14 April 2023
14:40 WIB
Penulis: Khairul Kahfi
JAKARTA – Bank Indonesia melaporkan, Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan kinerja kegiatan dunia usaha meningkat pada kuartal I/2023. Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 11,05%, sedikit lebih tinggi dari SBT pada kuartal IV/2022 yang sebesar 10,71%.
“Peningkatan kinerja kegiatan usaha terindikasi pada lapangan usaha (LU) Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (SBT 0,93%), seiring dengan pola historis musim panen padi yang sudah mulai terjadi di wilayah lumbung panga nasional yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan,” sebut Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, Jakarta, Jumat (14/4).
Selanjutnya, kinerja kegiatan LU Industri Pengolahan (SBT 1,54%) juga meningkat sejalan dengan peningkatan aktivitas industri, ketersediaan sarana produksi, dan kapasitas penyimpanan yang mendukung.
Selain itu, kinerja LU Pertambangan dan Penggalian LU Pertambangan dan Penggalian (SBT 0,26%), serta LU Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Motor (SBT 1,41%) juga meningkat, sejalan dengan masih tingginya permintaan dalam negeri dan mobilitas masyarakat.
Erwin menyampaikan, kapasitas produksi terpakai pada kuartal I/2023 meningkat pada mayoritas LU dengan capaian sebesar 72,33%. Capaian kapasitas produksi di kuartal pertama terpantau lebih baik daripada kuartal sebelumnya yang berkisar 71,49%.
Baca Juga: IMF Ingatkan Gejolak Keuangan Lebih Dalam Pukul Pertumbuhan Dunia
Kapasitas produksi terpakai tercatat meningkat terutama pada LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (71,03%); LU Industri Pengolahan (72,26%); dan LU Pertambangan dan Penggalian (67,78%).
Sementara, kapasitas utilisasi LU Pengadaan Listrik (76,12 %) tercatat menurun di tengah perlambatan kegiatan usaha di LU terkait.
“Penggunaan tenaga kerja juga terindikasi meningkat dan berada dalam fase ekspansi. Sementara itu, kondisi keuangan dunia usaha tetap baik, meski tidak setinggi kuartal sebelumnya,” jelasnya.
Mengacu laporan SKDU, pada kuartal pertama tahun ini SBT tenaga kerja tercatat sebesar 3,06%, berbalik dari -0,04% pada kuartal IV/2022.
Pembalikan arah SBT terjadi pada LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (SBT 0,27%); sementara LU Pertambangan dan Penggalian (ST 0,73%); serta LU Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Motor (ST 0,82 %) tercatat meningkat.
Kondisi Keuangan
Selanjutnya, mayoritas responden menyatakan, kondisi keuangan perusahaan mash dalam kondisi baik pada kuartal I/2023, meski tidak setinggi kuartal IV-2022. Tecermin dari Saldo Bersih (SB) Likuiditas sebesar 20,43% atau tercatat positif, meski lebih rendah dibandingkan SB 21,52% pada kuartal IV/2022.
Hal tersebut disebabkan oleh sedikit penurunan persentase responden yang menjawab kondisi likuiditas ‘lebih baik’, dari 27,45% pada kuartal IV/2022 menjadi 27,02% pada kuartal I/2023.
SKDU juga menunjukkan, bahwa kondisi rentabilitas atau kemampuan perusahaan untuk mencetak laba pada kuartal I/2023 juga masih bernilai positif. Meski, dapat dipahami kemampuannya terindikasi tidak setinggi kuartal sebelumnya.
Baca Juga: Keyakinan Konsumen Menguat Pada Maret 2023
Terlihat dari SB Indikator Rentabilitas sebesar 17,32% yang praktis lebih rendah dari SB 19,43% pada kuartal sebelumnya. Perlambatan tersebut dipengaruhi oleh persentase responden yang menjawab kondisi rentabilitas ‘lebih buruk’ pada kuartal I/2023 sebanyak 9,30%, cukup meningkat dibandingkan 7,48% pada kuartal akhir 2022.
Lebih lanjut, responden menilai, akses kredit perbankan pada kuartal I/2023 dalam kondisi normal. SB akses kredit tercatat positif sepanjang kuartal I/2023 sebesar SB 4,30%, meski sedikit lebih rendah dibandingkan SB 4,56% pada kuartal IV/2022.
Hal tersebut disebabkan persentase responden yang menjawab akses kredit ‘lebih sulit’ yang sedikit meningkat dari 4,50% menjadi 4,57% pada kuartal sebelumnya. Sementara persentase responden yang menjawab ‘normal’ tercatat sebesar 86,55%, sedikit meningkat dibandingkan 86,44% pada kuartal sebelumnya.
Tatap Optimistis LU Kuartal II
Ke depan, Erwin menyatakan, responden memprakirakan kegiatan usaha meningkat dengan SBT sebesar 21,44% pada kuartal II/2023. Peningkatan kegiatan usaha diproyeksi terjadi pada beberapa LU utama.
Seperti LU Pertanian Kehutanan, dan Perikanan (SBT 2,87%) seiring dengan masih berlanjutnya panen raya, serta LU Pertambangan dan Penggalian (SBT 2,18%) sejalan dengan faktor musiman yang didukung oleh ketersediaan sarana produksi.
Selain itu, kinerja LU Industri Pengolahan yang masuk kategori LU sekunder juga meningkat (SBT 2,52%) sejalan dengan kenaikan permintaan didukung oleh ketersediaan sarana produksi dan kapasitas penyimpanan yang mencukupi.
“Sementara peningkatan khususnya terjadi pada kinerja Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Motor (SBT 2,33%); LU Transportasi dan Pergudangan (SBT 1,99%); serta LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (SBT 0,90%), seiring dengan permintaan dalam negeri yang meningkat pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri 1444 H,” ucapnya.
Pada kuartal II/2023, SKDU memperkirakan, penggunaan tenaga kerja akan meningkat dengan SBT sebesar 6,82%, sejalan dengan kegiatan usahanya.
Mayoritas LU juga terindikasi bakal meningkat, di mana peningkatan tertinggi terjadi pada LU Industri Pengolahan (SBT 0,86%); LU Konstruksi (SBT 0,55%); dan LU Transportasi dan Pergudangan (SBT 0,50%). Responden menginformasikan, peningkatan tenaga keria didorong oleh peningkatan aktivitas produksi maupun proyek