9, lebih tinggi dibandingkan 116,6 pada April 2023.
Baca Juga: CIPS: Perlindungan Konsumen di Era Digital Perlu Ditingkatkan
Menguatnya IKE Mei 2023 didorong oleh meningkatnya seluruh komponen pembentuknya, tertinggi pada Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja yang meningkat sebesar 3,0 poin menjadi 121,1 pada Mei 2023.
Selanjutnya, Indeks Pembelian Barang Tahan Lama dan Indeks Penghasilan Saat Ini juga meningkat masing-masing sebesar 2,4 poin dan 1,5 poin menjadi 110,2 dan 125,4.
Secara spasial, peningkatan IKE terjadi pada sebagian besar kota yang disurvei, tertinggi di Bandar Lampung (21,8 poin), diikuti Banjarmasin (16,7 poin) dan Denpasar (7,7 poin).
Dari tiga komponen IKE, persepsi responden terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan saat ini terindikasi meningkat paling tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.
Indeks tercatat optimis pada seluruh kategori pendidikan, kecuali pada kelompok responden dengan tingkat pendidikan Pasca Sarjana. Menurut usia, ketersediaan lapangan pekerjaan saat ini tercatat meningkat pada hampir seluruh kelompok usia responden.
Keyakinan konsumen dalam melakukan pembelian barang tahan lama (durable goods) terpantau menguat, peningkatan terutama terjadi pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp1-2 juta. Berdasarkan kelompok usia, Indeks Pembelian Durable Goods juga tercatat optimis pada seluruh kategori usia responden, terutama pada kelompok responden berusia 41-50 tahun.
Selanjutnya, optimisme responden terhadap penghasilan saat ini dibandingkan 6 bulan yang lalu juga meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, terutama pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp4,1–5. Menurut usia, peningkatan indeks terjadi pada sebagian kelompok usia responden.
Ekspektasi Konsumen Naik
Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi 6 bulan ke depan terpantau meningkat. Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Mei 2023 sebesar 137,8, lebih tinggi dari 135,5 pada April 2023.
Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan yang menguat terutama ditopang oleh meningkatnya ekspektasi terhadap kegiatan usaha dan ketersediaan lapangan kerja masing-masing tercatat sebesar 139,9 dan 136,6, lebih tinggi dari 132,1 dan 136,5 pada bulan sebelumnya.
Sementara itu, ekspektasi penghasilan mengalami penurunan, terindikasi dari indeks sebesar 136,9 pada Mei 2023, menurun dibandingkan 137,9 pada bulan sebelumnya. Secara spasial, peningkatan IEK Mei 2023 terjadi di sebagian besar kota cakupan survei dengan peningkatan tertinggi di Bandar Lampung (32,8 poin), diikuti Banjarmasin (14,6 poin) dan Mataram (12,5 poin).
Pada April 2023, ekspektasi konsumen terhadap perkembangan kegiatan usaha ke depan terindikasi meningkat, utamanya pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp3,1-4 juta.
Dari sisi usia, ekspektasi terhadap kegiatan usaha ke depan tercatat meningkat pada hampir seluruh kelompok usia responden, tertinggi pada kelompok usia di atas 60 tahun.
Baca Juga: YLKI Desak DPR Segera Bahas Amendemen UU Perlindungan Konsumen
Konsumen memprakirakan ketersediaan lapangan kerja pada 6 bulan mendatang akan sedikit meningkat. Berdasarkan tingkat pendidikan, peningkatan tertinggi terjadi pada kelompok responden dengan tingkat pendidikan Akademi.
Dari sisi usia, ekspektasi terhadap ketersediaan lapangan kerja tercatat optimis pada seluruh kelompok usia responden.
Sementara itu, ekspektasi konsumen terhadap penghasilan ke depan terindikasi menurun, terdalam pada kelompok responden dengan tingkat pengeluaran Rp2,1-3 juta. Berdasarkan usia, menurunnya ekspektasi terhadap penghasilan ke depan terjadi pada sebagian kelompok responden.
Rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) Mei 2023 tercatat sebesar 75,4%, relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 75,2%. Rata-rata proporsi pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio) sebesar 8,8%, juga relatif stabil dibandingkan dengan proporsi pada bulan sebelumnya.
Sementara itu, proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) tercatat menurun pada Mei 2023, yaitu menjadi sebesar 15,7%.
Berdasarkan kelompok pengeluaran, rata-rata porsi konsumsi terhadap pendapatan terpantau meningkat pada hampir seluruh kelompok. Peningkatan tertinggi terjadi pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp4,1–5 juta. Sementara itu, porsi tabungan terhadap pendapatan terindikasi menurun pada seluruh kategori pengeluaran, kecuali pada kelompok responden dengan tingkat pengeluaran Rp2,1–3.